Lupakan segala tentang kita. Anggap hubungan kita gak pernah ada!
~~~
Sontak mata Olivia membelalak saat Kevan yang mewakili kelas XI-5 MIPA. Ingin mengundurkan diri tapi kelasnya sudah berharap dia yang menjadi pembuka. Apalagi dia sendiri yang sudah mengajukan diri.
Kevan maju sambil menenteng gitar. Olivia dan Kevan kini berdiri di samping Bu Hindu. "Oke untuk yang memainkan lagu pertama dari Kelas XI-4 MIPA. Siap Olivia?" tanya Bu Hindu memastikan, Olivia mengangguk. Lalu ia dipersilahkan duduk di kursi plastik yang ada di sana. Begitu pula Kevan duduk di kursi plastik yang berjarak satu kursi dengan Olivia. Mereka berdua kini jadi pusat perhatian.
Olivia mengatur letak gitarnya, lalu menyetel senar gitarnya sesuai kunci yang akan dia gunakan. Posisi mereka menghadapan ke teman-teman mereka.
Olivia berdehem sebentar. Setelahnya di rasa cukup ia memulai memetik senar alat musik berdawai itu. Saat nada intro selesai dan mulai memasuki lirik Olivia mengumandangkan suaranya.
"We let the waters rise. We drifted to survive.
I needed you to stay. But I let you drift away.
My love, where are you? My love, where are you?
Whenever you're ready, Whenever you're ready.
Whenever you're ready, Whenever you're ready.
Can we, Can we .. Surrender?
Can we, Can we .. Surrender?
I surrender, I surrender. "Suara Olivia yang terdengar lirih dan menghanyutkan hati itu membuat sorak tepuk tangan menggema. Jujur saja, Olivia sengaja membawa lagu itu karena sesuai dengan keadaannya saat ini. Hatinya yang memilih pergi karena menyerah.
"Olivia kamu jangan dulu pergi ya. Kini kita persilahkan kelas XI-5 MIPA. Ayo, mulai Kevan!" Bu Hindu menginterupsi di angguki Kevan. Tadi saat Olivia menyanyi entah karena apa hati Kevan gelisah mendadak.
Dari suara Olivia ia tahu bahwa gadisnya itu sangat menghayati lagu tersebut. Kevan memperhatikan Olivia saat bernyanyi. Ia juga sudah menyetel gitarnya dan sekarang ia mulai memetiknya.
Suara Kevan kini mulai mengalun.
"Aku hanyalah manusia biasa, biasa merasakan sakit dan bahagia.
Izinkan ku bicara, agar kau juga dapat mengerti."Kini mata Kevan beralih memandang Olivia yang tak melihatnya. Gadis itu memilih memandang keluar jendela, karena ia menahan sesak untuk langkah selanjutnya merelakan Kevan-nya.
"Kamu yang buat hatiku, bergetar.
Rasa yang telah ku lupa, ku rasakan.
Tanpa tau mengapa, yang ku tahu inilah cinta."Gerakan jemari Kevan kini mulai menggiring ke nada reff. Tak tahu dari bisikan mana, saat suara lembut Kevan yang berbeda dari suara asli lagu ini membuat Olivia menoleh memandang Kevan.
"Cinta karena cinta, tak perlu kau tanyakan cinta datang dan bertahta.
Cinta karena cinta, jangan tanyakan mengapa?
Tak bisa jelaskan karna hati ini telah bicara."Giliran Kevan, ia juga di hadiahi tepuk tangan bergemuruh. Sementara Gea panas di tempat, ia merutuki dirinya yang membiarkan Kevan maju memwakili kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVIA (Selesai)
Teen FictionCOMPLETED, SUDAH DI REVISI Di sini bukan hanya kisah Olivia yang di rangkai. Kisah orang terdekat Olivia juga yakni ; teman, sahabat, saudara, keluarga, bahkan cinta pertama. Ini kisah Olivia dan orang terdekatnya. Memperjuangkan cinta mereka serta...