Younghoon masih memikirkan apa yang dilihatnya pagi tadi. Dia benar-benar kesal. Beberapa kali dia melirih Sakura di sela-sela mata kuliah. Hari ini dia satu kelas dengannya.
Sakura merasa Younghoon memandangi terus-menerus ketika jam mata kuliah. Dia tahu hal apa yang akan ditanyakan oleh Younghoon.
Ketika kelas usai Younghoon langsung menghampiri Sakura.
"Sakura aku butuh penjelasan."
"Aku tahu tapi apa yamg kau lihat hari ini itu benar." Sakura tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.
"Tidak masuk akal. Aku tahu kau sangat membenci pria itu."
"Younghoon bagaimanapun aku membenci pria itu. Dia adalah tunanganku yang sah."
"Apa kau masih ingat apa yang dia lakukan padamu."
"Aku masih ingat."
"Lalu jauhi dia. Bukankah kau sudah berjanji akan memutuskan pertunanganmu dengannya."
"Aku ingin memberinya kesempatan. Semua orang butuh kesempatan."
"Tapi kau telah memberinya banyak kesempatan."
"Anggap saja ini kesempatan terakhir." Balas Sakura.
"Pria itu tidak pantas mendapatkan kesempatan lagi darimu." Younghoon benar-benar marah sekarang.
"Younghoon aku mohon mengertilah."
"Aku tidak ingin berbicara tentangnya lagi. Kau bisa menghububgiku jika kau sudah meninggalkan dia." Younghoon meninggalkan Sakura.
Sesuai yang dipikirkan Sakura, hal ini akan terjadi. Seandainya Younghoon tahu jika dia juga terpaksa melakukan semua ini.
Sakura mrngemasi bukunya dan segera meninggalkan kelas.
Setelah pertengkaran dikelas tadi dengan Younghoon, Sakura makan dikantin sendirian. Biasanya Younghoon selalu menemaninya. Tidak heran banyak orang yang beranggapan jika Sakura dan Younghoon berpacaran.
Sakura hanya mengaduk - aduk makanannya. Dia berharap Younghoon kembali dan tidak marah lagi padanya.
Seseorang datang membuyarkan lamunan Sakura. Dia adalah Kim Minju wanita yang pernah ditolong Sakura.
"Unnie akhirnya aku menemukanmu." Minju meletakkan nampan yang berisi makanan diatas meja.
Sakura melirik Minju dengan tajam. Sangat aneh wanita itu tidak bergeming walaupun Skaura memberinya tatapan kebencian.
"Bolehkan aku makan disi?" Tabya Minju.
"Ini adalah meja umum." Sakura menjawab dengan ketus.
"Wah unnie kau suka makan yukhoe juga?" Minju mengabaikan nada ketus Sakura.
"Lalu?" Jawab Sakura datar.
"Aku akan mencoba sepertimu juga."
"Teserah."
"Unnie kau terlihat cantik hari ini. Tidak menyangka akhirnya aku bisa bertemu denganmu." Minju menggeleng. "Terakhir kau menolongku kau juga terlihat cantik. Artinya unnir selalu cantik." Puji Minju.
"Wanita aneh." Batin Sakura.
"Unnie apa kau sudah punya pacar?" Tanya Minju dengan riang.
"Aku sudah bertunangan." Sakura menunjukan cincin itu kepada Minju.
"Tidak mungkin.Lelaki itu Kim Taehyung bukan? Unnie kau tidak boleh bertunangan."
Aneh, bagaimana wanita ini bisa tahu.
" Apa alasanmu?"
"Kau tahu bukan Kim Taehyung itu punya banyak pacar." Bisik Minju.
Sakura tidak tau apa yang ingin dilakukan wanita ini.
"Lalu?"
"Jika kau bersamanya kau akan sakit hati. Lelaki hanya membuat masalah."
"Apa kau masih belum melupakan kejadian tempo hari?"
"Berkat memikirkan unnie aku jadi melupakannya."
Sakura merasa hal yang aneh akan terjadi.
"Aku harap unnie memutuskan pria itu." Minju tersenyum seperti malaikat.
Sakura tersenyum miring. Dia merasa wanita didepannya ini sudah hilang akal.
"Kau gila." Sakura melihat Minju dengan pandangan aneh.
"Ah, kau tahu unnie. Aku menyukaimu." Ucap Minju sambil mengagumi wajah Sakura
Sudah tidak aneh buka jika sesama wanita saling mengagumi tapi mengapa wanita ini dari cara melihatnya lebih dari sekedar kagum.
"Jangan melihatku seperti itu. Kau seperti wanita aneh." Sakura beranjak pergi namun Minju mengikutinya dari belakang.
"Hei, berhenti mengikutiku." Sakura menoleh kebelakang dan dia masih melihat Minju mengikutinya.
"Aku akan mengantarkanmu sampai kelas." Minju mengangguk sambil tersenyum.
"Aku bisa sendiri."
"Aku ingin melakukannya." Balas Minju.
Sakura berpikir bagaimana cara menyingkirkan wanita ini. Dia seperti penguntit sekarang.
Setelah usai kelas Taehyung menuju kelas Sakura namun dia tidak menemukan adanya tanda - tanda dari Sakura. Di mengambil ponselnya dan menekan panggilan untuk Sakura.
Taehyung mendengar suara Sakura dari kejauhan bersamaan seorang gadis. Dia melihat wajah Sakura sedikit tidak nyaman dengan kehadiran gadis itu disisinya.
"Sakura." Panggil Taehyung.
"Bantu aku." Sakura menggerakkan mulutnya dan melirik ke arah Minju.
Taehyung langsung menaruk lengan Sakura.
"Apa kau sudah makan?" Taehyung berpura - pura melupakan kehadiran wanita di belakang Sakura.
Sakura mengangguk.
"25 menit lagi kelasmu selanjutnya. Ayo aku ingin mengajakmu kesuatu tempat."
Minju memicingkan matanya. Dia tidak suka dengan pria dihadapannya ini.
"Hei kau mau dibawa kemana unnieku." Teriak Minju.
"Apakah kau ada masalah?" Wajah Taehyung yang tadinya lembut kepada Sakura berubah menjadi menyeramkan.
"Bukan urusanmu. Apa yang ingin aku lakukan dengan tunanganku adalah urusanku dengannya."
"Tapi dia lebih dulu bersamaku." Minju menunjuk Sakura.
Taehyung memutar matanya dengan kesal. "Apa masalahnya."
"Masalahnya adalah kau merebut dia dariku."
Sakura menepuk keningnya. Wanita ini pasti gila. Sakura yakin itu.
"Siapa yang merebut siapa. Kau itu kehilangan akal nona. Carilah seorang kekasih."
"Bukan urusanmu." Minju marah.
"Lalu kau juga jangan mencampuri urusanku. Sakura ayo kita pergi."
Taehyung menarik tangan Sakura untuk menjauhi Minju. Wajah Minju sangat kesal. Dia ingin sekali merobek wajah Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIANCE FROM HELL
Fanfiction(COMPLETE) "Taehyung aku menyukaimu." Sakura menyilangkan tangannya "Kau tidak cocok denganku." Taehyung memasang wajah dingin. "Namun setelah kusadari aku tidak menyukaimu. Aku menarik kembali pengakuanku." Ucap Sakura kemudian meninggalkan Taehy...