EP 4 perjalanan menuju Lake Town

726 68 2
                                    

Setelah tadi ReyVen dikejutkan dengan pelukan Tuan putri, sekarang waktu sudah pagi. Jadi ReyVen mengajak White Vermillion untuk segera berangkat menuju barat.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya tuan putri dengan wajah imutnya.

"Ahh, sebenarnya kita akan menuju benua lain." ReyVen menjawab dengan menggaruk kepalanya yang memang gatal.

"Hahh, benua lain?"

"Iya benar, ada benua lain di Eternal World selain tanah Eternal ini." ReyVen menjelaskan dengan singkat kepada White.

"Ohh kalau begitu kita naik Garu!! Supaya cepat hehehe.." Tukas white dengan senyumannya yang khas.

ReyVen baru tersadar, bahwa sedari tadi White tidak bersama dengan peliharaanya Garu atau Blazing Phoniex si burung api legendaris.

"Ohh iya, lalu di mana Garu?"

"Aku menemukan skill bagus yang di miliki Garu, namanya Emperor Knight."

"Emperor Knight, maksudnya tuan putri??" Tanya ReyVen dengan wajah yang benar-benar seperti orang bodoh.

"Maksudnya seperti ini [Emperor Knight Release].."

Sebuah cahaya api merubungi tubuh Tuan putri, ReyVen yang berada di sampingnya hanya bisa menyilangkan tanganya karena cahaya yang sangat silau dan terang.
Perlahan tapi pasti Cahaya itu hilang muncul lah Seekor burung api besar dari tubuh White Vermillion, dan juga penampilan tuan putri pun berubah yang tadi memakai Zirah berwarna merah api, tapi sekarang warna zirahnya kembali ke warna besi.

Ekkk.. Ekkk

Ekk.. Ekk

"Haa ini dia yang kumaksud."

"Ohhh jadi itu yang namanya Skill [Emperor Knight]." Tukas ReyVen sembari membuat perincian skill ini dalam otaknya.

[Emperor Knight] Skill milik burung api ini dapat merubah serta menambah status pemiliknya dengan cara menyatu menjadi satu, hal itu dapat dilihat dari perubahan wujud zirah sang pemilik burung ini yang berubah warna menjadi merah api.

Karena itulah tadi White Vermillion tidak terlihat bersama dengan Garu dan perubahan penampilan dari zirah yang di pakai tuan putri.

"Ayo kita naik Garu."
White menarik tangan ReyVen dan memaksa agar naik Garu, mungkin supaya cepat pergi ke Benua lain itu.

"Ehh tunggu.."

"Ada apa lagi?? Pfftt.."
Pipi tuan putri itu menggembung takkala ReyVen masih ngeles.

ReyVen mengeluarkan buku kuno yang ia dapat dari Tetua Arba sehari yang lalu di Gereja, ia membuka halaman yang berisi tentang peta menuju The Lost Continent.

"Aku memang harus ke barat, dan aku harus melewati lake Town, padang rumput, kerajaan Zandaria. Lalu ke pelabuhan, Jauh sekali.." ReyVen menyadari perjalanan ini nampak akan sangat memakan banyak waktu, tapi jika dibiarkan maka Quest akan semakin menumpuk dan itu sangat riskan bagi ReyVen.

"Buku apa itu?.."

"Hahh ini, Buku kuno yang diberikan oleh Tetua Gereja padaku kemarin."
ReyVen memberikan buku itu ke tangan White, dia menerimanya dan membuka-buka lembaran di dalamnya.

"Wah buku ini banyak cerita uniknya yaa!!" Senyum White sembari memberikan buku itu kembali kepada ReyVen.

"Cerita unik, uniknya dari mana??" Guman ReyVen dan memasukkan buku itu kembali ke Inventory, sekarang ia tahu harus pergi kemana.

"Baiklah, ayo tuan putri kita pergi ke Lake Town. 2 KM dari sini.."

"Lake Town, baik. Garu Ayo terbang dengan Cepat.."

Ekkk.. Ekk..

Ekk.. Ekk.

Mereka berdua pun naik ke punggung burung merah menyala itu, lekas saja Garu mengepakkan sayapnya dan terbang menuju barat tepat arah Lake Town.

***

Di sebuah tempat seperti pemandian air panas umum, dengan gaya pemandian ala-ala jepang. Terlihat dua orang sedang berendam di dalamnya, parahnya dua orang itu adalah perempuan.

"Benar-benar sensasi yang luar biasa, walaupun ini hanya sebuah game tetapi terasa sangat nyata, benar kan Rika." perempuan berambut merah yang sedang merendam setengah tubuhya dalam air panas, berbicara kepada sampingnya yang memiliki
Rambut hitam tapi memakai kacamata.

"Kau benar Suna, rasanya sangat nyata dan tentunya perbedaan dengan realita begitu tipis." Rika menjawab dengan disertai senyuman yang manis bila dilihat.

"Ohh ya Rika, apa kau sudah melihat Top List Dungeon kemarin." Tanya Suna dengan memandang ke atap pemandian air panas.

"Heeeemm.." Hanya menjawab dengan suara pelan.

"Party Nomer satu, Guild Black Magma dan pemimpinya, seperti tidak asing bagiku."
Suna berdiri dengan mengambil handuknya, sesaat terlihat sebuah gunung yang ukuranya cukup besar sebelum itu tertutupi balutan handuknya yang seputih kulit Suna.

"Maksudmu Mizuni, apa dia orang yang sama dengan Seven Deadly Sins."

"Mungkin saja, tapi kita tidak tahu. Apalagi Kapten Rei, kita juga tidak tahu apa dia bermain game ini juga."
Suna berjalan pelan ke arah Rika yang sedang duduk mengayunkan kakinya di air panas.

Tiba-tiba saja suasana pemandian air panas yang seharunya hangat, malah menjadi dingin di sertai rasa yang ingin menangis. Uap air dan embun yang di hasilkan air panas di sertai sebuah tetesan bulir air mata yang jatuh.

Entah mengapa saat Membahas Kelompok Seven Deadly Sins, Rika tiba-tiba menangis. Suna yang sudah dibekangnya kemudian memeluk Rika dengan erat.

"Hikkss.. Hikss."

"Sudahlah, itu masa lalu dan takkan pernah terjadi lagi!"
"Kau tahu kapten kita yang akan menyelesaikan semuanya." Suna hanya bisa memberi semangat kepada Rika yang menangis teringat masa lalu.

"Jika saja aku bisa menghentikanya, aku memang tidak berguna Hikss hikss.."

"Bukan, ini semua bukan kesalahanmu."
"Kapten sudah berjanji pada kita semua, benar kan!!"

"Janji, janji itu sudah lama. Dan sekarang dia dimana. Lelaki memang selalu berbohong, tak bisa membuktikan janjinya.." Dengan erat memeluk Suna.

Suna hanya diam saja, dia juga bingung akan menjawab apa. Memang benar yang di katakan Rika, jika benar kapten mereka Rei adalah orang yang bertanggung jawab, seharusnya dia sudah menyelesaikan masalah ini.

"Kapten Kau seharusnya hadir, di saat anggotamu membutuhkanmu." Suna hanya bisa berbicara dalam hati, entah Rei akan mendengar hal ini atau tidak. Tapi permintaa Suna hanya satu Tanggung jawabnya sebagai Pemimpin Sebuah kelompok.

Seven Deadly Sins sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa pemain yang melebihi Expert pro player, Kelompok ini terkenal pada saat game VRMMORPG pertama dan sekaligus pendahulu World Of Dominators.
Kelompok yang hanya berisi Tujuh orang saja, kekuatanya setara dengan Guild Grand Class pada masa itu. Namun entah karena apa, Kelompok itu tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Dan bahkan dikabarkan anggotanya pensiun bermain World Of Dominators.

Yang kita tahu, anggota kelompok itu adalah Rei, Zean, Leo, Mizuni, Suna, Rika, dan Lucas.

***

Karakter Suna

Ksuna | 43 | AlcheMian
[High Human] | [Novice]

Memiliki usia 17 tahun, tinggi badan 161 Cm, Rambut berwarna merah dengan gaya Twin tails sepinggang, iris mata berwarna merah senada dengan rambutnya. Tubuh yang bisa di bilang oke punya.

Karakter Rika

Rikkara |42 | Necromancer
[Human] | [Novice]

Berusia 17 tahun, tinggi badan 157 Cm, rambut hitam sebahu, Memakai kacamata. Iris mata berwarna coklat cerah dipadukan dengan hitam yang membuat bagaikan bidadari. Tubuh yang langsing dengan dada yang lebih kecil dari pada Suna. Rate 5:3

Eternal World Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang