18

2K 263 57
                                    

"setelah ini kita mau kemana?" Jaemin bertanya pada Renjun setelah wanita itu selesai latihan dan berganti pakaian "ini masih cukup sore sebelum kita pulang" Jaemin melirik jam yang melingkar ditangannya.

"aku mau membeli beberapa kemeja baru karena seseorang merobeknya" Renjun bersedekap dan menatap Jaemin "bagaimana?" sicantik mengangkat sebelah alisnya.

Jaemin tau seseorang yang wanita itu maksud adalah dirinya, jadi pemuda itu membuka dompetnya dan mengeluarkan salah satu kartu kreditnya "hari ini itu milikmu"

Renjun tersenyum lebar lalu mencium Jaemin.

Jaemin tidak akan sanggup jika berjalan mengelilingi mall bersama Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak akan sanggup jika berjalan mengelilingi mall bersama Renjun. jadi ia memilih untuk duduk manis pada gerai kopi dan menikmati kopi kematian miliknya.

Tidak lama berselang ada dua wanita paruh baya yang duduk didepannya, salah satunya menatapnya dengan kesal.

"kaki ibu akan sakit jika mengelilingi mall setiap hari" Jaemin dengan senyuman tipis bersuara, membuat nyonya Park disampingnya tertawa kecil. Jaemin menoleh dan tersenyum"selamat siang nyonya Park, apakabar anda dan juga nyonya Park kedua" dan nyonya Park kembali tertawa kecil.

"kudengar kau berhubungan dengan seorang jalang" seperti biasa, ibu Jaemin tanpa basa basi mengatakan isi kepalanya.

Jaemin sudah terbiasa.

Bagaimana setiap teman wanitanya diusir oleh ibunya.

Jaemin sudah terbiasa.

Apalagi Renjun sudah membuat Jiyoung kesal setengah mati.

Bagaimana caranya ibunya tidak kebakaran jenggot.

"kenapa ibu tidak menjodohkanku dengan Park Sijin, bukankah suami nyonya Park jauh lebih kaya daripada keluarga Jiyoung?" Jaemin mengangkat sebelah alisnya.

"kau" ibu Jaemin sudah tidak bisa lagi menahan rasa kesalnya terhadap Jaemin.

"jangan mencoba menyalahkan kekasihku, aku memang selalu membangkang" belum sempat ibunya bersuara Jaemin sudah dengan senang hati memotongnya.

"sayang sekali, Sijin kami terlalu keras kepala untuk mengikuti perjodohan" nyonya Park tersenyum tipis "anak itu bahkan tidak mau tinggal dirumah, bagaimana aku memintanya untuk bertunangan dengan orang yang tidak dikenal? Dia tidak akan mau melihat wajahku lagi"

"benar juga" Jaemin mengangguk "aku juga selalu kabur"

Nyonya Park berdiri ketika mendapatkan telepon.

Tidak lama Renjun datang dan mengambil ponselnya yang tertinggal bersama tasnya yang ada disamping Jaemin.

"jadi ini jalang penggoda anakku?" ibu Jaemin menatap Renjun remeh.

"aku orang keberapa yang kau panggil jalang?" Renjun hanya bertanya seperti itu dan pergi seakan tidak terjadi apa apa.

"sampai kapan kau akan bermain – main?" Jaemin menghela nafasnya.

"bukan urusan ibu" dan yang lebih muda membawa seluruh barangnya dan kekasihnya keluar dari gerai kopi tersebut.

Jaemin bahkan memberitau Renjun bahwa ia menunggu sicantik dimobil.

"kau terlihat kesal?" itu pertanyaan pertama Renjun semenjak kedatangan mereka di apartemen Jaemin satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau terlihat kesal?" itu pertanyaan pertama Renjun semenjak kedatangan mereka di apartemen Jaemin satu jam yang lalu.

"hanya persoalan memuakkan" Jaemin menyahut datar.

Renjun mengangguk dan kembali memakan makanannya. Jaemin tersenyum saat melihat pipi gembil Renjun yang bergerak lucu ketika memakan sesuatu.

"kau membenci ibumu?" Renjun kembali bertanya setelah hening untuk beberapa waktu.

"begitulah" Jaemin mengangguk.

"bohong" Renjun menyahut dengan nada sarkasme.

"aku tidak memiliki hubungan yang baik dengan ibuku" Jaemin mencoba menjelaskan, ponselnya berbunyi dan pemuda itu segera pergi mengangkat teleponnya.

"tapi kau selalu lebih memilih ibumu daripada aku"

"tapi kau selalu lebih memilih ibumu daripada aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalan tokoh kok sampe belasan T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalan tokoh kok sampe belasan T.T .... Mana masih belum selesai juga perkenalannya .

Jadi inti ceritanya itu

Perkenalan tokoh
Konflik
Penyelesaian masalah

Udah

Udah

Tapi akunya berbelit-belit hehe

Btw ada yang udah nebak kalau injun kita bakal baddas? Kalau baca affection keknya udah pada nebak sih..

See yaaa

Love u.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang