"Unnie kau lihat pria tadi. Dia sangat tampan."
Sakura kembali menghampiri Yena ketika Taehyung sudah pergi meninggalkan toko buku.
"Ada apa unnie. Kau sepertinya tidak suka."
"Bagaimana aku bisa suka. Pria tadi itu adalah tunanganku."
"Unnie, kau serius pria tampan itu adalah tunanganmu?"
"Apakah wajahku terlihat berbohong."
"Maafkan aku. Bukankah itu bagus jika dia tahu kau bekerja disini."
"Itu buruk. Tidak ada yang boleh tahu aku bekerja."
"Kau banyak sekali menyimpan rahasia." Keluh Yena
Tepat pukul 9 malam Taehyung sudah memarkirkan mobilnya di depan toko buku. Dia bisa melihat Sakura dan temannya keluar. Disa mereka berpisah untuk pulang.
"Selamat malam Sakura." Taehyung tersenyum dari dalam mobilnya.
Tanpa aba-aba Sakura langsung masuk kedalam mobil.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Sakura.
"Apa kau sudah makan malam." Sakuta tidak menjawab pertanyaan Taehyung.
"Belum."
"Ayo kita makan malam." Taehyung membelokkan mobilnya kesebuah restoran siap saji yang terletak tidak jauh dari toko buku.
Sesampaikan di restoran siap saji Sakura memindai setiap sudut restoran. Barangkali ada seseorang di universitas yang sedang makan disini dan mengenalinya atau Taehyung.
"Kau ingin pesan apa?"
"Apa saja."
"Aku akan memesan ke kasir dan kau mencari tempat duduk."
"Oke."
Sakura memilih tempat duduk dekat jendela.
Beberapa menit kemudian Taehyung kembali dengan makanan di tangannya.
"Makanlah."
"Terimakasih."
"Ternyata selera duduk kita berduapun masih sama. Kita suka duduk dekat jendela." Taehyung berbasa-basi.
"Cepat apa yang kau inginkan." Sakura mengunyah makanannya.
"Habiskan dulu makananmu baru kita bicara."
"Menyebalkan." Gerutu Sakura dalam hati.
Taehyung tahu jika bukan karena dia memergokinya bekerja di toko buku, Sakura tidak akan pernah mau makan diluar dengannya.
"Makanan sudah habis. Katakan apa yang kau inginkan."
"Aku ingin kau menjadi pacarku. Secara resmi."
"Kau gila aku tidak akan melakukannya."
"Baiklah aku akan mengatakannya pada orang tuamu." Ancam Taehyung. Sebenarnya dia tidak ingin melakukan hal ini namun ini adalah cara agar Sakura bisa dekat dengannya.
"Apakah tidak ada permintaan lain." Sakura berwajah gusar.
"Tidak. Aku ingin kau menjadi pacarku. Aku ingin semua orang tahu kau adalah pacar dan tunanganku."
"Kau berlebihan Taehyung. Aku tidak akan melakukannya." Bentak Sakura.
"Kau tahu konsekuensinya jika menolak." Taehyung tersenyum.
Senyuman Taehyung semakin membuat Sakura kesal.
"Baiklah. Aku akan melakukannya. Dengan satu syarat jika orangtuaku tahu hubungan kita selesai."
"Aku setuju." Hati Taehyung berteriak kesenangan.
"Apa kau ingin sesuatu lagi. Kita bisa membelinya sebelum pulang."
"Aku hanya ingin pulang. Aku lelah."
"Ayo kita pulang." Ajak Taehyung.
Sakura membanting tubuh di ranjang. Mengapa semua jadi berantakan seperti ini. Dia ingin menghindari Taehyung tapi sekarang dia malah semakin dekat dengan Taehyung.
****
"Nona." Panggil bibi Hwang.
"Aku akan turun sebentar lagi."
"Bukan itu nona. Tuan Taehyung menjemputmu di bawah."
Seketika Sakura menjatuhkan buku yang dipegangnya. Sakura pikir kejadian semalam hanyalah mimpi tapi menjadi nyata.
"Aku akan turun."
"Baik nona."
Sakura ingin pergi meninggalkan Taehyung yang sedang menunggunya di bawah tapi letak balkon kamar Sakura terlalu tinggi. Akhirnya dengan terpaksa Sakura turun menemui Taehyung.
Taehyung melihat Sakura menuruni tangga dengan wajah sedikit kesal. Dia tahu alasannya mengapa.
"Apa kau sudah sarapan?"
Sakura mengangguk.
"Ayo kita pergi."
"Ayo."
Sepanjang perjalanan Sakura duduk dengan gelisah. Beberapa kali dia mengganti posisi duduknya.
"Kau tampak gelisah."
"Aku takut hal yang dulu menimpaku sewaktu SMA terjadi lagi."
Taehyung tahu semua masa SMA adalah masa terburuk untuk Sakura.
"Kali ini aku akan melindungimu."
"Kau akan melakukannya lagi Taehyung. Kau akan mencampakkan aku seperti sebelumnya." Memikirkannya saja sudah membuat Sakura gemetar.
Taehyung meminggirkan mobilnya.
"Lihat aku. Hal yang buruk dulu terjadi padamu tidak akan pernah terulang lagi. Aku berjanji."
"Tapi bagaimana jika mereka melakukannya lagi padaku?"
"Aku akan membuat perhitungan pada mereka. Kau bisa menghukumku lagi jika aku membuat kesalahan."
"Aku tidak bisa."
"Kau bisa. Percaya padaku."
Kali ini Sakura sekali lagi harus percaya pada Taehyung.
"Sakura kita sudah sampai." Taehyung dan Sakura kini sudah berada di parkiran universitas.
"Biarkan aku bernapas sejenak."
Taehyung bisa melihat ketakukan diwajah Sakura.
"Aku siap."
Taehyung turun dari mobil sambil mengaitkan tas di bahunya. Membukakan pintu untuk Sakura.
"Ayo." Taehyung menggenggam tangan Sakura dengan erat. Semua orang melongo melihat salah satu most wanted pria di universitas telah memiliki pasangannya. Pasangangya itu adalah murid baru.
"Taehyung mereka semua melihat kita."
"Abaikan saja. Kau harus membiasakan hal ini. Aku ingin orang tahu kau dan aku bersama."
"Bukankah ini berlebihan?"
"Tidak ada yang berlebihan selama aku menginginkanmu."
Di ujung koridor Younghoon melihat Taehyung menggandeng tangan Sakura. Apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Sakura kembali lagi dengan pria berengsek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIANCE FROM HELL
Fanfiction(COMPLETE) "Taehyung aku menyukaimu." Sakura menyilangkan tangannya "Kau tidak cocok denganku." Taehyung memasang wajah dingin. "Namun setelah kusadari aku tidak menyukaimu. Aku menarik kembali pengakuanku." Ucap Sakura kemudian meninggalkan Taehy...