chap 8

790 116 9
                                    

Setelah menerima beberapa uang dan catatan belanja, Tzuyu melangkah dengan riang. Ia sempat berpapasan dengan Jin dan Jungkook di halaman rumah. Dua lelaki tampan itu tampak berkeringat selepas jogging.

Teringat akan cerita Taehyung semalam, bagaimana dua lelaki itu kesepian selama ratusan tahun, merindukan ibu mereka, Tzuyu kembali trenyuh dan iba. Perempuan itu berjingkat, menubruk dan memeluk pria itu secara bergantian. Ia tak tahu kenapa, ia hanya ingin memeluk mereka begitu saja.

Jin dan Jungkook hanya tercengang menerima pelukan tak terduga tersebut.
"Ada apakah ini? Kami berkeringat," keluh Jungkook
Tzuyu hanya tersenyum. "Apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Jin heran.
Gadis cantik itu menggeleng.
"Tidak. aku hanya terlalu senang karena bisa bersahabat dengan kalian. Saranghae!" teriaknya seraya kembali memeluk mereka secara bergantian kemudian beranjak meninggalkan mereka.

Jin dan Jungkook berpandangan heran.
"Apa dia salah makan sesuatu?" desis Jin.
Jungkook menggeleng bingung.
"Tapi dia bilang dia mencintai kita?"
Gumamnya.
Keduanya terkikik. Rona merah menghiasi wajah mereka yang berkeringat.
"Yess!" mereka ber-high five.

Sementara Tzuyu berjalan ringan menuju rumahnya untuk mandi dan berganti baju. Sembari menyantap sepotong roti di kulkas, ia beranjak menuju pasar, siap berbelanja kebutuhan sesuai catatan belanja yang diberikan Junghan.

***

Tzuyu sedang dalam perjalanan pulang dari pasar ketika menemukan tas belanjaannya robek hingga beberapa barang belanjaannya jatuh berserakan. Gadis itu sempat mengerutu sebelum memunguti beberapa sayuran yang tercecer di pinggir jalan. Dan beruntung ketika seorang pemuda dengan sukarela membantunya memunguti  sayuran tersebut.
"Terima kasih," ucap Tzuyu.

Pemuda sipit berambut blonde itu tersenyum manis. Wajahnya terlihat tampan dan terlihat ramah.
"Tak apa-apa. Hati-hati ya. Jangan sampai jatuh lagi," jawabnya. Ia menatap Tzuyu dengan tatapan lembut. "Oh, kau Tzuyu kan?" Tzuyu mengernyit heran. "Kau tahu aku?"
Ia mengangguk. "Beberapa waktu yang lalu aku melihatmu berangkat sekolah bersama dengan Taehyung."

Mendengar nama Taehyung disebut, Tzuyu reflek mundur beberapa langkah dengan waspada. Entah kenapa ia merasa sensitif ketika ada orang yang mengenal Taehyung setelah gadis itu mengetahui jati dirinya. Ia mulai paranoid. Takut bahwa yang ia hadapi adalah makhluk abadi lainnya.

"Aku baru beberapa hari mengenalnya. kami sama-sama mengikuti kelas tari," pemuda itu kembali berucap. Tzuyu kembali menatapnya dengan was-was. Sadar akan tatapan curiga Tzuyu, pemuda itu kembali tersenyum.
"Sampaikan salamku padanya," dan ia beranjak.
"Aku tidak tahu namamu!" teriak Tzuyu. Pemuda itu menoleh dan kembali tersenyum lembut. "Nam Joon," jawabnya.

***

Ketika Tzuyu sampai di rumah Taehyung, ia menyaksikan Eunwoo dan Habin bermain bola di halaman.
"Habin, setelah ini kita akan pulang. Oke?" teriak Tzuyu. Habin tampak cemberut, tapi toh ia mengangguk dengan patuh. "Nde," jawabnya.

Gadis itu menyapa singkat ke arah Hoseok, Jungkook dan Jin yang tengah mengobrol di ruang tengah, lalu bergerak ke dapur. Meletakan barang-barang belanjaannya di sana.
"Kenapa kau yang belanja?" Taehyung muncul dari anak tangga.
"Aku juga berniat belanja ke pasar. Jadi sekalian saja aku membantu Junghan," jawabnya. Yang dibicarakan muncul dari ruang lain, bersama josh disisinya.

"Kau sudah pulang?" Junghan menyapa. Tzuyu mengangguk dan tersenyum puas. Senyum di bibirnya menghilang ketika Josh menatapnya dengan tatapan penuh selidik.
"Ada apa?" tanya gadis itu heran

Josh tak segera menjawab.
"Apa kau bertemu dengan seseorang?" ia bertanya. Tzuyu  menggelengkan kepalanya bingung.
"Seseorang? Aku bertemu banyak orang." jawabnya. Tapi sesaat kemudian ia seakan teringat akan sesuatu. "Oh ya, aku bertemu teman Taehyung. Namanya ..." ia mencoba mengingat-ingat.
"Temanku?" Taehyung menyahut.

Tzuyu mengangguk. "Dia membantu memungut barang-barang belanjaanku yang jatuh. Dia bilang dia temanmu di kelas tari. Namanya ... Aduh, siapa tadi namanya? Aku agak lupa. Dia tampan, tinggi, rambutnya blonde, dan matanya ... Sinar matanya agak tak biasa." ucapnya.

Josh tampak pucat. Ia mematung seketika. Suasana hening. Taehyung dan yang lainnua menatap bingung.
"Josh?" Hoseok bersuara. "Kali ini siapa?" raut mukanya was-was.
Tzuyu menatap ke arah pemuda-pemuda yang tengah berdiri saling bertatapan satu sama lain itu dengan bingung.
Tampak Josh menelan ludah.
"Salah satu malaikat tertinggi. Nam Joon,"

"Nam Joon! Ah ya, itu namanya. Aku bertemu dengannya ketika pulang belanja." jawab Tzuyu spontan.
Taehyung mendekat ke arah Tzuyu dengan segera.
"Kau bertemu dengannya? Apa yang dia lakukan padamu? Apa ia menyakitimu?" ia bertanya cemas.
Tzuyu menggeleng. "Tidak." jawabnya segera.
"Ia malah membantuku. Ada apa? Ada hal penting? Berbahaya? Josh bilang dia ... Malaikat?"

Mereka berpandangan dengan was-was. Tak terkecuali Junghan yang biasanya tampak tenang.
Dan Tzuyu segera tau bahwa itu pertanda  tidak baik.
"Aku hanya tak mengira bahwa mereka akan mengetahui keberadaan kita secepat ini." Hoseok mendesis.
"Jadi sekarang bagaimana?" Jin dan Jungkook bertanya hampir bersamaan. Nephilim paling tua itu tak menjawab. "Kita tunggu saja langkah apa yang akan mereka lakukan," jawabnya kemudian.

"Tzuyu, jika kau bertemu dengannya lagi, menghindarlah," nada suara Taehyung tak lebih seperti sebuah perintah.
Tzuyu menatapnya tak mengerti.
"Kenapa? Bukankah malaikat mereka tidak menyakiti manusia?"
"Dia berbeda." Josh menyahut. "Dia memang malaikat, bahkan salah satu malaikat tertinggi. Tapi dia teguh dalam melaksanakan tugasnya. Menjalankan perintah dengan baik dan menyingkirkan penghalang. Itu prinsipnya."

Tzuyu menelan ludah dengan susah payah. Tanpa mau menambah kekhawatiran Taehyung dan Saudara-saudaranya, gadis itu mengangguk. "Oke, aku akan menghindarinya." jawabnya.

*+*+*+*+*

Nam Joon

Nam Joon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makasih yang udah mau baca💜
Jngn lupa vote Tq💜

DIFFERENT {TAETZU}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang