"Sakura." Panggil Daniel.
"Ya."
"Apakah kau berkencan dengan Younghoon?"
"Tidak. Kami hanya berteman."
"Tapi kalian sangat dekat."
"Hal itu. Apakah aneh jika pria dan wanita dekat satu sama lain."
"Bukan seperti itu tapi antara kalian seperti tidak ada jarak." Tambah Daniel.
"Aku sudah mengenalnya sebelun aku kuliah disini. Younghoon orang yang baik walau mulutnya itu sedikit ketus."
Daniel tertawa. "Kau ternyata lucu juga."
"Benarkah. Orang bilang aku ketus seperti Younghoon."
"Tapi menurutku kau lucu."
"Sakura. Apakah kau mau berkencan denganku?" Ajak Daniel.
Sakura menghela nafas kesal.
"Kenapa." Daniel secara tidak sengaja melihat ekspresi Sakura.
"Seharusnya urutannya adalah kau meminta nomor ponselku terlebih dahulu lalu mengajakku berkencan."
"Bukankah akan lebih baik jika aku langsung pada intinya."
"Kau tidak romantis." Sakura mencibir.
"Ok. Sakura bolehkah aku meminta nomor ponselmu." Pinta Daniel.
"Aku tidak mau."
"Bukankah kau bilang aku harus meminta nomol ponsel dulu kemudian mengajak berkencan."
"Tapi aku juga tidak bilang jika aku akan ajakan berkencanmu."
Daniel tertawa keras. "Tuhan, pantas saja Younghoon menempel denganmu. Kau itu seperti duplikat dirinya."
"Mengapa semua orang bilang seperti itu?" Sakura memanyunkan bibirnya.
"Karena kau adalah versi wanita Younghoon. Younghoon itu bermulut tajam. Awalnya aku pikir dia itu gay tapi setelah kau masuk ke universitas ini aku yakin jika dia bukan seorang gay."
"Aku sangat yakin Younghoon bukanlah gay." Ucap Sakura.
"Ya kupikir seperti itu. Sakura rumahmu belok ke kanan atau kekiri?"
"Belok kekiri dan berhentilah di pagar rumah berwarna hitam."
Lima menit kemudian sampailah dirumah Sakura.
"Terimakasih Daniel." Sakura langaung turuh dari mobil tanpa menunggu Daniel berkata sesuatu.
Daniel tersenyum melihat Sakura hilang kedalam rumah. Setelah itu Daniel mengambil ponselnya dan mengirinkan pesan kepada Taehyung jika dia dalam perjalanan menuju rumah Taehyung.
Taehyung yang sedang bermalas-malasan dirumah membalas dengan cepat pesan yang dikirimkan dari Daniel.
Suara bunyi ketukan pintu menggema di kamar Taehyung.
"Taehyung." Ibunya membuka pintu kamar.
"Ada apa bu." Taehyung asik menonton tayangab di televisi.
"Besok kau harus kuliah jika ayahmu tahu kau bisa terkena masalah."
"Bu bisakah aku pindah kuliah?" Tanya Taehyung.
"Ada apa?" Ibunya mengerutkan dahi.
"Tidak ada alasan bu."
"Jangan bilang ini ada hubungannya dengan Sakura?"
Taehyung tidak menjawab.
"Apa dia memutuskan pertunangan kalian?"
Jawaban Taehyung hanya gelengan kepala.
"Lalu?"
"Aku merasa ada sesuatu yang hilang dan membuatku malas tinggal di negara ini lagi."
Kemudian ibu Taehyung melempar bantal sofa yang ada dikamar Taehyung.
"Anak gila. Jika kau mau pindah, pindah saja ke pluto. Supaya orang tidak bisa lagi mencarimu."
"Ibu, aku ini anakmu." Seru Taehyung sedikit kesal.
"Aku tahu kau anakku dan karena itu aku bicara seperti ini. Dewasalah Taehyung. Dunia tidak seperti yang kau inginkan. Orang yang kau cintaipun bisa datang dan pergi."
"Begitu juga Sakura." Suara Taehyung terdengar sendu.
"Jika kau mencintai dia, kejar dia jangan kau lepaskan. Jika perasaanmu itu hanya sesat lebih baik kau tinggalkan Sakura dan putuskan pertunangan kalian."
"Kenapa ibu selalu bilang putuskan pertunangan. Hatiku sakit mendengarnya."
"Hei, ibu minta maaf. Aku hanya tidak ingin kau membuang waktu untuk hal yang sia-sia."
"Aku tahu bu."
"Kau tahu tapi tidak pernah kau dengarkan aku."
"Ibu." Rengek Taehyung.
"Ok. Ok. Ingat besok kau harus masuk kuliah."
"Iya aku akan kuliah."
Akhirnya ibu Taehyung meninggalkan kamarnya.
Tak berapa lama kemudian terdengar suara Daniel dari luar kamar Taehyung.
"Taehyung." Panggil Daniel dengsn semangat. Dia langsung menerobos masuk kedalam kamar Taehyung.
"Kamarku dipasangi pintu supaya orang yang masuk harus mengetuk. Bahkan ibuku saja mengetuk pintu." Sindir Taehyung.
"Lupakan dengarkan aku." Daniel melempar tasnya. "Aku tadi mengantarkan Sakura kerumahnya."
"Kau becanda." Taehyung mengabaikan Daniel.
"Lihat wajahku. Apa aku terlihat becanda." Jawab Daniel dengan mimik serius.
Taehyung menelan ludahnya dengan kasar.
"Aku benar-benar menyukainya." Daniel tersenyum seperti orang gila.
"Kau tidak boleh menyukainya." Kata-kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulut Taehyung.
"Apa alasannya aku tidak boleh menyukai Sakura?"
"Hanya tidak boleh." Jawab Taehyung kesal.
"Alasanmu itu tidak masuk akal. Jangan bilang kau menyukai Sakura."
"Kau tidak perlu tahu itu."
"Aku perlu tahu alasan dirimu memintaku untuk menjauhi Sakura."
"Apakah perlu alasan." Taehyung sedikit sebal dengan percakapan ini.
"Tentu. Aku benar-benar tertarik dengannya. Kau harus memberikanku alasan yang tepat dan masuk akal."
"Tidak ada alasan."
"Kalau begitu aku tidak akan menjauhi Sakura."
Taehyung kesal. Bagaimana caranya agar Daniel tidak mendekati Sakura. Dia tidak ingin ada orang lain lagi mendekati Sakura. Sudah cukup Younghoon yang selalu menempel dengannya ditambah dengan Daniel itu berat.
Sepertinya Taehyung akan membatalkan keinginannya untuk pindah kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIANCE FROM HELL
Fanfiction(COMPLETE) "Taehyung aku menyukaimu." Sakura menyilangkan tangannya "Kau tidak cocok denganku." Taehyung memasang wajah dingin. "Namun setelah kusadari aku tidak menyukaimu. Aku menarik kembali pengakuanku." Ucap Sakura kemudian meninggalkan Taehy...