PART 31

281 48 4
                                    

"Kudengar kau pulang ke Jepang beberapa hari yang lalu." Tanya Younghoon.

"Itu benar."

"Apakah benar Daniel adalah lelaki yang dikenalkan oleh orang tuamu?"

"Sekali lagi itu benar."

"Dan Taehyung datang lalu membuat masalah." Younghoon tersenyum acuh.

Sakura mengernyitkan alisnya. Bagiamana pria ini bisa tahu.

"Kau tahu darimana semua info ini."

"Aku tahu segalanya tentang dirimu Sakura. Apa yang kau lakukan selama ini juga aku tahu. Termasuk pekerjaan sambilanmu."

Sakura menelan ludahnya.

"Younghoon, mengapa kau melakukan ini."

"Kau lucu." Younghoon tertawa. Padahal ini bukanlah hal yang lucu.

Wajah Sakura sedikit takut.

"Sepertinya kau belum mengenalku dengan baik my dear. Aku tahu setiap langkahmu. Mungkin apa yang kau pikirkan saat ini."

"Ini seperti bukan dirimu."

"Kau sepertinya takut denganku."

Ya itu benar Sakura takut dengan Younghoon.

"Younghoon, apa yang kau inginkan?" Salura berkata setengah takut.

"Jika aku ingin kau bersamaku. Apakah kau akan berkata ya."

Sakura diam.

"Aku tahu jawabanmu pastilah tidak. Sepertinya cintamu pada Taehyung tidak akan pernah hilang."

"Younghoon hentikan."

"Kau tahu Sakura. Kau membuatku semakin terobsesi dengan dirimu. Memiliki dirimu sendiri. Ya, aku tidak peduli kau memanfaatkanku atau tidak, selama kau disampingku. Aku tidak peduli."

"Kau semakin menakutkan. Hentikan Younghoon."

"Mengapa aku harus berhenti. Memulai saja aku belum." Younghoon menatap wajah Sakura dengan intens.
"Kita masih bisa berteman seperti dulu."

"Kau pikir aku suka dengan status teman yang kau berikan. Aku tidak suka berteman dengan seseorang terlebih lagi dengan seorang wanita. Aku memilihmu karena aku tertarik denganmu sejak pertama kali kau duduk di bangku itu." Younghoon menyender pada pada kursi yang dia duduki. "Alasan aku selalu bersamamu karena aku sangat tertarik denganmu. Kau cantik dan juga rapuh."

"Kau gila Younghoon. Hentikan semua ini."

"Sakura. Aku tidak akan pernah berhenti sebelum kau menjadi milikku."

Seluruh tubuh Sakura bergidik ketakutan. Teman yang selama ini dekat dengannya ternyata adalah pria yang mempunyai obsesi besar terhadap dirinya.

"Jangan memasang wajah takut seperti aku ini hantu." Younghoon tersenyum.

"Dasar iblis kau yang membuatku ketakukan seperti ini." Batin Sakura.

"Aku pergi. Kelasku akan mulai sebentar lagi." Younghoon berdiri hendak meninggalkan Sakura. "Jangan lupakan perkataanku Sakura. Jika kau bukan milikku tidak ada yang boleh memilikimu." Younghoon meninggalkan Sakura dengan wajah shock.

***

"Jadi seperti itu alasan mengapa Daniel dan kau bertengkar."

Taehyung dan Mark masih duduk dikelas walaupun mata kuliah sudah selesai.

Taehyung mengangguk. Dia telah menceritakankan semunya kepada Mark tanpa ada kekurangan sedikitpun.

"Mungkin jika aku menjadi dia. Aku juga akan marah seperti ini."

Taehyung memasang wajah cemberut.

"Hei, hei. Aku tidak membelanya tapi itu wajar." Mark berusaha menenangkan Taehyung.

"Tapi kau berbeda dengan Daniel. Kau tidak marah padaku dan menjauhiku. Bahkan kau tidak memaki diriku ketika aku mencampakkan wanita yang kau sukai."

Mark mengusap wajahnya. "Kau pikir aku tidak ingin melakukannya. Percayalah aku sangat ingin melakukannya. Aku ingin menghajar fuck face mu itu."

"Tapi kau tidak melakukannya." Wajah Taehyung menjadi datar kembali.

"Karena kau tidak pantas mendapatkannya. Aku tahu saat itu jika aku memukulmu Sakura akan merasa sedih. Aku bahkan lebih tidak tega jika melihatnya menangis karena aku memukul dirimu."

"Kau memang pria yang baik tapi sayang sekali Sakura tidak menyukai dirimu." Ucap Taehyung tanpa rasa bersalah.

"Jangan kau katakan hal itu. Jika hal itu keluar dari mulutmu terasa sangat menyakitkan."

"Aku bersyukur Sakura tidak menyukaimu." Kata-kata itu begitu saja lolos dari mulut Taehyung.

"Kenapa?"

"Karena kau adalah segala tipe pria yang cocok untuk Sakura. Kadang aku iri padamu. Kau begitu bebas menyampaikan segala perasaanmu walaupun Sakura menolakmu berkali-kali. Kau masih mencintainya bukan?"

"Yah, mungkin sekarang aku lebih dari sekedar mengagumi dirinya dibandingkan dengan cinta. Dia itu cinta pertamaku yang tidak pernah aku dapatkan. Itu semua berkat dirimu."

"Mencintai diriku adalah salah satu kesalahan yang diperbuat Sakura namun mencampakkan Sakura adalah kesalahan terbesarku. Aku mengacaukan semuanya. Orang tua Sakura membenciku. Mereka ingin Sakura memutuskan pertunangan kami."

"Apa kau sekarang mencintai dirinya? "

"Hmm." Taehyung mengangguk. "Aku bahkan takut dia akan meninggalkan diriku atau mencampakkan diriku. Aku rela melakukan hal gila hanya untuk dirinya. Bahkan ketika orangtuaku memberikan hukuman padaku menarik segala fasilitas yang mereka berikan dan tinggal dirumah yang kecil aku terima."

"Ini adalah karma yang berat untukmu."

"Mungkin apa yang kau katakan benar. Aku tidak keberatan. Bahkan aku sempat berpikir jika Sakura menyukai pria lain. Itu tidak masalah untukku. Selama dia masih di sampingku."

Mark melirik Taehyung dengan perasaan sedikit kasihan.

"Aku berpikir perasaanmu ini lebih jauh dari perasaan Sakura dulu terhadapmu."

"Sepertinya iya. Memikirkan dia meninggalkanku saja sudah membuatku ketakutan."

"Kau pantas merasakannya. Kau pria terbodoh yang pernah aku temui."

Melihat Mark kemudian tertawa. "Bodoh? Semua temanmu itu adalah perayu wanita. Bagaimana kau bisa mengatakan hal ini padaku."

Mark tertawa. "Kau memang bodoh, kejam dan sombong tapi aku menyukaimu sebagai teman."

Memang betul semua yang dikatakan oleh Mark. Tidak ada seorangpun yang sanggup berteman dengan Taehyung sedari dulu kecuali Mark.

FIANCE FROM HELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang