PART 5

568 80 5
                                    

Sakura masih tidak percaya Taehyung memberikan bantuan padanya. Seorang Taehyung yang dulu sangat acuh dan bermulut kejam pada seorang Sakura berubah seperti ini. Sakura masih berpikir apakah ini salah satu rencana Taehyung agar terlihat baik dihadapan ibunya.

"Taehyung ajaklah Sakura kekamarmu setelah makan malam." Pinta Ibu Taehyung.

"Baik bu." Jawab Taehyung masih fokus dengan makan malamnya.

Sakura tersenyum miring mendengar jawaban Taehyung. Untung saja ibu Taehyung tidak melihatnya.

Setelah makan malam selesai Taehyung mengajak Sakura ke kamarnya.

"Masuklah." Taehyung mengajak Sakura masuk kedalam kamarnya.

Sakura melihat kesekeliling ruangan. Kamar itu masih sama dengan terakhir yang dia liat. Besar dan tertata sangat rapi. Sakura masih melihat sofa yang diletakkan didepan ranjang Taehyung.

"Dud-." Taehyung mempersilahkan Sakura untuk duduk namun Sakura sudah duduk tanpa Taehyung minta.

Sakura duduk di sofa. Menumpu kaki kananya diatas kaki kiri, menyilangkan tangannya dan memasang wajah datarnya kembali.

Taehyung duduk di ranjang dan kita mereka saling berhadapan.

"Mari kita luruskan sekarang." Sakura memulai percakapan. "Aku tidak mau hubungan pertunangan kita didengar oleh seluruh mahasiswa di kampus. Berpura-puralah kita tidak saling mengenal dan jaga jarak antara kita."

Perkataan Sakura itu membuat hati Taehyung sakit tanpa dia sadari.

"Apa maksudmu?" Taehyung mengernyitkan alisnya.

"Kau mengerti apa maksudku Taehyung." Sakura mendecak kesal. "Aku tidak ingin kita terlihat dekat satu sama lain. Aku tidak ingin ada hubungannya denganmu."

Seperti tersambar petir. Taehyung mendengar apa yang diucapkan Sakura. Dia masih mencerna apa yang diucapkan dari mulut Sakura.

"Tidak perlu memasang wajah kaget seperti itu." Sakura berkata dengan datar.

"Apa otakmu bergeser 1 cm sehingga membuatmu seperti ini."

"Dasar bodoh mana mungkin otak bisa bergeser. Hipotesis dari mana itu." Sakura memutar matanya.

"Bukan itu maksudku. Mengapa kau jadi seperti ini. Apa semua ini karena pria itu." Balas Taehyung.

"Berhentilah menyalahkan oranglain. Younghoon tidak ada urusannya dengan hubungan kita. Aku ingin menikmati masa kuliahku."

"Lalu kau mengabaikan status pertunangan kita." Jawab Taehyung mulai kesal.

"Sadarlah Taehyung. Kita masih muda. Kau ataupun aku ingin bebas menentukan pilihan kita masing-masing."

"Apa maksudmu." Taehyung mulai tidak menyukai pembicaraan ini.

"Kau tahu maksudku."

"Kau ingin memutuskan pertunangan kita?"

"Mengapa tidak. Jika salah satu dari kita menemukan pasangan yang terbaik kita harus merelakannya."

"Lalu apa maksud dari cincin ini." Taehyung menunjuk cincin yang dipasang di jari manis tangan kirinya.

"Ini hanyalah cincin." Sakura juga menunjukkan cincin di jari manis tangan kirinya.

"Sakura." Bentak Taehyung. "Ini adalah tanda kita memiliki ikatan. Mengapa semudah itu kau memutuskan ikatan itu." Taehyung kembali melunakkan ucapannya.

"Sadarlah Taehyung kita masih sangat muda ketika melakukan pertunangan ini."

"Aku tahu tapi itu bukan alasan."

"Bagiku itu adalah salah satu alasannya. Kita tidak tahu masa depan yang ada didepan kita. Siapa pasangan kita kelak. Hati semua manusia bisa berubah. Contohnya saja pasangan yang sudah bertunangan dan seminggu lagi akan menikah lalu memutuskan berpisah karena alasan tidak cocok atau menemukan pasangan lain." Jelas Sakura.

"Ada apa denganmu Sakura? Apa kau menyukai Younghoon?"

"Masalah perasaanku kau tidak perlu ikut campur. Jika aku mencintai Younghoon juga kau tidak perlu tahu."

"Kau berubah Sakura."

"Ayolah Taehyung. Dulu aku masih naif selalu mengejarmu kemanapun. Sekarang kita sudah dewasa. Kita berhak menentukan pilihan kita sendiri." Sakura menjawab tanpa merasa bersalah.

"Apa kau balas dendam dengan semua yang kulakukan saat sekolah." Taehyung memelaskan wajahnya. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi.

"Kau salah besar jika mengira aku seperti itu." Sakura menggeleng. "Aku tidak melakukan ini karena aku ingin balas dendam padamu. Jika aku mau aku bisa membuatmu sakit hati lebih dalam melebihi apa yang kau lakukan padaku dulu Kim Taehyung."

"Kau berubah Sakura." Taehyung mengulangi kalimat ini.

"Berubah menjadi lebih baik bukankah itu yang terbaik." Jawab Sakura.

"Jadi kau sekarang ingin kita memutuskan pertunangan kita?"

"Apa aku bilang seperti itu?" Sakura memasang wajah bodoh.

"Bukankah kau bicara seperti itu."

"Tidak." Sakura menggeleng. "Aku hanya bilang. Kita harus merelakan pertunangan kita jika salah satu dari kita menemukan pasangan lain. Jadi jika kita belum menemukannya kita masih terikat dengan pertunangan ini."

Taehyung tidak tahu lagi harus bicara apa dengan Sakura. "Apa bedanya dengan merahasiakan pertunangan kita?"

Sakura kesal. "Kau pikir orang akan mendekati salah satu dari kita jika mereka tahu kita saling betunangan. Tidak bodoh."

"Bagaimana jika aku tidak setuju dengan ide bodoh ini."

"Aku tidak perduli. Itu urusanmu. Hanya jangan ganggu urusan pribadiku dan aku tidak akan mengganggu urusan pribadimu." Sakura mengangkat bahunya.

"Kau konyol."

"Apapun itu aku tidak perduli. Baiklah Taehyung aku harus pulang besok aku ada kelas pagi hari. Selamat menikmati kebebasanmu Kim Taehyung." Sakura meninggalkan kamar Taehyung.

Taehyung masih berada ditempat yang sama. Wajahnya terlihat sangat frustasi. Mengapa semua ini terjadi. Dia kesal. Sangat kesal dengan dirinya sendiri.

FIANCE FROM HELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang