Sakura turun dari mobil dan langsubg berlari kedalam rumah neneknya.
"Nenek." Panggil Sakura.
"Jangan berteriak." Nenek Sakura muncul di depan pintu rumah.
"Apa ini. Aku dengar nenek sakit tapi yang kulihat keadaan nenek baik-baik saja."
"Aku sakit karena kau mengabaikan aku." Celetuk neneknya.
"Aku tidak mengabaikkan nenek. Aku sibuk dengan tugas kuliah." Sakura merangkul tangan neneknya.
"Dasar kau ini."
"Dimana Yuta?" Tanya Sakura?"
"Yuta masih dikamarnya."
"Aku akan pergi ke kamarnya."
Sakura meninggalkan nenek dan orang tuanya.
"Ibu apakah mereka sudah datang?" Tanya ayah Sakura.
"Mereka baru saja tiba. Temani mereka di ruang tamu."
Sakura hendak membuka pintu kamar Yuta namun Yuta sudah lebih dulu membuka pintu dan hampir membuat mereka berdua bertabrakan.
"Kau mengagetkanku." Sakura mengelus dadanya.
"Wow, hari ini kau terlihat cantik."
"Aku memang selalu cantik." Sakura mengibaskan rambutnya.
"Sakura kau sudah bertemu Yuta?" Nenek Sakura datang.
"Yuta didepanku nek." Balas Sakura.
"Nenek dan orang tuamu ingin memperkenalkanmu dengan anak rekan bisnis ayahmu."
Sakura sedikit terkejut. "Kalian ingin menjodohkan aku dengan pria lain lagi?" Sakura memutar matanya. "Aku bisa mencari pria pilihanku sendiri."
"Sakura nenek dan orang tuamu hanya ingin memperkenalkanmu bukan menjodohkanmu. Jika kau menyukai dia kau bisa melanjutkan dengannya."
"Apa bedanya?" Sakura cemberut.
"Itu beda. Kali ini nenek dan orangtuamu tidak akan memaksakanmu. Jika kau suka lanjutkan jika tidak tinggalkan."
"Bukankah itu sedikit kejam nek?" Tanya Sakura.
"Tidak kejam. Semua tergantung dirimu. Ayo turun mereka sudah menunggu." Nenek nya meninggalkan mereka berdua menuju ruang tamu.
Sakura menyenggol Yuta. "Jangan bilang kau tahu hal ini?"
"Hmm. Bagaimana menurutmu?"
"Kau pasti tahu." Sakura meninggalkan Yuta.
Taehyung berada didalam taksi dengan cemas. Beberapa kali dia melihat jam di tangannya. Berharap dia tidak terlambat.
Sakura berjalan menuju ruang tamu. Dia penasaran seperti apa rupa dari anak rekan bisnis ayahnya itu. Namun ketika sampai di ruang tamu dia melihat pria yang mempunyai senyum khas seperti kelinci yaitu Kang Daniel.
Dunia memang sempit.
"Ini anakku Sakura." Ayah Sakura bangun dan memperkenalkan anaknya
Daniel menjulurkan tangannya. "Apa kabar Sakura." Daniel meringis.
"Aku baik. Kau lama tidak masuk kelas kukira kau diculik." Celetuk Sakura.
"Sakura." Ibunya menyenggol Sakura dengan siku.
"Kalian sudah saling kenal." Ibu Daniel berseru dengan riang.
"Ibu dia teman sekelasku di universitas." Jawab Daniel.
"Dunia memang sempit." Ibu Daniel terlihat sangat gembira.
"Bukankah ini bagua jika kalian sudah saling mengenal." Tambah ayah Sakura.
"Itu benar. Aku senang mendengarnya." Ayah Daniel menambahkan.
"Ayo kalian duduk. Lebih enak jika kita mengobralnya sambil duduk." Ucap nenek Sakura.
Yuta yang berdiri dibelakang neneknya tersenyun penuh arti. Sebentar lagi pertunjukan akan dimulai.
"Sakura. Itu namamu? Namanya secantik orangnya." Puji Ibu Daniel.
"Terimakasih bibi." Sakura tersenyun malu-malu.
"Daniel mengapa kau tidak bilang jika kau mengenal Sakura sebelumnya? Tanya ayahnya.
"Aku tidak tahu jika ayah dan ayahnya Sakura berteman." Jawab Daniel.
"Aku senang kalian sepertinya akrab." Sahut ayah Sakura.
"Akrab darimana? Aku saja tidak pernah dekat dengan pria ini. Apakah dengan hanya sekali mengantarkanku pulang bisa dibilang akrab." Sakura menggerutu dalam hati.
"Ayah akan senang sekali jika kalian berdua bisa dekat." Ucap ayah Sakura."
"Aku juga sependapat denganmu." Tambah ayah Daniel.
Sepertinya acara ini seperti perjodohan tersembunyi.
Sakura melihat Daniel hanya tersenyun. Sakura tidak merasakan apapun. Dia juga tidak ingin menolak jika dirinya akan dijodohkan lagi. Yang terpenting sekarang dia hanya ingin menyelesaikan kuliahnya.
Seorang pelayan datang ditengah-tengah mereka.
"Tuan Nyonya ada seorang tamu yang datang."
Semua orang fokus pada pelayan itu kecuali Yuta. Yuta tahu siapa yang akan datang.
"Ibu, apakah kau mengundang seseorang lagi?" Bisik ayah Sakura.
"Aku tidak mengundang siapapun lagi."
"Tunggu disini aku akan keluar." Ayah Sakura menuju pintu rumah.
Ketika hampir disana, dia melihat seorang pria yang telah menyakiti anak perempuannya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya ayah Sakura dengan nada ketus.
"Maaf paman. Aku ingin bertemu Sakura."
"Apa yang kau lakukan disini?" Bentak ayah Sakura.
"Aku ingin menemui tunanganku." Jawab Taehyung dengan tegas.
"Sakura bukan tunanganmu lagi."
"Dia masih tunanganku. Kami belum berpisah."
"Kalian akan segera berpisah."
"Maafkan aku paman tapi aku tidak akan melepaskan dia."
"Dia akan kukenalkan dengan pria lain."
"Bagaimana bisa paman mengenalkannya dengan pria lain jika statusnya masih bertunangan denganku."
"Jaga mulutmu jika bukan karena aku masih menghormati orang tuamu, aku mungkin sudah memberikan pelajaran karena kau telah melukai hati anakku."
"Aku tahu. Mungkin maaf tidak akan cukup untuk menghapus semua luka di hati Sakura, paman dan bibi tapi aku mencintainya. Aku sedang berusaha merubah perilaku diriku. Aku harap kalian sabar menunggu."
"Sabar." Ayah Sakura mendesis marah. "Dimana otakmu ketika kau melukai hati anakku. Kau membuat dia seperti orang depresi. Jiwanya tertekan."
"Aku tahu aku bersalah. Semua hal itu akulah penyebabnya. Aku akan bertanggung jawab."
"Pergi kau dari sini." Usir ayah Sakura.
Sakura dan yang lainnya di ruang tamu mendengar keributan itu. Mengucapkan permisi kepada kedua orang tua Daniel, Sakura menghampiri ayahnya.
Ibu Daniel menyenggol Daniel untuk mengikuti Sakura.
Sakura mengikuti sumber suara keributan itu disana dia melihat Taehyung berdiri dengan tubuh yang tegak tidak mundur selangkahpun walau ayahnya memeki dirinya.
"Apa yang dilakukan pria itu disini." Sakura memaki pelan.
Di lain sisi Daniel juga melihat Taehyung didepan pintu.
"Apa yang Taehyung lakukan disini?" Batin Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIANCE FROM HELL
Fanfiction(COMPLETE) "Taehyung aku menyukaimu." Sakura menyilangkan tangannya "Kau tidak cocok denganku." Taehyung memasang wajah dingin. "Namun setelah kusadari aku tidak menyukaimu. Aku menarik kembali pengakuanku." Ucap Sakura kemudian meninggalkan Taehy...