PART 23

312 54 9
                                    

Setelah Sakura meminta izin kepada pemilik toko buku dan beberapa dosen selama dia ke Jepang Saku langsung bersiap - siap menuju Jepang bersama Yuta.

Kini mereka berdua sedang menunggu di ruang tunggu bandara.

"Dimana Taehyung dia tidak menunggu dirimu?" Yuta menyenggol Sakura yang sedang asik bermain dengan PSP nya.

"Dia bilang ada kuis hari ini." Sakura masih tetap fokus pada PSP miliknya.

"Sakura."

"Apa?"

"Berhentilah bermain sebentar aku ingin berbicara denganmu."

"Aku bisa menjawab sambil bermain."

"Sebentar saja."

"Baiklah." Sakura menghentikan permainanya dan melihat ke arah Yuta. "Ada apa?"

"Apa kau sudah memutuskan Taehyung. Seperti yang kulihat kalian bersama kembali."

"Aku akan memutuskan pertunangan kami segera." Sepertinya Sakura bosan dengan pembicaraan ini.

"Jika paman dan bibi tahu. Kau bisa ditendang kembali ke Jepang."

"Aku tahu." Sakura memasang wajah serius.

"Bukan aku membenci Taehyung tapi dia orang yang menyebabkanmu depresi dan harus pergi ke psikiater atau ke pekumpulan orang-orang yang mempunyai masalah bully atau mental."

"Katakan saja apa maksudmu Yuta."

"Segera putuskan dia atau aku akan berbicara pada paman dan bibi jika kalian bersama kembali."

"Aku butuh waktu. Tenang saja. Aku pasti akan melakukannya."

"Apa kau yakin?"

"Hmm." Sebenarnya Sakura tidak tahu apa keinginannya sekarang ini.

Selama jam pelajaran berlangsung, Taehyung tidak bisa berkonsentrasi. Dia terus memikirkan bagaimana jika Sakura menyetujui keputusan orang tuanya. Memikirkan hal ini membuat Taehyung semakin stress.

Setelah usai kelas Taehyung berjalan ke kantin sendirian. Didepannya sudah tersedia sepiring makanan dan sebotol air mineral.

"Hei. Kau sendirian." Sana yang tiba-tiba datang langsung duduk dideoan Taehyung.

Taehyung mengabaikan Sana. Dia mengunyah makanannya dengan kesal.

"Apa yang kau lakukan setelah pulang kuliah."

Taehyung memalingkan wajahnya dan ketika itu juga dia betatapan dengan Younghoon yang juga sedang makan siang sendiri.

"Taehyung, aku berbicara padamu." Sana kembali berbicara.

"Diamlah. Kau seperti lebah. Berisik. Apa kau tidak tahu aku sedang makan."

Sana mengerucutkan bibirnya. "Aku tahu tapi kan kau bisa menjawab pertanyaanku."

"Aku tidak ingin berbicara denganmu."

"Kenapa?"

"Karena kau memuakkan."

"Mengapa kau menjadi menyebalkan seperti ini. Semua karena wanita itu."

Taehyung membanting sendok dipiringnya.

"Sepertinya sudah oernah aku katakan padamu jika kau bekata hal yang buruk tentangnya,  aku akan memberikanmu pelajaran."

Sana melenan ludah.

"Sifatku sudah dari dulu seperti ini. Dia wanita yang kau maksud adalah tunanganku jadi tutup mulutmu. Berhenti berbicara omong kosong."

Taehyung meninggalkan mejanya.

FIANCE FROM HELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang