Destiny

10

Jaemin menatap Renjun yang terlihat sangat bahagia saat melihat beberapa makanan tersaji didepannya, ternyata mereka tidak mengolahnya dalam satu jenis saja. Dadanya terasa bergemuruh saat melihat senyuman lebar itu.

Tapi setelah makanan dan minuman mereka tersaji dengan rapi, pelayan yang mengantarnya masih setia diam memandangi Renjun.

"ada apa?" Jaemin bertanya, karena mungkin Renjun akan merasa risih apabila pelayan itu tidak segera pergi.

"ah maafkan aku" pelayan itu tersadar dan membungkuk.

Renjun mengangkat kepalanya lalu melihat nametag pelayan itu "Ji-a" Renjun mengejanya "kuenya sangat enak" wanita itu tersenyum lebar.

"benarkah?" Jia membulatkan matanya dan menatap Renjun dengan raut bahagia.

"ada apa?" Renjun terlihat kebingungan dengan raut bahagia itu "ini benar – benar enak"

"tidak banyak yang menyukainya, jadi aku sangat senang anda menyukainya" Jaemin tidak buta untuk tidak menyadari kalau kebahagiaan Jia bukan karena itu, tapi karena Renjun mengatakan ia menyukai kue didepannya.

Sering bertemu dengan berbagai jenis orang yang menjadi kliennya membuat Jaemin tanpa sadar bisa membaca raut orang lain. Jaemin adalah seorang Introvert, ia pandai mengamati keadaan.

"benarkah?" Renjun terlihat kebingungan "bukankah biasanya jika sebuah menu tidak terlalu disukai maka akan dihapuskan dari daftar menu?"

"menu ini istimewa" Jia tersenyum lebar "keluarga pemilik cafe adalah keturunan dayang didapur istana, dan ada seorang putri mahkota yang sangat menyukai kudapan dengan bunga sakura asli didalamnya. Jadi pemilik cafe kami memasukkannya kedalam menu tanpa mau menghapusnya setiap musim semi untuk menghormati putri mahkota"

"benarkah?" Renjun tersenyum "tapi bukankah kalian tidak perlu melakukannya? Hubungan kalian harusnya sudah terlepas dari keluarga kerajaan. Kalian mungkin merupakan keturunan dayang, tapi itu bukan berarti kalian harus tunduk pada keturunan kerajaan"

"hubungan kami memang terlepas dari keluarga kerajaan, tapi tidak dengan putri mahkota. Kami akan selalu menghormatinya" Jia balas tersenyum lalu membungkuk "silahkan nikmati makanannya"

"kau benar – benar menyukainya?" Jaemin menopang dagunya dan menatap Renjun.

"begitulah" Renjun mengangguk dengan begitu antusias, sambil menyempirkan rambutnya kebelakang telinga "terimakasih sudah membawaku kemari"

"aku hanya menepati janji seseorang" Jaemin balas tersenyum.

"seseorang?" Renjun memiringkan kepalanya, terlihat kebingungan. Tapi sedetik setelahnya ia mengangkat bahunya dan kembali makan.

"em Jaemin" Renjun meremas kotak kue ditangannya, Jaemin mengantarkannya pulang kerumah Haechan karena mereka memang tinggal bersama untuk sementara waktu. Karena Haechan takut apabila Renjun pingsan sewaktu – waktu.

"ada apa?" Jaemin berbalik dan menatap Renjun.

"sudah kubilang, kau tidak perlu merasa bersalah dengan apa yang terjadi dimasa lalu" Renjun tersenyum "tapi terimakasih sudah membuatku tau kalau ada makanan yang bisa dicampur dengan bunga sakura"

"sama – sama" Jaemin mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan Renjun.

sebenarnya ini kue dalam haluku, tapi ternyata beneran ada setelah kucari wkwkwk.

AKU UPDATE LOH YA INI UPDATE LANGSUNG 4 wkwkwk.

ada saat dimana diriku ingin apdet hasil review jurnal (abaikan).

mau menjelaskan sedikit kenapa ini enggak digabung dalam dua chap aja. karena alurnya maju mundur cantik, aku mau pembaca lebih paham aja. karena kedepannya bakal lebih belibet wkwk.