Tzuyu dan Habin sudah kembali ke rumah mereka sendiri sore harinya. Awalnya Habin menolak pulang karena masih ingin bermalam di rumah Eunwoo, tapi setelah membujuknya, menjanjikan ini dan itu padanya, akhirnya bocah itu bersedia pulang.
"Berarti lusa aku boleh menginap lagi di rumah kak Eunwoo? Kakak sudah janji mengijinkanku, kan?" bocah itu tak henti-hentinya mengingatkan Tzuyu soal janjinya. Tzuyu mengangguk lelah. "Iya, kakak janji. Lusa kau boleh menginap di sana lagi. Asal tidak merepotkan dan tidak nakal." Ucapnya.
"Aku tidak pernah nakal. Aku juga tidak merepotkan. Kakak bisa bertanya pada kak Eunwoo kalau tidak percaya. Aku anak yang baik," Habin membela diri.
Tzuyu kembali mengangguk-angguk lelah.
"Iya-iya, tahu. Sekarang segera persiapkan perlengkapan sekolahmu untuk besok dan tidurlah. Jangan bangun kesiangan." Habin mengangguk cepat lalu bergerak ke kamarnya.Tzuyu bersiap mengunci pintu ruang tamu ketika tiba-tiba kepala Taehyung menyembul dari sana.
"Oh, kau membuatku kaget," gerutu Tzuyu.
Taehyung tersenyum. "Maaf," ia meringis. Ia membuka pintu lebar-lebar lalu melangkah masuk tanpa menunggu dipersilahkan oleh sang pemilik rumah.
"Ada apa?" tanya Tzuyu.
Taehyung menggeleng. "Tak ada. Hanya ... Mengecek keadaanmu saja," jawabnya.
Tzuyu terkekeh. "Aku baru meninggalkan rumahmu sekitar 15 menit lalu. Kau tak perlu cepat-cepat mengecek keadaanku. Aku baik dan ...tidak apa-apa. Tak perlu cemas." jawabnya.Taehyung manggut-manggut.
"Boleh aku tidur disini?"
"Heh?" gadis itu membelalak.
"Aku khawatir padamu. Jadi ..."
"Taehyung, takkan terjadi apa-apa denganku. Aku bisa menjaga diriku, oke?" potong Tzuyu. Taehyung menatapnya dengan ragu hingga membuat Tzuyu menghela nafas.
"Pulanglah. Aku aman. Lagipula, bahaya apa yang menimpaku? Tak ada, kan? Kau yang harusnya lebih hati-hati menjaga diri karena malaikat mengetahui keberadaanmu." ia mendorong punggung Taehyung dengan lembut dan menyuruhnya pulang.
"Pulanglah. Jangan terlalu mengkhawatirkanku. Kau sendiri harus banyak istirahat. Kau terlihat lelah. Aku akan baik-baik saja, percayalah. Jika da apa-apa aku akan berteriak dan kau bisa mendatangiku dengan secepat kilat," ia memastikan."Kau yakin?" tanya taehyung lagi. Tzuyu mengangguk.
Dan dengan berat hati, akhirnya Taehyung menuruti kemauan gadis tersebut untuk pulang.Lelaki itu baru saja meninggalkan rumah ketika Tzuyu mendengar pintu diketuk oleh seseorang. Mengira bahwa itu Taehyung, Tzuyu berlari kecil dengan kesal.
Namun begitu pintu terbuka olehnya, tampak pemuda tampan berambut blonde dan bermata sipit sudah berada di hadapannya. Pemuda itu tersenyum sinis.Tzuyu menelan ludah.
Itu .. Nam Joon.***
"Aku tak menyangka mereka akan mengetahui keberadaan kita secepat ini," Hoseok membuka suara setelah beberapa menit keadaan hening. Pria itu duduk seperti biasa di kursi kesayangannya. Jin dan Jungkook duduk berdampingan di kursi yang berada di sebelahnya. Sementara Junghan dan Josh berdiri bersandar di kusen berdampingan. Dan Taehyung, seperti biasa, ia duduk santai di langkan jendela.
(bayangkan Taehyungnya lgi duduk ya gays😂)
"Apa kita harus berkemas lagi? Bersiap-siap melarikan diri lagi?" tanya Jungkook tanpa antusias.
"Aku tak mau. Aku lelah." sahut Taehyung.
"Tae, jika kita tak segera pergi dari sini, itu sama saja dengan mati," Junghan yang sejak tadi diam ikut bersuara.
"Jika memang begitu, aku akan bertarung dengannya sampai titik akhir. Aku, atau mereka yang mati, selesai." jawab Taehyung lagi.
"Tae ...,"
"Kita harus pergi, Taehyung. Ini pilihan kita satu-satunya. Kita tak tahu berapa banyak musuh yang akan kita hadapi. Satu malaikat tinggi sudah cukup merepotkan. Bagaimana jika dia membawa sepasukan malaikat yang lain?" Hoseok memotong kalimat Junghan. Tatapannya yang bijak lurus ke arah Taehyung yang masih duduk santai di langkan jendela, membelakangi saudara-saudaranya.
"Tidak. Jika kalian ingin pergi, pergi saja. Aku lelah berlari dari satu tempat ke tempat lain. Aku ingin disini. Mati ..." ia terkekeh sinis.
"Aku sudah siap untuk itu,""Taehyung." kali ini Hoseok bangkit. "Ini tidak hanya tentang keselamatanmu. Ini juga tentang keselamatan Tzuyu dan Habin."
Mendengar nama Tzuyu dan Habin disebut, Taehyung menoleh. "Kenapa kau harus menyebut nama mereka? Mereka tak ada hubungan sama sekali dengan keadaan kita," ucapnya sengit."Kau lupa siapa yang mengejar kita kali ini? Dia Namjoon. Tak perlu ku sebutkan karakteristiknya kau pun sudah tahu bahwa ia berbahaya bagi Nephilim, bagi Makhluk abadi lain, dan bahkan bagi manusia sekalipun. Manusia yang punya hubungan dengan makhluk seperti kita dan ..."
"Cukup," merasa gerah, Taehyung setengah berteriak.
Ia beringsut turun. "Baik, kita pergi. Kapan? Sekarang?" ucapnya frustasi.Obrolan mereka di malam hari yang sunyi itu terhenti ketika tiba-tiba Eunwoo menyeruak masuk ke ruang tengah dengan tergopoh-gopoh.
"Kak!" ia berteriak histeris.
"ada apa?" Hoseok bangkit dengan waspada. Menyadari pasti ada hal yang tidak beres.
Eunwoo menelan ludah sebelum menatap langsung ke arah Taehyung.
"Tzuyu hilang," desisnya lirih.Taehyung membelalak, begitu pula dengan kelima pemuda yang lain. Tubuh mereka seketika menengang. Terutama Taehyung yang langsung terlihat pucat seketika.
"Habin baru saja meneleponku sambil sesenggukan. Dia bilang tiba-tiba saja Tzuyu menghilang dari rumah, dia--," ia bahkan belum sempat meneruskan kata-katanya ketika Taehyung beranjak.
"Josh, bantu aku melacak keberadaan Tzuyu!" teriaknya. Josh segera mengangguk tanda mengerti.Di antara mereka bertujuh, hanya Josh yang mampu melacak keberadaan seseorang ataupun makhluk lain. Ia punya semacam 'penglihatan' yang membantu mereka untuk mengetahui ada malaikat atau tidak di sekitar mereka.
Sementara Junghan, Hoseok dan Taehyung, mereka sama-sama punya telepati yang mampu menjalin komunikasi batin. Biasanya jika Josh menemukan sesuatu hal yang tidak beres, ia akan menyampaikannya pada Junghan. Dan secara otomatis, Junghan akan menyampaikannya juga kepada Hoseok atau Taehyung, walau posisi mereka berada ratusan kilometer."Aku tak bisa melakukan ini disini, kita harus keluar," ucap Josh Di tengah-tengah kosentrasinya.
"Oke, kita berpencar," seru Jin.
Dan akhirnya mereka menyebar.Junghan bersama Josh, Jin bersama Jungkook, dan Taehyung langsung menuju rumah Tzuyu untuk melihat keadaan Habin. Sementara Hoseok tetap di rumah menemani Eunwoo.
*-*-*-*-*-*
Jangan lupa vote ya💜
Makasih yang udah mau baca ini cerita👌🙌
Tunggu next chap🤘
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT {TAETZU}✔️
RomanceMencintai seseorang yang berbeda dengan kita apa salah?_ CTZ ada makhluk abadi yang bersedia bertekuk lutut dan mau melakukan apapun untukmu! Karena aku sangat mencintaimu_ KTH Don't forget to follow me before Reading my Story, Thanks💜 Start : 25M...