Chap 15

718 103 4
                                    


-------

Ketika sampai di sana, Vila itu sudah luluh lantak.
Beberapa daun pintu dan jendela terlepas dari kusen. Kaca jendela pecah berserakan. Dan dua tiang penyangga di teras pun nyaris ambruk.

Dan Junghan lah yang pertama sadar akan sosok malaikat yang tengah terbaring tak bergerak di bawah pohon yang berada di halaman Vila.
"Ya Tuhan, Josh!" Junghan berlari dan bersimpuh di dekat sosok itu.
Sayapnya terkoyak. Anak panah menembus tepat di dadanya. Dan matanya terpejam, ia tak bergerak.
Taehyung dan Hoseok juga ikut bersimpuh di sisinya. Ia menatapnya miris.
"Josh?" Junghan meratap. Air matanya menitik.
Hoseok memeriksa keadaan malaikat itu, dan ia menyadari, malaikat itu sekarat.

Josh membuka mata perlahan. Menatap ke arah Junghan dan tersenyum lembut padanya.
"Aku menunggumu." Suaranya lirih.

"Tidak ..." Junghan kembali meratap. Ia meraih sosok itu dan memeluknya erat. "Tidak ..." Ia terisak. "Jangan pergi. Ku mohon..." Ia berbisik lirih di telinga Josh. Menyentuh pipinya dengan lembut.
"Ku mohon jangan pergi ..." Ia kembali memeluk sosok itu dengan erat. Joshua kembali tersenyum lembut.
"Selamat tinggal." Matanya terpejam. Dan perlahan sosok itu lenyap, menjadi abu, menghilang tertiup angin.

Hoseok menelan ludah dengan hati terluka. Ia menyentuh pundak Junghan dan mengguncangnya pelan.
"Dia sudah tiada, Junghan." Bisiknya serak. Ia ikut memejamkan matanya sesaat.

Taehyung melihat adegan itu dengan sedih. Sampai akhirnya ia mendengar Jungkook berteriak lantang.
"Taehyung!" Lelaki itu berteriak dari dalam rumah.
"TAEHYUNG KEMARILAH!" ia kembali berteriak tak sabar, terdengar Frustasi.

Dan entah kenapa, ketakutan luar biasa menghinggapi benak Taehyung. Lelaki itu bergerak ke arah datangnya suara tersebut, ke dalam Vila.
Dan ketika ia sampai di sana, ia melihatnya. Sesosok tubuh mungil tergeletak bersimbah darah di lantai. Anak panah tertancap di dadanya, dan ia diam tak bergerak.

Jantung Taehyung mencelos. Dadanya sesak.

Ia menelan ludah. "Tzuyu...?" Suaranya tercekat. Ia berjalan dengan gontai ke arah sosok itu. "Oh tidak ...," Air matanya segera berjatuhan. Ia bersimpuh di dekat gadis yang terluka tersebut, lalu dengan takut-takut ia meraih tubuhnya. Menyentuh wajahnya yang pucat.
"Tidak..." Ia menggeleng lirih.

Pemuda itu menatap ke arah Jin dan Jungkook secara bergantian. Dua pemuda yang berdiri mematung itu juga terlihat tak kalah terpukul. Wajah mereka pucat. Air mata Jungkook bahkan juga sudah berjatuhan.
"Apa dia mati?" Desisnya tak percaya.

Taehyung kembali menggeleng lirih.
"DIA BERDARAH! LAKUKAN SESUATU!!" Ia berteriak.
"HOSEOK!" ia meneriakkan nama Nephilim paling tua dengan lantang.
"TZUYU BERDARAH!! LAKUKAN SESUATU PADANYA!!" Lelaki itu mulai kalap.
Bahunya terguncang. Dan isak tangisnya sudah tak mampu ia bendung.  Ia menatap seraut wajah di dekapannya dengan putus asa.

"Tzuyu..." panggilnya lirih.

"Jangan..."

"Kumohon jangan..."

"Jangan pergi  ...."

Dan lelaki itu sesenggukan, dengan sosok yang diam tak bergerak di dekapannya.

***

Alam bawah sadar Tzuyu dipenuhi dengan berbagai kenangan yang saling tumpang tindih.
Kecelakaan kedua orang tuanya, kematian Habin, Eunwoo, dan juga peristiwa-peristiwa antara dirinya dan para Nephilim.
Ia tak tahu apakah ia masih hidup  ataukah sudah mati. Yang jelas, ia merasakan sakit di mana-mana. Di kepala, di kaki, di ulu hati, semuanya sakit.
Suara-suara lain juga berseliweran di kepalanya. Entah suara siapa.

DIFFERENT {TAETZU}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang