Chap 22

631 98 14
                                    

Double up_^
---------------

Sementara itu di rumah peristirahatan Hoseok, mereka terlihat gusar dan tak tenang. Berkali-kali Hoseok mondar-mandir mencoba untuk bisa berpikir jernih. Sementara Jungkook dan Jin juga tampak tegang, sedangkan Junghan mendampingi Baekhyun yang turun tangan mengobati Sungjae.
Luka itu parah. Tapi Vampir mempunyai sistem penyembuhan diri yang cepat. Hanya dalam hitungan menit, luka pada vampir itu berangsur-angsur sembuh.

“Aku tak bisa membiarkan mereka sendirian di luar sana. Taehyung entah kemana, dan Tzuyu juga. Ini berbahaya sekali.” Desisnya. Tatapannya singgah ke arah saudara-saudaranya lalu ke arah Sungjae.
“Kau sudah bisa bergerak cepat?” ia bertanya langsung. Sungjae mengangguk.
“Kalau begitu begini,” Hoseok bersedekap tegas. “Kita akan berpencar mencari keberadaan mereka,” lanjutnya. Jungkook dan Jin berpandangan silih berganti, begitu pula dengan yang lainnya.

“Sungjae dan Hongbin, bisakah kalian membantuku?” Kali Hoseok menatap langsung ke arah dua vampir itu. Yang disebut namanya hanya saling menatap. Tapi akhirnya mereka mengangguk.
“Silahkan. Aku akan mencoba apapun sebisaku. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena kalian telah membantu merawat lukaku,” jawab Sungjae tegas.
Hoseok tersenyum. “Bagus,” desisnya lega.

“Setelah senja tiba, kita akan berpencar. Aku, Jungkook, Jin dan Sungjae akan pergi mencari keberadaan Tzuyu. Sementara Junghan, Baekhyun dan Hongbin, akan pergi mencari Taehyung. Aku sengaja memisah Sungjae dan Hongbin karena hanya mereka yang mampu mendeteksi keberadaan Taehyung dan Tzuyu. Sungjae akan membantuku mencari Tzuyu, dan Hongbin akan membantumu mencari Taehyung.” Kalimat yang terakhir ia tujukan ke arah Junghan. Lelaki berambut panjang itu mengangguk.

“Siapapun yang menemukan mereka terlebih dahulu, maka kita haru segera memberi kabar,” Lanjut Hoseok lagi. Tatapannya tak beralih dari Junghan seolah ini hanya pembicaraan diantara mereka berdua.

Ia memang sengaja membuat tim yang berbeda dengan Junghan karena hanya mereka berdua yang mampu berkomunikasi jarak jauh melalui kekuatan pikiran. Sebenarnya Taehyung juga bisa. Tapi dalam keadaan panik, sosok itu seolah sengaja membuat dirinya tak terdeteksi.

Jadi, jika Junghan bisa menemukan Taehyung terlebih dahulu, maka ia akan memberitahukannya pada Hoseok. Begitu pula sebaliknya.
“Baik,” jawab lelaki itu singkat.

Dan sesaat setelah senja tiba, para Nephilim itu bergerak mengambil senjata, lalu melesat keluar sesuai tim yang telah ditentukan, yang masing-masing didampingi dengan satu vampir.

•~•

Setapak demi setapak, Tzuyu dan Jimin berhasil keluar dari dasar lembah. Kedua manusia itu terkapar kelelahan  sesaat setelah menginjakkan kakinya di tanah berbatu, dekat dengan lereng lain.
Tzuyu segera ambruk. Nafasnya naik turun. Ia sudah berjalan dari senja ke senja berikutnya. Dan sekarang kakinya serasa mau patah. Tubuhnya lelah luar biasa.

“Kau tak apa-apa?” Jimin terbaring terlentang. Dadanya naik turun. Nafasnya tersengal.
Karena tak mendapat jawaban dari gadis yang terbaring di sisinya, ia bangkit dan beringsut ke arahnya.
Mata gadis itu setengah terpejam, ia terlihat kesulitan mengatur nafas.
“Hei,” Jimin menepuk pipinya dengan lembut. Ada nada khawatir pada nada suaranya.
“Kepalaku pusing,” akhirnya gadis itu menjawab lirih.
Jimin menelan ludah. Pemuda itu bangkit, lalu dengan sisa tenaga yang masih ia miliki, ia mengangkat tubuh gadis mungil itu, menggendongnya sambil melangkah perlahan, membawanya ke tempat yang lebih nyaman.

Setelah menemukan tanah datar dekat pohon, ia menurunkan tubuh gadis itu dengan hati-hati.
“Kau mampu duduk?” Jimin kembali bertanya. Tzuyu mengangguk.
“Aku hanya merasa sedikit pusing karena lelah. Aku perlu waktu untuk memulihkan tenaga,” jawabnya.
Jimin mengambil botol air minumnya yang masih tersisa sedikit lalu menyodorkannya ke arah Tzuyu. Awalnya Tzuyu menolak minum, tapi setelah dipaksa, akhirnya gadis itu bersedia minum beberapa teguk.

DIFFERENT {TAETZU}✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang