ㅊ Semesta ㅊ
_______Semesta,
Aku jadi semakin takut. Tak ada alasanku untuk berdekatan denganmu, walaupun ada kamu selalu tak acuh padaku.Namun berbeda jika Amalia memanggil mu, senyum merekah dengan penuh bahagia bahkan kamu rela berlari mendekatinya.
Aku merasa kalah kembali, kini rasa kekalah ini semakin terasa karena aku yang selalu berusah meraih mu dengan semakin giat.
Apa aku harus mengaku kalah? Akupun tak lebih baik dari kak Lia. Kalian tampak serasi, tapi anehnya hatiku tak merasa lelah. Aku harus apa?
Lentera menyandarkan kepalanya diatas meja, melihat Semesta yang sedang sibuk mencatat pelajaran. Sedangkan dirinya sendiri tak melakukan itu, fokusnya membuyar. Ia tak bisa fokus.
' Dekat, tapi aku merasa jauh darimu Semesta. '
Ia tertidur hingga bel istirahat berbunyi. Lentera membuka matanya perlahan, membiarkan cahaya matahari yang teebias dari jendela itu meneeangi wajahnya.
Bian tak hadir, ia sakit. Semakin malas lah dirinya untuk pergi ke kantin, ditambah lagi melihat Semesta dekat dengan Lia. Bahkan mereka dirumorkan berpacaran.
" Kak, gak makan? Nih aku bawain. Baik banget gak tuh? " Nathan meletakkan roti disebelah mejanya. Namun lentera masih enggan untuk bergerak.
" Mager... "
" Dih? Lagi pms apa? "
" Aduh mulutmu ituloh Nathaniel! Kesel banget aku. " Ia mendelik tajam menatap manik mata pemuda yang ada dihadapannya. Tetapi Nathan tak takut sedikitpun, bahkan ia gemas dengan Lentera.
Ia mendekati wajahnya dengan Lentera, membuat yang lebih tua gelagapan. Nathan tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Lentera sambil tersenyum.
" Kak, kalau aku giniin. Jantungmu deg deg an gak? "
" A-apa? Kamu lagi gak waras ya Nathaniel? Menjauh gak?!! Atau aku!—"
" Kamu apa kak? Lemah gini mau lawan aku? Kamu aja lebih pendek dari aku.... " Ia memelankan suaranya di kata - kata terakhir. Tetapi percuma saja, Lentera mendengar dengan jelas apa yang dikatakan-nya.
" APA KATAMU?!!! "
" E-enggak, aku pergi dulu! Jangan lupa dihabisin ya? Jangan kangen! " Nathan berlari keluar dari kelas-nya. Agar tak ditangkap oleh yang lebih tua.
Tertangkap saat Lentera marah itu salah satu mimpi buruk, ia memang kecil dan kurus. Tetapi cubitan dan omelannya dapat membuatmu sakit kepala. Bahkan Biansyah sebagai sahabatnya saja tak ingin macam - macam.
Ah, Lentera jadi rindu Bian. Ia akan menjenguk temannya itu saat pulang sekolah saja. Pokoknya ia akan memarahi Bian karena bisa - bisanya sakit disaat minggu ulangan. Ini pasti karena Samudra. Lelaki itu selalu saja mengajak temannya untuk pergi berjalan - jalan saat malam. Entah pergi ke pasar malam atau ke taman. Ckckck dasar bucin!
Lentera kan juga ingin ada yang mengajaknya pergi saat malam, memeluknya saat dingin menerpa. Apalagi jika itu Semesta....
Ia membuka sedotan dan berniat untuk menusuk minumannya, namun tangannya itu ditahan oleh seseorang.
" Lo mau nusuk tangan lo sendiri? " Semesta menatapnya dengan heran, pasalnya kini Lentera memegang pena dan mengarahkannya pada telapak tangannya sendiri alih - alih membuka sedotan ia malah membuka isi pena barunya.
" O-oh? Oh b-bukan! Ehehehe makasih Semesta. K-kalau bukan karna kamu—"
" Nanti pas pulang mau temenin gue ke taman? "
' Deg deg deg deg '
Jantungnya berdetak kencang, wajahnya memerah merona. Namun Lentera berusaha untuk bersikap biasa saja." Mmmm, o-ok. "
" Ok, nanti gue tunggu diparkiran ya? Oh ya- "
Semesta berbalik menatap Lentera dengan senyum tipisnya.
" Lo gak seburuk itu, asik juga orang nya. Gue harap kita bisa berteman. "
Setelah Semesta menghilang dari pandangannya, Lentera terduduk sambil memegang dadanya. Hari ini benar - benar penuh kejutan. Ia dan Semesta kini bermain, lalu pemuda itu mengajak nya untuk pergi.
Tolong cubit tubuhnya sekarang! Lentera benar - benar bahagia. Ia tersenyum - senyum. Hingga ponselnya berdering, Bian menghubunginya.
" Halo Bian? Kenapa? "
" L-lentera.... Aku harus apa..? Hiks... "
" Bian? Kenapa? Aku ke rumah mu ya? " Ia mengambil tas nya dan berjalan tergesa - gesa sambil bersembunyi agar tak dicurigai orang lain. Lentera harus bertemu dengan temannya itu, harus! Walaupun ia jadi membolos.
Bahkan Lentera lupa akan janjinya dengan Semesta.
-ΦΦΦ-ㅊ S E M E S T A ㅊ
__________© prjvatelifeu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅊ SEMESTA ㅊ
FanfictionBagaimana rasanya menyimpan perasaan begitu lama, namun kita tak pernah tahu apa yang diinginkan hati. Sudah terlalu sering terluka, mengata tak kunjung jera? [ Taegyu ] [ School life! au ]