PART 26

300 52 4
                                    

Sakura menyajikan beberapa piring makanan di meja. Taehyung melihat Sakura semakin merasa bersalah.

"Sudahi dulu pembicaraan kita. Makanlah." Perintah Sakura.

Tanpa aba-aba Taehyung makan dan Sakura menatap Taehyung yang sedang menikmati makanannya.

"Kau tidak makan?" Tanya Taehyung.

"Habiskan saja. Aku tidak lapar."

Taehyung kembali melanjutkan makannya.

Sakura menghela nafasnya dengan kasar. Semuanya menjadi rumit seperti ini.  Sakura harus mengambil keputusan sebelum semuanya menjadi kacau.

"Taehyung kau harus segera kembali ke Korea."

"Aku akan pulang bersamamu."

"Taehyung. Mengapa kau tidak mendengarkanku."

"Jika aku pulang duluan kau akan meninggalkanku. Aku tahu itu."

Seperti memang itu benar. Sakura akan meninggalkan Taehyung.

"Kau sangat keras kepala."

"Aku begini karena kau. Aku tidak mau kehilanganmu kali ini." Balas Taehyung.

"Pinjamkan aku ponselmu."

Taehyung mengeluarkan ponsel dari tas dan memberikannya pada Sakura. Taehyung ingin tahu apa yang dia perbuat dengan ponselnya.

"Apa kode ponselmu?"

"ulang tahunmu."

Sakura melirik Taehyung namun Taehyung mengabaikannya.

Jari Sakura melayang diatas layar ponsel Taehyung. Melakukan panggilan kepada Yuta.

"Yuta. Apa yang kau perbuat?" Saku menaikkan nada bicaranya.

"Ada apa Sakura. Jangan marah seperti itu." Jawab Yuta.

"Kau merusak semuanya." Sakura mengernyitkan kedua alisnya.

Taehyung semakin gelisah. Sepertinya nafsu makan Taehyung hilang dengan sekejap.

"Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya membantu Taehyung." Yuta meringis.

"Kau tidak membantunya. Kau hanya membuatnya semakin buruk dihadapan ayahku."

"Ayahmu memang sudah membenci dia. Semenjak kejadian itu, ayahmu tidak lagi menaruh simpatinya pada Taehyung. Kau ingat dengan jelas alasanmu kembali ke korea."

"Iya, aku kembali hanya karena ingin memutuskan pertunanganku dengan Taehyung."

Jawab Sakura sontak membuat Taehyung semakin gemetaran. Mengetahui bagaimana rasanya akan ditinggalkan itu sangatlah menyakitkan.

"Kau masih menyukai dia bukan?"

"Mungkin tapi rasa benciku lebih besar terhadap dirinya." Sakura menjawab dengan santai tidak peduli Taehyung sedang berada dudepannya.

"Aku tahu itu." Ucap Yuta. "Sebaiknya kau jangan pulang sekarang paman sedang marah-marah karena ulah Taehyung. Jika kau pulang sekarang juga, akan sangat dipastikan jika kau akan di lempar kembali ke Jepang."

"Situasi ini menyulitkanku. Aku membencinya." Sakura menyubit kedua alisnya. "Bisakah kau mengantarkan ponsel dan tas milikku?"

"Berikan alamat hotel kalian berada. Setelah kondisi memungkinkan aku akan menjemputmu."

"Baiklah."

"Jaga dirimu."

Sakura mematikan panggilannya.

"Sakura." Taehyung memanggil dengan lirih.

"Ya." Sakura meletakkan ponsel Taehyung di meja.

"Kau akan meninggalkanku?"

"Kita akan membicarakan hal ini nanti."

"Tidak. Aku ingin tahu sekarang."

"Kau ingin tahu." Sakura langsung mengubah mode wajah serius. "Kau sudah dengar bukan alasanku kembali ke Korea hanya karena aku ingin memutuskan pertunangan kita. Itu adalah alasan kenapa aku sering sekali mengucapkan pembatalan pertunangan kita."

"Sakura aku mohon. Aku janji akan mengikuti semua keinginanmu. Asalkan kau tidak membatalkan pertunangan kita."

"Kau tidak bisa seperti ini terus. Kau hanya membuat hatimu semakin sakit. Aku tidak mau kau berada disposisiku dulu."

"Apapun itu tidak masalah bagiku. Asal kau berada disisiku." Taehyung tersenyum dengan wajah sedihnya.

"Tapi aku tidak mau. Hubungan ini sudah rusak dari dulu. Hanya tinggal menunggu waktu untuk mengakhirinya."

"Kenapa? Kenapa semua seperti ini. Aku menyadarinya saat semua terlambat." Taehyung menangkup wajahnya.

"Aku mohon Taehyung sebaiknya kita selesaikan sekarang juga." Rasanya Sakura juga ingin menangis. Walaupun dia membenci Taehyung sebagian hati kecilnya juga masih mencintai pria dihadapannya ini.

"Tidak akan pernah. Kau boleh membenciku. Apapun teserah. Aku tidak akan pernah setuju sekalipun kau memohon kepadaku."

"Kenapa kau memperumit hal ini."

"Kenapa kau tidak mengerti jika aku mencintai dirimu. Kau tahu pasti bagaimana rasanya jadi aku sekarang karena kau merasakan hal yang sama dulu."

"Taehyung lupakan itu. Aku memang mencintai dirimu dulu dengan sangat amat banyak tapi itu membunuhku. Itu menyakiti diriku sendiri."

"Lalu biarkan aku melakukan hal yang sama."

"Kenapa kau tidak paham dengan maksudku." Sakura seperti ingin menyerah berbicara dengan Taehyung.

"Kau yang tidak paham. Aku hanya ingin kau memberikanku satu saja kesempatan. Jika aku gagal kau boleh mencampakkanku." Emosi Taehyung sedikit memuncak.

Sakura menelan ludahnya.

"Apa kau ingin aku bersaing dengan Daniel." Taehyung menatap tajam mata Sakura. "Aku akan melakukannya. Aku tidak peduli dia sahabatku atau tidak. Asalkan kau bersedia memberiku kesempatan akan kulakukan."

Sakura tidak ingin menjawabnya. Dia sekarang ingin membenturkan kepalanya ke dinding.

"Jika kau ingin berkencan dengannya atau siapapun pria yang kau suka. Aku rela. Aku akan bersaing dengan pria itu secara adil. Aku tidak akan melakukan hal yang buruk pada pria yang kau sukai. Aku juga akan merahasiakan pertunangan kita supaya pria itu tidak menjauhimu. Aku akan melakukan semuanya asal kau memberiku kesempatan."

Sakura menagis. Dia ingin sekali menyalahkan dirinya sekarang. Secara tidak langsung keributan ini bersumber dari dirinya.

"Aku mohon jangan menangis." Taehyung berpindah tempat duduk disebelah Sakura. Dia menghapus air mata Sakura yang mengalir.

"Maafkan aku." Ucap Sakura sambil menangis.

"Kau tidak perlu minta maaf. Hanya tolong berikan aku kesempatan."

Wajah mereka berdua kini sangat dekat. Taehyung bisa melihat air mata Sakura yang mengalir dengan sangat jelas.

Sakura tidak ingin menjawabnya. Dia tidak tahu jawabannya kali ini akan berdampak buruk atau negatif.

"Ingat Sakura. Aku mencintai dirimu.  Sekeras apapun sekarang kau menendangku. Sekeras itu juga aku akan kembali padamu. Walaupun nantinya aku yang akan kalah. Aku akan tetap seperti ini, mencintai dirimu."

Sakura mendongakkan kepalanya melihat Taehyung. Melihat mata Taehyung yang sudah berair membuat Sakura semakin merasa bersalah.

Melihat Sakura menangis seperti itu membuat hati Taehyung semakin sakit. Menarik Sakura kedalam pelukannya mungkin adalah satu-satunya jalan sekarang untuk menenangkan dirinya.

FIANCE FROM HELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang