BERAT

8 1 0
                                    

Dengan tergesa-gesa Dita membawa Keira menuju rumah sakit dengan taksi, mereka meminta izin ke penjaga sekolah untuk keluar ada hal yang sangat mendesak.

Batin dan jiwa Keira tidak tenang sama sekali dia terus menangis memikirkan Reno, ada apa dengannya, dan penjelasan Leora dikelas tidak membuatnya begitu puas, Keira masih bertanya-tanya apa yang terjadi sama Reno.

Dita selalu berada dan menenangkan Keira selama di perjalan menuju rumah sakit yang telah diberitahu Leora. Tapi tetap saja Keira dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Melihat rumah sakit yang berdiri kokoh didepannya saat ini membuat kaki Keira gemetar begitu hebat, ada trauma yang mendalam yang pernah dirasakannya dengan rumah sakit yang berdiri di depannya. Rumah sakit yang sama dimana ibunya dirawat dan menghembuskan nafas terakhirnya. Bangunan ini menjadi saksi pilu Keira kehilangan sosok ibu kala itu.

Dengan sekuat tenaga demi memastikan keadaan Reno, Keira berusaha menginjakkan kakinya ke rumah sakit itu lagi, langkah demi langkah terus dijajalnya.

Dita membantu Keira melangkah pada ruangan Reno yang ditunjuk perawat sebelumnya. Disana terlihat seorang perempuan sebaya ibu Keira terlihat lemas dengan mata sembab. Keira berlari ke arah wanita itu dan langsung memeluknya.

"Tanteee" sambil menangis Keira memeluk ibu Reno. Ada perasaan yang begitu mencekik, begitu perih dan sakit, sampai saat ini Keira belum mengetahui apa yang terjadi pada Reno.

"Tantee jawab Keira mohon, ada apa dengan Reno dan kenapa Reno ada disini? mana dia tante mana?" suara serak ditambah dengan tangisan yang menyayat hati Keira bertanya memastikan keadaan Reno.

"Maafkan tante sayang, selama ini Reno tidak ingin orang lain tahu dan termasuk itu kamu nak, kalau Reno saat ini sedang berjuang melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya" sambil menangis yang tidak ada hentinya ibu Reno menjelaskan.

Bagaikan suara petir yang menggelegar begitu keras sampai rasanya jantung tidak berdetak lagi. Ya itulah yang dirasakan Keira saat mengetahui sahabatnya sekarat dan tak berdaya di ruangan yang sesak itu.

Dita langsung merangkul Keira yang tiba-tiba tak berdaya. Dita berusaha menguatkan Keira walaupun sebenarnya dia juga sangat shock mendengar keadaan Reno, tapi Dita harus kuat agar bisa menguatkan Keira, Dita juga teman Reno walaupun Dita selalu dibuat kesal Reno tapi bagi Dita Reno tetap temannya. Dia juga ingin menangis tapi dia harus menahannya agar bisa memguatkan Keira.

Leora datang dengan raut wajah yang sama, suasana kesedihan yang ada dirumah sakit saat itu. Perlahan Keira mulai bangkit dan ingin tahu lebih dalam apa yang terjadi selama ini. Dia menatap Leora lekat ada hal yang mengganjal pada perasaannya selama ini, ada hal yang disembunyikan Leora terhadapnya mengenai Reno.

"Leora, lo pasti tahu semuanya kan?" tanya Keira lirih, air mata yang ia usahakan untuk tidak keluar namun pada akhirnya tetap saja air mata itu mengalir. Lama ditatapnya Leora sambil mengusap air mata yang jatuh itu.

"Maafin gue Kei, gue hanya melakukan apa yang Reno inginkan, dan inilah Reno dia tidak mau sahabatnya tahu mengenai ini, dia tidak mau lo bakal seperti ini jadinya Kei, Reno ingin kalau dia pergi lo gak akan sakit berlarut-larut"

"Cukup, Reno gak akan pergi Reno bakal sembuh!" Keira tidak terima penjelasan dari Leora yang begitu rumit baginya.

Keira sangat ingin melihat Reno dan selalu melihatnya. Diruangan yang begitu aneh bagi Keira, ruangan yang aromanya bahan obat semua. Keira tak menyukai itu, tapi apa daya dia melihat sahabatnya terbaring lemah tak berdaya dengan alat-alat medis yang melekat ditubuhnya.

Ditatapnya Reno begitu dalam, air mata terus saja mengalir tidak hentinya sedari tadi. Diusapnya kepala Reno, pipi Reno ditatapnya lama.

"Ren, bangun ini gue Keira, plis bangun" sambil memegang tangan Reno, Keira tak hentinya menangis dihadapan Reno, berharap keajaiban akan terjadi pada Reno.

Keira tak berhenti menangis dan selalu berada disamping Reno, seharian dia tidak makan, tidak banyak bicara, hanya memegang tangan Reno lalu menatapnya lama, menunggu Reno terbangun dari tidurnya.

"Kei, makan dulu yuk" ucap Dita padanya, hatinya sakit melihat dua insan yang satu terbaring lemah tak berdaya dan satu lagi menangis melihat yang terbaring, mereka adalah teman Dita yang sangat Dita sayangi.

Keira tak membalas ajakan Dita, dia diam dan terus menatap Reno.

"Kei, lo juga butuh tenaga buat temenin Reno disini, makan dulu dari tadi lo gak ada ngapa-ngapain selain menatap Reno seperti itu, nanti kalau Reno bangun dia pasti kecewa liat lo seperti itu" bujuk Dita agar Keira makan dan tidak sakit dikemudian hari.

"Gue gak nafsu Dit, gue mau tetap seperti ini aja, gue nunggu Reno bangun, lo mau istirahat atau pulang gak apa-apa gue aman kok disini" Ucap Keira meyakinkan Dita.

Dita tidak bisa memaksa Keira, takutnya nanti Keira bakal ngamuk, dan akhirnya dia balik dan mendapati ibu Keira yang sudah terlelap di ruang tunggu. Dita menyelimuti ibu Reno, menatap lekat dan ada rasa iba dalam hati Dita saat itu.

***...***

Suasana kampus sangat asri, musim semi yang sebentar lagi akan usai membuat suasana sangat damai. Begitupum Ilham, kuliah di Jerman tidak membuatnya lupa akan Indonesia dan salah satu rakyat yang dicintainya. Hari-hari Ilham dipenuhi dengan kebahagiaan. Tidak sabar ingin balik ke Indonesia untuk menemui orang yang sangat dicintainya namun keadaan itu masih lama empat tahun kurang lagi. Bagi Ilham itu adalah waktu yang sangat lama.

Hubungannya dengan Keira berjalan mulus seperti pasangan ldr lainnya. Untuk komunikasi mereka berkomunikasi di kala weekend saja, karena selain hari itu Ilham disibukkan dengan kuliah dan tugas-tugasnya begitupun dengan Keira.

Kali ini kesempatan bagi Ilham untuk menghubungi Keira karena hari ini adalah hari peringatan bersejarah ditempatnya kuliah jadi mahasiswa diliburkan. Dengan semangat dan senyum yang merekah Ilham menghubungi Keira namun senyumnya tiba-tiba memudar, handphone Keira tidak aktif.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEIRA (Felix stray kids) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang