EP 5 Malam Pertama - Lake Town.

728 73 8
                                    

Hamparan awan-awan putih yang terpadukan dengan sempurna oleh warna biru langit, dan senyuman sang mentari yang berseri-seri di siang hari.

Terlihat sesosok burung besar dan dua manusia sedang terbang menari-nari di atas awan dan berpacu dengan kencangnya hembusan angin.

"Wuahh, indahnya." Ucap white sembari melihat-lihat beraneka ragam bentuk dari awan. ReyVen yang duduk di belakang White hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku Tuan putrinya itu yang masih terbilang kekanak-kanakan.

"Kita sudah terbang sekitar setengah hari, dan belum sampai di lake Town." Keluh ReyVen karena merasakan bahwa Hp nya berkurang.

"Tuan Putri mari kita turun sebentar dan Mengisi perut, dan juga Garu pasti lelah." Pinta ReyVen kepada White yang masih asyik ngobrol sendiri.

"Turun, ahh ya mungkin Garu lelah. Baik Garu turun di bawah sana aja ya.." White akhirnya menyuruh Garu untuk turun dan mendarat sebentar.

Mereka mendarat di sebuah hutan, hutan yang lumayan luas, tapi lebih luas Lonely Forest. Mereka turun di bawah sebuah pohon besar yang cukup sejuk untuk beristirahat disana.

ReyVen kemudian mengeluarkan Satu karung kecil yang ia beli di Toko makanan kemarin, tak lupa ia juga mengeluarkan dua botol air tawar.
"Ini ambil, Stek sapi."

"Wahh, Kau membelinya?." Tanya Putri White sembari tanganya mencomot satu Steak sapi.

"Tidak aku tidak beli." Jawab ReyVen dengan nada Datar, yang seketika membuat Sang putri kaget dan berhenti makan.

ReyVen yang melihat wajah Tuan putrinya itu, sedikit ingin tertawa, karena pipinya mengglembung dan ditambah rona merah yang membuatnya manis dikala marah.

"Ihhh dasar pen.." Mengangkat tangan kananya serasa ingin memukul ReyVen yang duduk di depanya, tapi terhenti saat ReyVen berkata sebenarnya.

"Aku bohong, jelas lah aku membeli ini semua."

"Aku benci ReyVen!!" White memalingkan wajahnya, tetapi masih terlihat rona merah di wajahnya yang semakin merata, membuatnya imut di mata siapapun terutama lelaki seperti ReyVen.

"Ahh, aku bercanda tuan putri!!"

"Bodoh!!"

"Akhh sial, kenapa tadi lidahku, malah ngomong tidak beli sih. Jadi begini kan!" Gumam ReyVen dalam Hati yang mencoba memarahi dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol lidah.

ReyVen mencoba mencairkan suasana dengan melirik ke arah Garu, yanv sedari tadi diam membersihkan bulu yang menyala seperti api.

"Hey Garu, kau mau daging??" Tanya ReyVen dengan tangan kananya mengangakat Steak sapi.

Ekkk. Ekk.
Uekk.. Uekk..

"Tangkap ini." ReyVen melemparkan dua Stek sapi ke arah Garu, dan langsung di telan bulat-bulat olehnya.

White Vermillion nampak masih mengacuhkan ReyVen yang sedang memberi makan Garu, tapi wajahnya sudah tidak semerah tadi.

"ReyVen!!" Panggil White dengan nada pelan, tapi terdengar jelas.

ReyVen yang sibuk memberi makan Garu, langsung menoleh setelah mendengar Putri memanggilnya.

"Ya ada apa tuan putri?"

"Tolong jaga tubuhku sebentar, aku ingin mandi!"

"Ohh siap laksanakan Tua putri!" sambil mengacungkan jempolnya ke arah White.

"Tapi awas!! Jangan macam-macam."
"Ingat Dasar Mesum!!"
Ancam Tuan putri dengan nada tinggi kepada ReyVen.

"Ahh tentu tidak tuan putri, saya berjanji!"

Eternal World Online Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang