"Gimana, udah lihat keadaan Keira? " tiba-tiba suara Dita dari belakang mengagetkan lamunan Reno.
"Astaga, lo ngagetin gue aja" wajah Reno menampakkan kekesalan
"Lo telat Ren, masih gak peka sama diri sendiri? masih mementingkan ego sendiri? lo liat sahabat lo dia bisa tersenyum tanpa lo sekarang dan lihat siapa yang ada.. "
"Stop Dit, pusing gue denger ocehan lo" Reno gak tahan dengan ucapan Dita yang terlalu menyalahkannya.
"Maksud lo gimana? gak peka sama diri sendiri? itu maksudnya apaan? " tanya Reno pada Dita
"Harusnya lo sadar sendiri, gimana Keira sama lo, lo pasti gak nyangka setelah gue bilang ini" jawab Dita berusaha meyakinkan Reno bahwa Keira menyukainya
"Gue gak ngerti deh omongan lo, mending lo to the point aja deh sama gue, biasanya lo ngomong to the point aja" Kekesalan Reno menjadi-jadi
"Keira suka sama lo selama ini" Jawab Dita enteng
"Maksud lo? "
"Udah gak usah maksud-maksud gue apaan, lo udah denger kan apa yang gue bilang barusan, gue gak mau ulang lagi"
"Lo lagi gak bercandakan Dit?" tanya Reno tidak percaya apa yang dikatakan Dita
"Dita gak bercanda bro" sahut seseorang yang datangnya entah dari mana
"Kak Ilham" Dita spontan dan kaget tiba-tiba Ilham muncul dengan sendirinya.
Ilham tersenyum ke arah Dita dan sesudah itu menoleh ke arah Reno "Dita lagi gak bercanda dia serius yang di katakannya, Keira menyukai lo dan dia berani nolak saya karna lo bro" Ilham dengan tenang menjelaskan walau sebenarnya di dalam hati begitu perih luka yang dicabik-cabik tanpa henti.
Hening tanpa ada sepatah kata dari Reno, dia berlalu pergi masuk ke rumah Keira meninggalkan Ilham dan Dita.
"Kak, lo baik-baik aja kan? " tanya Dita pada Ilham setelah ditinggal Reno
"Ah, gak apa-apa Dit" jawab Ilham dengan senyum lebarnya, seperti manusia yang bahagia tanpa ada luka didalamnya.
"Gue tau kak perasaan lo kayak gimana, dan lo berusaha menutupinya dari Keira" jelas Dita dengan penuh rasa iba
"Dit, saya gak apa-apa, sebenarnya seperti yang lo bilang, perasaan saya agak hancur cuman itu kembali lagi pada Keira dia bahagia saya juga ikut merasakan kebahagiaanya yaa walaupun itu bukan saya yang membahagiakannya"
" Keira bahagia sama lo kak, cuman ya lo tau gak lebih dari apapun, dia udah anggap lo kayak kakaknya sendiri. Kalau untuk cinta sepertinya Reno masih.. " Dita tidak berani melanjutkan omongan, takut Ilham tambah sakit hati
"Udah Dit, saya ada kerjaan lupa kalau sore ini ada pertemuan sama keluarga besar, saya pergi dulu ya" bohong Ilham, dia tidak mau mendengar omongan Dita lagi, takut hatinya semakin tercabik-cabik
"Maafin gue ya kak, gue salah ngomong" Dita meminta maaf karna penuh penyesalan
"Santai Dit, ya udah saya pergi ya" pamit Ilham
"Bye kak, hati-hati dan makasih udah jaga dan anterin Keira sampe rumah"
Dita melambaikan tangan dan dibalas dengan senyum yang merekah dari Ilham.
Sementara dari dalam rumah Keira. Keira tidak tahu harus bilang apa setelah seseorang masuk tanpa izin dan memandangi Keira dengan sendu.
Reno memandangi Keira dan selama memandang tanpa sadar air matanya menetes begitu saja."Kei" sapanya setelah 10 menit kurang tatap-tatapan tanpa berkata sedikitpun. Dia menatap lama dan merenungi sahabat yang belasan tahun bersamanya, sahabat yang selalu ada untuknya, sahabat yang selalu memarahinya ketika salah, sahabat yang selalu mendukungnya tetapi dia membalas dengan kasar, tidak peduli sama dirinya dan sekarang akibat perbuatannya yang sepele sahabatnya berdiri kaku, pucat, kurus seperti mayat hidup sekarang berdiri di hadapannya karna ulah dirinya sendiri.
"Kei, Keira, Kei, Keira Wijaya" Memanggil nama Keira berulang kali, langkah demi langkah mendekati Keira, dan memeluk Keira dengan erat, menyesal dan menangis sejadi-jadinya di pelukan Keira. Keira tak membalas pelukan dari Reno. Keira masih tidak percaya laki-laki yang ada dihadapannya dan memeluknya adalah sosok Reno sahabat kecilnya yang dua hari yang lalu membentak dan tidak akan berteman lagi dengan Keira saat ini berada di pelukkannya.
"Gue minta maaf, gue salah, gue nyesel Kei, kenapa gue seperti ini, nggak seharusnya gue sahabat lo ngebentak lo, marah-marahin lo karna seorang cewek yang baru gue kenal, gue benar-benar minta maaf sama lo Kei" tangis Reno pecah di pelukan Keira.
"Ren, gue gak bisa napas kalau lo meluk gue sekenceng ini" akhirnya Keira membuka suara setelah sekian menit diam dan mendengarkan omongan Reno.
Reno melepas pelukannya " sorry" dan mengusap air mata yang ada di pipinya.
"Hahaha" Keira tertawa dan gak tahan melihat Reno menangis, betapa tidak percayanya Keira sahabatnya bisa menangis dan secengeng itu.
"Lo kenapa ketawa? lo masih sakit" tanya Reno heran dan menempelkan punggung tangannya ke jidat Keira.
"Nggak, sahabat gue ternyata bisa nangis juga ya, gue kira bisanya cuma mainin anak perempuan orang" jawab Keira iseng
"Gini-gini kalau menyangkut lo gue bisa apa aja tau" manyun Reno
"Haha"
Suasana diam dan kehilangan banyak kata, hingga akhirnya Dita mengagetkan mereka berdua "Gimana? udah baikan? "
"Astaga Dit, lo ngagetin kita aja" jawab mereka berdua serempak.
" Ya abis berdua mulu" jawab Dita iseng
Suasana menjadi cair setelah kehadiran Dita, Dita memang serba bisa dalam segala hal.
Enjoy guys
lofyuuu all
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA (Felix stray kids)
FanfictieBagaimana jadinya persahabatan rusak gara-gara kehadiran seseorang yang tidak diinginkan?