ㅊ Semesta ㅊ
________
" Lenterakuuu? Pulang bareng Nathan yuk? "Lentera menghela nafas lelah, ia melirik Bian dengan penuh harap agar pemuda itu dapat membantunya. Namun ia diacuhkan dengan temannya itu.
" Bye Ra, aku dijemput kak Samudra. "
' Dih nyebelin dasar bucin! '
" Gak, aku ada acara Than. Kamu duluan aja, aku-aku... "
" Dia bakal nemenin gue buat nyari bahan kelompok. " Semesta datang, ia merangkul bahu Lentera. Membuat dirinya mematung, otaknya tak bisa diajak bekerja sama. Seakan akan sinyal pikiran dan hatinya memberi alarm peringatan, ia menoleh melihat Semesta yang tersenyum tipis membalas tatapannya.
' Semesta memang mematikan ya. '
Sedetik kemudian, ia tak dapat melihat apa - apa. Lentera pingsan dipelukan Semesta, membuat kedua pemuda yang menatapnya terkejut. Nathan yang ingin membawa Lentera tertahan saat Semesta sudah terlebih dulu berlari menggendong Lenteranya ke uks.
ΦΦΦΦ
Pemuda itu sudah terbangun, ia menangkap bau khas uks dengan bau obat - obatan, mendengar suara tak asing di telinga nya.
Oh bagus, ia pingsan tepat setelah Semesta menatap matanya. Bagaimana bisa Lentera begitu? Ah! Ia sangat malu!!
" Lo— udah bangun? " Suara itu menginterupsi nya untuk membuka mata, jantungnya kembali berdetak keras. Pipi dan telingaya memerah malu.
" Mmmmm... A-aku kenapa disini? "
' Ya karna pingsan dong bodoh! Pake nanya lagi! '
" Lo tadi pingsan, katanya kelelahan. Ck, kenapa gak ke uks aja datitadi? "
' Kelelahan apanya, pinter ngibul banget emang anak uks. Orang aku kalo ada kesempatan tidur ya milih tidur. '
" Emmm, ma-makasih Ta... "
" Bentar lagi gue ada les, lo mau pulang kapan? Gue antar aja, lo masih sakitkan? " Lentera berteriak senang, dalam hatinya. Pingsan, bukan pilihan yang buruk juga. Bahkan ia dapat kesempatan buat diantar pulang Semesta.
" Gak ngerepotin? "
" Ngerepotin, makanya jangan sakit lagi lo. "
Lentera menyetujui ajakan Semesta, kini ia sedang berjalan menuju motor besar milik Semesta. Ia tersenyum senang, ia merasa kesempatan dirinya untuk semakin dekat dengan Semesta semakin besar.
" Pakai helm, ntar lo jatoh. Gue kena marah sama pacar lo nanti. "
" Aku gak punya pacar? "
" Lah yang tadi? "
" Gak kok, Nathan cuma teman deket. Beneran! "
" Oh. "
Hampir saja kesemoatannya hangus, ini karena Nathan lagi. Awas saja pemuda itu, ia akan beri pelajaran besok!
Tetapi ia tak akan menyia - nyiakan kesempatan sekarang, ia memegang pelan pinggang Semesta saat pemuda itu melajui motornya dengan kencang.
Semesta, semesta, semesta. Nama itu selalu saja berhasil membuat dirinya gila. Tak bisa berpikir rasional. Hebat sekali ya Semesta ini.
Sesampainya di rumah, ia turun. Melepas helm milik Semesta, tersenyum lebar menatap pemuda itu.
" Thanks ya Ta, kalo gak ada kamu—"
" Ya. " Semesta menghidupkan motornya kembali setelah mengambil helm dari tangan Lentera, ia mengendarainya menjauh dari rumah Lentera.
Lagi dan lagi, sikap Semesta itu benar - benar ya. Tak sopan, tapi entah kenapa menggemaskan juga.
' Dasar tsundere. '
Lentera bersenandung riang masuk kedalam rumahnya, ia melirik tak peduli Bintang sepupunya yang sedang menonton movie dengan popcorn yang berserakan dimana - mana, terlebih lagi pemuda itu membawa Kekasih memblenya itu masuk. Auh! Lihat saja kini mereka saling memagut satu sama lain, benar - benar tak tahu tempat.
" Woi! Kalau mau ngelakuin itu dikamar bodoh! Geli tau! "
Ia melemparkan tasnya yang mendarat tepat ditengah - tengah mereka berdua. Bintang bersungut tak suka karena acara cuddling dengan kekasihnya itu diganggu.
" Dasar jomblo! "
" Bodoamat! "
-ΦΦΦ-
____________
ㅊS E M E S T Aㅊ
__________©prjvatelifeu
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅊ SEMESTA ㅊ
FanficBagaimana rasanya menyimpan perasaan begitu lama, namun kita tak pernah tahu apa yang diinginkan hati. Sudah terlalu sering terluka, mengata tak kunjung jera? [ Taegyu ] [ School life! au ]