❝ 제 16 회 ❞

880 168 3
                                    

 ㅊ Semesta ㅊ______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta
______

" Tera! Berhenti! " Semesta menahan lengannya, membalikan Lentera agar menatap nya.

" Kamu itu maunya apa sih Semesta! Aku udah bilang ini gak lucu! Berhenti cari gara - gara sama aku."

" Apa suka sama lo itu termasuk cari gara - gara?  Apa suka sama lo itu salah? Jangan bohongin diri lo sendiri Lentera, yakin banget udah gak ada rasa sama gue? " Lentera mengernyit kesal,  apa sekarang pemuda itu mengungkit rasanya?

" Buat apa nanya? Bukan urusanmu, ini perkara perasaanku. Aku udah gak—"

" Udah gak apa? Gak ada rasa apa - apa?  Secepat itu? Atau memang sedari dulu lo emang mau ngejebak gue sampai gue jatuh dan berpura - pura jadi yang tersakiti,  begitu? Perasaan lo cuma main - main? "

Lentera menamparnya sedikit kuat, air matanya tak bisa dibendung lagi. Bahkan menganak dan mengalir tanpa ijin kembali. Bisa - bisanya Semesta menuduhnya seperti ini.

" Gak usah temui aku lagi. "

Ia pergi meninggalkan Semesta yang mematung,  ini bukan yang ia mau. Tak seharusnya mulut kotornya menuduh Lentera seperti tadi,  ia hanya tersulut emosi. Hingga tak sadar dengan apa yang ia katakan.

Kini kesempatannya semakin sempit mengingat apa yang telah ia lakukan kepada pemuda manis tadi. Semesta mengutuk perbuatannya.

' Sialan! Sialan! Bodoh! Semesta lo bener bener bego!'

Lentera memilih bolos dan mendatangi Bian pada rumah sederhana kekasihnya, mereka memutuskan untuk tinggal bersama, lagipula Samudra juga tak punya keluarga yang akan tinggal bersamanya. Ia hanya sendiri, sama halnya dengan Biansyah.

Jika kalian bertanya mengapa pemuda itu ada dirumah secepat ini,  Bian tak sengaja terpeleset hingga harus mengalami bed rest selama dua hari penuh. Oleh karna itu, Lentera lebih nemilih menjenguk temannya.

" Ra? Mau minum? Ambil sendiri ya? Aku lagi gak bisa,  sorry ya? "

" Gak apa dih! Kaya sama siapa aja sih kamu? Biasanya juga aku ambil minum sendiri." Ia tersenyum manis agar temannya tak terlalu merasa bersalah, pasalnya yang ia baca dari internet. Seseorang yang sedang mengandung itu tak boleh terlalu terbawa perasaan. Tak baik bagi janinnya dan juga sang ibu.

Ah masi tak terbiasa bagi Lentera menyebut ibu untuk Bian, anak itu bahkan lebih pantas menjadi anak kecil.

" Kak Samudra kapan pulang? Bukannya dua jam lagi bakalan pulang? "

" Nggak,  kakak ada part time di mininarket deket sekolah, katanya buat nambah keuangan gitu. " Memang tak salah temannya itu memilih Samudra sebagai teman hidup. Lihatlah pemuda itu bahkan sempatnya mencari part time ditengah kesibukannya menjadi siswa akhir sekolah. 

" Ra?  Matamu kenapa bengkak? Abis nangis? " Bodoh sekali, ia lupa menutupi matanya dengan kaca mata hitam yang ia punya dulu,  Bian ini sangat - sangat peka terhadap perubahan kecil entah apapun itu. 

" Semesta lagi? " Lentera mengangguk, tak ada gunanya berbohong pada Bian.

" Pernah ku bilang kan tiba - tiba dia bilang suka sama aku? Sekarang dia udah keterlaluan. Semesta nuduh aku, dia pikir perasaanku sama dia itu gak nyata karna terlalu cepat buat melupakan. "

" Memangnya kamu beneran udah lupa, gak ada rasa lagi sama Semesta? "

" Gak tau.... Yang ku tahu, a-aku belum ada rasa untuk Nathan. " Ia menunduk memainkan ujung baju sekolahnya,  mengingat Nathan jadi membuat dirinya semakin bersalah.

" Yang intinya sekarang,  kamu kalau dekat Semesta gimana? "

" A-aku rindu,  tapi—"

" Nah kamu masih suka Semesta! Jangan ragu - ragu buat pastiin Ra. Kamu mau tahu?  Semakin kamu buat Nathan bingung, semakin banyak luka yang kamu kasih ke dia. "

Lentera terdiam, Biansyah memang benar. Tetapi salah satu egonya tak ingin melepas Nathan. Ingin seperti ini untuk sejenak,  takut jika dirinya terluka lagi.

" Ra, jangan buat Nathan sebagai pelarian kamu dari Semesta. Hadapin Ra, positifnya...  Sekarang Semesta suka sama kamu kan? Orang yang selama inj kamu sukai,  udah balas perasaanmu. "

" Tapi Yan, aku takut... Takut kalau Semesta hanya main - main sama aku...  Semesta gak serius—"

" Gak ada yang tahu pastinya tentang masa yang akan datang Lentera,  lagian semua orang punya hak untuk dapat kesempatan kedua kan? "


-ΦΦΦ-

ㅊ S E M E S T A ㅊ___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S E M E S T A
___________

©Privateljfeu.

ㅊ SEMESTA ㅊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang