PART 22

308 60 5
                                    

Taehyung dan Sakura sudah ada di cafe tempat mereka janjian bertemu dengan Yuta. Sakura yerus mengetuk meja. Dia kesal menunggu Yuta yaneg tak kunjung tiba.

Akhirnya yang ditunggu tiba. Yuta datang dengan wajahnya yang berbeda dari biasanya.

Bukan berarti lebih buruk namun ini terlihat lebih baik.

"Maaf kalian menunggu lama." Tanpa basa basi Yuta langsung duduk di hadapan Sakura.

"Mengapa kau ingin menemuiku. Apakah ada urusannya dengan wanita itu." Sakura merengut marah.

"Hei, jangan membuat wajah seperti itu. Aku ingin menemuimu bukan ingin memarahimu lagi."

Taehyung hanya melihat kedua sepupu ini saling sahut menyahut.

"Lalu apa?" Sakura tidak sabar

"Aku akan pulang ke Jepang lusa dan orangtuamu menginginkan kita pulang bersama."

Taehyung dan Sakura membelalakkan matanya.

"Yuta apa maksudmu." Kini Taehyujg membuka suaranya.

"Santailah." Yuta tertawa. "Aku mengajak Sakura pulang hanya untuk tiga hari. Nenek sakit. Dia ingin aku dan Sakura pulang menjenguknya."

Taehyung mendesah lega. Dia berpikir Sakura akan pindah ke Jepang selamanya.

"Mengapa mendadak sekali?" Tanya Sakura.

Yuta mengangkat kedua bahunya.. "Aku tidak tahu."

"Apa kau tidak ingin menegurku karena aku telah menyiram Yuqi dengan jus?" Sindir Sakura.

"Aku sudah putus dengannya."

Itu sungguh mengejutkan tentunya. Yuta selalu mengikuti apa yang Yuqi inginkan. Bahkan Yuta juga sering sekali memarahi Sakura namun Sakura tidak perduli.

"Itu mengejutkan." Balas Sakura.

"Yah, aku berpikir. Dia mulai berlebihan."

"Dia sudah berlebihan sejak dulu. Kau saja yang baru menyadarinya." Sakura mendengus kesal.

"Saat itu aku masih buta karena dia. Seperti kau kepada Taehyung pada waktu itu." Kali ini Yuta menyindir Sakura.

Taehyung melirik Yuta.

"Sekarang keadaannya berubah. Aku yang mengalami itu." Taehyung menjawab.

"Itu karena kau bodoh." Yuta mentertawai Taehyung.

Sakura memutar matanya dengan bosan.

"Ya memang aku bodoh."

"Sakura beri dia pelajaran." Yuta menunjuk Taehyung.

"Aku sedang memberinya pelajaran." Balas Sakura.

"Jangan terlalu kejam Sakura. Aku mengaku salah." Taehyung memohon.
"Itu balasan untukmu." Balas Sakura.

"Aku senang akhirnya kalian berdua bisa akur kembali."

"Siapa bilang aku dan Taehyung akur." Sakura menyanggah.

"Lalu apa. Kalian tidak pernah berduaan sebelumnya."

"Teserah apa katamu." Sakura bangun dari duduknya." Aku permisi ke toilet." Sakura pergi menuju toilet.

"Taehyung apa yang kulihat dan kudengar tidak salah?" Yuta mengubah nada bicaranya menjadi serius.

"Apa maksdumu aku dan Sakura kembali bersama?"

"Yah, aku tidak tahu apa yang membuat Sakura kembali padamu tapi selama dia senang itu tidak masalah untukku."

"Kau tahu dari mana soal ini?"

"Sudah ku bilang aku tahu segalanya."

"Aku ingin memberitahumu rahasia yang bahkan Sakurapun tidak tahu."

"Apa itu?"

"Sebenarnya orangtua Sakura ingin pertunanganmu dengan Sakura dibatalkan. Maka dari itu mereka mengizinkan Sakura kembali ke Korea."

"Tapi aku sudah berjanji akan berubah."

"Percuma Taehyung. Kesalahan yang kau perbuat cukup besar. Sebenarnya orangtua Sakura menginginkan Sakura pulang karena Sakura ingin dikenalkan dengan anak rekan kerja ayahnya."

"Tidak. Tidak mungkin." Taehyung tidak percaya.

"Percayalah. Orangtua Sakura sekarang tidak menyukaimu lagi. Sebaiknya kalian berdua berpisah saja."

"Aku tidak mau." Jawab Taehyung sedikit membentak

"Sudah terlambat Taehyung. Cepat atau lambat kau pasti akan berpisah."

"Bukankah Sakura sudah memutuskan pertunangan kalian. Jadi untuk apalagi kau pertahankan."

"Aku mencintai dia."

Yuta diam sejenak. "Ide yang terbaik kau harus melupakannya."

"Apa yang kalian bicarakan mengapa serius sekali." Sakura kembali dari toilet.

"Aku bertanya pada Taehyung. Apakah wanita dikampusnya cantik-cantik?"

"Menggelikan. Kau baru saja putus tapi sudah mencari wanita lain. Fokus saja pada kuliahmu."

"Baik nyonya." Balas Yuta.

Setelah mengantarkan Sakura pulang Taehyung terus berpikir jika Sakura kembali dikenalkan dengan pria lain. Bahkan orang tua Sakura tidak menyukai dirinya.

Taehyung berpikit keras. Baru saja dia menata hubungannya dengan Sakura kini mereka akan dipisahkan. Walaupun fakta sebenarnya dia memaksa Sakura untuk menerimanya kembali. Dia tahu Sakura juga muak dengan dirinya. Dia tidak bisa melepaskan Sakura begitu saja. Hatinya sudah terpaku untuk Sakura.

Keesokan paginya Taehyung menjemput Sakura untuk pergi kuliah. Taehyung masih juga tidak bisa melupakan pembicarannya dengan Yuta semalam. Mungkin untuk Sakura tidak masalah jika mereka berdua berpisah tapi untuk Taehyung dia tidak siap. Sangat tidak siap.

"Sakura kau besok pulang ke Jepang?"
"Iya."

"Apakah kau harus pergi?"

"Nenekku sakit aku harus pergi?" Sakura menatap Taehyung.

Wajah lelaki itu seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa Taehyung?"

"Tidak, aku hanya bertanya."

"Bagaimana jika orangtuamu meminta kau menetap di Jepang."

Sakura diam karena bingung. "Aku bingung. Aku mulai menyukai tinggal di Korea."

"Apakah kau akan meninggalkan aku lagi?" Taehyung masih fokus menyetir.Dia tidak ingin melihat Sakura ketika bertanya hal ini.

"Aku tidak tahu."

"Tidak usah dijawab aku hanya sedang merasa aneh."

"Taehyung." Sakura melihat wajah Taehyung dati samping. Dia bisa melihat dengan jelas kesedihan di wajahnya.

Sakura sekarang bingung dengan perasaannya.

FIANCE FROM HELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang