OLIVIA | 34

123 6 0
                                    

Beneran gak mau kasih kesempatan kedua?

~~~

Hari ini Olivia di antar pulang oleh Kevan. Ia sempat menolak, tapi cowok itu nekat untuk mengantarnya pulang. Katanya mau mengajaknya jalan-jalan sebentar. Kini mereka berdua ada di parkiran, sebelum ikut pada Kevan, Olivia izin dulu kepada David dan... Gea.

"Kak, gue izin pulang bareng Kevan. Boleh kan?" izin Olivia pada David. Kakaknya itu malah tersenyum jahil yang membuat kening Olivia berkerut.

"Iya deh yang pacaran." goda David seketika membyat Olivia terkejut.

Kak David tahu? Darimana?

"Jangan kelamaan jalan-jalannya. Gue sama Gea duluan. Have fun!" sorak David lalu memutari mobil dan masuk di kursi kemudi. Saat Olivia beranjak, Gea menahan lengannya.

"Gue bakalan kasih sesuatu lo yang menarik pulang nanti. So? Cepat pulang pacarnya Kevan!"

Bisik Gea yang tepat di telinganya itu membuat aksi tatap mereka tak terelakkan. Olivia tak marah hanya bingung saja, sementara Gea menberinya senyuman tipis lalu masuk ke mobil. Barulah mobil David meninggalkan pelataran sekolah.

Tak ingin berpikir buruk ia segera menghampiri Kevan yang sudah menunggangi motornya. Cowok itu memberikannya helm dan membantunya naik ke jok motor.

Sebelum melajukan motor, Kevan menarik kedua tangan Olivia melingkari pinggangnya. Alhasil, rekasi tubuh Olivia panas-dingin dan menjadi tambah deg-degan lagi. Baru setelah itu Kevan melajukan motornya membelah jalanan ibukota.

"Yuk masuk!" ujar Kevan saat mereka telah sampai di tempat tujuan. Mata Olivia melebar sempurna dan menahan kakinya untui bergerak maju.

"Kok diam aja? Ayo!" Kevan menarik pergelangan tangan Olivia tapi gadis itu tak kunjung bergerak.

"K-kenapa ki-kita ke rumah kamu?" tanya Olivia gugup. Pasalnya mereka kini berada di halaman rumah Kevan.

"Ketemuin kamu sama Mamaku lah. Waktu itu kan beda statusnya, masih orang yang saling berempati kalau sekarang kan pacaran. Udah ayo!" Olivia akhirnya mengikut saja di ajak Kevan memasuki rumah.

Pintu rumah Kevan terbuka lebar, saat memasuki ruang tamu Olivia keringat dingin.

"Eh, Van udah pulang kamu!" Kiranti berdiri lalu melonggarkan dasi Kevan. Tangan mereka masing saling bertautan. Olivia menatap Kevan geli, rupa-rupanya Kevan ini sangat di sayangi oleh Kiranti. Buktinya dasi saja di longgarkan dengan tangan Kiranti, dan Kevan tak menolak itu.

Melihat bagaimana tatapan teduh Kiranti menyambut Kevan membuat Olivia iri, bahkan sangat iri. Tapi dia menghempaskan segera pemikiran itu, dia akan berusaha untuk mendapat maaf Bunda. Dia yakin suatu saat Nia pasti luluh, ya pasti!

"Loh, dia siapa Van?" sahut Andi-Papa Kevan- sambil tersenyum ramah. Terlihat lelaki paruh baya itu baru pulang dari kantor karena terlihat kemeja yang ia pakai masih melekat di tubuhnya.

"Kamu... Olivia kan?" tebak Kiranti kini di depan Olivia. Olivia jadi kikuk sendiri dan bingung untuk berbicara apa. Padahal sudah kedua kalinya ia kesini tapi berbeda sekali dengan yang pertama. Bedanya saat ini ia pacaran dengan Kevan. Dan itu membuat suasana canggung Olivia keluar.

OLIVIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang