“apa anda menyukainya?” seorang anak kecil bertanya pada Jaemin, membuat pemuda itu tersentak dari lamunannya.
“apa maksudmu?” Jaemin mengerutkan alisnya dan menatap gadis kecil itu kebingungan.
“anda terus menerus melihat kakak cantik itu” anak itu menunjuk kearah Renjun yang bernyanyi diantara pasien lain, kebanyakan dari mereka yang menontonnya adalah anak kecil dan orang paruh baya.
“karena dia sangat cantik” Jaemin tersenyum.
Setelah Renjun selesai bernyanyi, seorang perawat datang dan mengumumkan kalau akan diadakan acara mencari harta karun, membuat anak – anak yang mendengarnya menyahut dengan penuh semangat.
Setelah penjelasan selesai, seluruh anak itu berhamburan ditaman rumah sakit.
Renjun tertawa lalu membawa gitarnya pergi.
Dan Jaemin mengikutinya.
Tiba – tiba, ada pemandangan yang membuat dada Jaemin bergemuruh seketika.
Renjun membantu salah satu anak mengambil bungkusan kecil diatas pohon.
“jangan berlari terlalu kencang” Renjun mengusak rambut anak itu gemas, lalu melanjutkan langkahnya.
Jaemin kembali mengikutinya hingga Renjun sampai pada salah satu kursi dibawah pohon rindang, tepat didepan sungai buatan tempat dimana Renjun tenggelam.
“kau ingin bicara denganku?” gadis itu tiba – tiba berbalik lalu tersenyum lebar.
Membuat Jaemin menahan rasa malunya mati – matian.
Ia ketahuan mengikuti Renjun.
“kau tidak masalah?” Jaemin mengerjapkan matanya.
“tidak masalah” Renjun menjawab dengan ramah lalu duduk.
“kau tidak takut padaku?” Jaemin bertanya saat ia duduk disamping Renjun.
“untuk apa aku takut padamu?” Renjun menatap Jaemin bingung.
“tapi aku yang membunuhmu” Jaemin mengulum bibirnya.
“sudahlah” Renjun mengibaskan tangannya “aku memang sering bermimpi buruk soal itu, tapi meskipun itu pernah terjadi, .” Renjun menggantungkan kalimatnya lalu menatap Jaemin dengan tatapan teduhnya “kita sama – sama tau itu hanya sebatas masalalu”
Jaemin terdiam untuk beberapa saat.
“kau mengingatnya?”pertanyaan Jaemin sontak membuat membuat Renjun memiringkan kepalanya.
“aku tidak mengingat apapun” Renjun tertawa kecil.
“tapi aku tau, tidak perlu ada rasa bersalah diantara kita, karena itu adalah cerita dikehidupan sebelumnya” Renjun mencubit pipi Jaemin dengan keras “bukan kehidupan kita yang sekarang”
Dan wanita itu mencium pipi Jaemin sebelum pergi meninggalkan Jaemin yang terdiam.
“hei hei hei” Jeno mencoba menahan Jaemin yang sibuk berganti pakaian “belum waktunya kau pulang” pemuda itu panik karena kelakuan sahabatnya itu.“aku harus menemui seseorang” Jaemin menyahut asal lalu pergi dengan hanya membawa kunci mobil, ponsel, dan dompetnya.
Jaemin harus mencari nenek itu.
Jika kecurigaannya benar.
Nenek itu yang membuatnya mengingat masalalunya yang begitu mengenaskan.
Tapi keberuntungan tidak berpihak pada pemuda itu.
Nenek itu tidak bisa ia temukan dimanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionON HOLD Jaemin terjebak pada takdir yang mempertemukannya dengan seseorang yang ia bunuh dikehidupan sebelumnya Destiny, sometimes referred to as fate, is a predetermined course of events. It may be conceived as a predetermined future, whether in ge...