"apa kau sudah lama menunggu?" Jaemin menegakkan punggungnya yang tadinya ia sandarkan pada bangunan dibelakangnya sambil memainkan ponsel ketika pemuda itu mendengar suara Renjun.
"sudah kubilang seharusnya aku menjemputmu saja" Jaemin menatap Renjun datar tapi wanita itu malah tertawa.
"kita tidak sedekat itu" Renjun tersenyum, lalu suasana canggung langsung menyergap diantara mereka berdua.
Semenjak Renjun yang mencium Jaemin ditaman rumah sakit, mereka tidak saling bicara lagi. Renjun sudah keluar karena tidak memiliki gejala yang membuatnya akan pingsan kembali, dan Jaemin masih harus menjadi pasien rawat inap, meskipun ia masih menyibukkan diri dengan menggambar bangunan yang merupakan proyek terbarunya.
Ini terjadi karena inisiatif Jaemin.
Jaemin mengajak Renjun bertemu karena ingin Renjun mencoba sesuatu.
"ayo" Jaemin mengulurkan tangannya, lalu disambut dengan ragu oleh Renjun.
Mereka berdua benar – benar tidak sedekat itu, tapi entah kenapa Renjun malah mengiyakan ajakan dari di pria Na.
"apa tempatnya jauh?" Renjun bertanya pada Jaemin sambil terus melihat kearah pohon bunga sakura.
"lumayan, tapi aku ingin kita melihat – lihat bunga bermekaran terlebih dahulu" Jawaban Jaemin sukses membuat Renjun diam – diam tersenyum.
"apa yang ingin kau tunjukkan padaku?" Renjun kembali bertanya.
"kue yang mungkin akan kau sukai" Jaemin menjawab dengan mantap.
Beberapa hari yang lalu, ketika Jaemin bertemu dengan orang yang akan ia buatkan desain bangunan disebuah cafe ada satu menu yang membuat Jaemin teringat akan mimpinya.
Jaemin bingung menyebutnya apa, pada bagian bawah berupa kue pada umumnya, tapi bagian atasnya berupa jelly dengan bunga sakura asli didalamnya.
Apa Jaemin mencobanya? Jawabannya tidak, karena kue dan jelly itu berperisa stroberi.
Seorang pelayan menunjukkan raut terkejutnya bahkan tanpa repot – repot menyembunyikannya saat melihat Renjun yang tadinya duduk membelakanginya ketika ia berjalan mendekat.
"apa anda ingin memesan?" pelayan itu bertanya dengan ramah.
"anu" Jaemin bersuara dengan canggung karena pelayan itu hanya melihat kearah Renjun "apa menu kue dengan bunga sakura itu bisa dipesan?"
"menu yang ada dihalaman terakhir?" pelayan itu bertanya dengan raut bingung.
"iya menu itu" Jaemin tersenyum "kami ingin menu itu, untuk minumannya kopi espreso tanpa air 8 shoot, hanya ekstra es batu, kau?" Jaemin menatap Renjun.
"es latte" Renjun menyahut cepat.
"pesanan akan segera kami siapkan" dan pelayan itu berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionON HOLD Jaemin terjebak pada takdir yang mempertemukannya dengan seseorang yang ia bunuh dikehidupan sebelumnya Destiny, sometimes referred to as fate, is a predetermined course of events. It may be conceived as a predetermined future, whether in ge...