Possessive Farrel [𝙤𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜]

PF•14

Possesive Farrel|part14
.
.
.

ꕤ᳕҇༄

Farrel terdiam, melepaskan tangan echa, menatap dingin gadis didepannya "Gue nggak kenal! Jangan nanya cowok lain sama gue!" ucap farrel lalu melanjutkan langkahnya, meninggalkan echa

"TAPI KAK--" echa berteriak tertahan, menunduk, menghembuskan nafas kasar "Kak farrel bohong"

Echa membalikkan badannya, pergi dari sana berjalan dengan arah yang berlawanan dari Farrel

Gadis itu masuk ke dalam kelas, berniat tidur sebentar guna menghilangkan kegalauan-nya. Bertemu dengan farrel cukup menguras emosinya.

"Sya apaan cuma 50ribu doang, segini nggak cukup sya. Gue butuhnya 200ribu" ujar marsel, menatap tasya dengan marah

"Sel gue adanya cuma segitu, besok aja sisanya gimana?" ucap tasya, mencoba bernegosiasi dengan cowok didepannya.

"Orang gue butuhnya sekarang. Lo nggak guna banget" marsel mendengus lalu pergi meninggalkan tasya yang terduduk dibangkunya, gadis itu menghela nafas, lelah untuk bertahan tapi sakit untuk meninggalkan. Tasya hanya bingung dengan dirinya.

Echa menyaksikan semuanya, ia menghampiri tasya, duduk diatas meja. Mengerutkan keningnya, menatap Tasya "Sya lo ngutang ke Marsel?"

Tasya tersenyum, menggeleng sebagai jawaban "Enggak echa"

"Terus kenapa dia kayak ibu kos-kosan yang lagi nagih. Nyeremin amat" ucap echa, bergidik ngeri membayangkan sikap Marsel tadi

"Udahlah nggak usah dipikirin" gadis itu membalikan tubuhnya, membuka resleting tas selempangnya, mengeluarkan 2 box kotak, satu adalah album BTS dan satunya lagi lighstick

"Ini buat lo. Lunas ya" ucap Tasya, memberikan box itu kepada Echa sambil tersenyum

Mata Echa membinar, senyum sumringah nampak menghiasi bibir ranum gadis itu, dengan cepat ia mengambilnya "Tasyaa the best lah pokoknya. Nanti gue traktir cilok ya di mas-mas dekat komplek gue. Enak deh beneran"

"Oke, pulang sekolah ya" ujar Tasya

Echa mengangguk dengan antusian mengiyakan ucapan Tasya "Nanti gue bayarin punya lo, lo bayarin punya gue, oke?"

Tasya mendelik tajam kearah echa, menatap gadis itu dengan sinis "Yeee sama aja bayar masing-masing pinter"

Echa menyengir "Bercanda Tasya cantik, Echa yang traktir deh beneran"