PAMIT

8 1 0
                                    

"Kak Ilham tunggu!" sahut Dita pada Ilham

"Dita?  ada apa? " tanyanya

"Tadi kata Keira lo ketemu sama dia kak"

"Iya"

"Kak,  lo beneran gak mau bilang sama Keira kalau lo mau kuliah di Jerman? " tanya Dita

"Buat apa Dit,  ngomong gak ngomong sama aja,  dimata Keira saya hanya teman biasa gak lebih,  mending saya pergi tanpa pamit biar gak terlalu sakit buat saya"

"Tapi kak, Keira juga berhak tahu kalau lo bakal pergi lama"

"Sudahlah Dit tidak masalah,  sekarang saya minta sama kamu untuk jaga Keira ya,  jangan sampai ada laki-laki lain yang menyakitinya" mata Ilham berkaca-kaca lalu pergi pamit

"Tunggu kak,  satu lagi lo berangkat kapan? " tanya Dita

"Lusa" cuman kata itu yang diucapkan terakhir kali oleh Ilham pada Dita.

Dan pertemuan dengan Keira adalah pertemuan terakhirnya di depan ruangan kepala sekolah.

***..***

"Lama banget ke toiletnya" sindiri Keira

"Sorry Kei" Dita tampak lesu

"Lo kenapa?  lo lama abis ketemu Reihan ya?  kenapa ada masalah?"

"Enggak" Dita merebahkan setengah badanya pada meja kemudian bangkiy lagi

"Kei"

"Astaga lo bikin gue kaget aja tau gak,  ada apa ha? " tanya Keira yang membuatnya kaget tiba-tiba

"Lo beneran gak suka sama kak Ilham?  lo beneran sama sekali gak ada perasaan gitu? " tanya Dita intens

"Kirain apaan,  ternyata ini lagi kan lo udah tau sendiri Dit gimana gue,  emang kenapa si?  lo tadi lama ke toilet ketemu kak Ilham? aneh tiba-tiba bahas dia? "

"Enggak gue kepikiran aja,  soalnya tadi dikelas lo bahas kak Ilham"

"Ya terus? "

"Menurut lo kalau kak Ilham jauh kuliahnya gimana? " tanya Dita memancing reaksi Keira

"Ya bagus dong, mungkin itu mimpinya. Lagian gue percaya deh kak Ilham palingan juga kuliah disini UI paking favorit" jawab Keira santai

"Duh lo" Dita menghela nafas kencang

"Kenapa lagi?" Keira tak terima dengan sikap Dita yang menghela nafas kencang

"Nggak kenapa-kenapa,  oiya lo disini dulu ya gue ada urusan sama Reihan"
Dita berlalu pergi,  capek dengan sikap Keira yang selalu cuek dengan perasaan Ilham. Dita sangat tahu sekali dengan perasaan Ilham dia sangat sedih dengan Ilham karna cintanya bertepuk sebelah tangan.

***...***

Jam pelajaran fisika telah usai menandakan jam pulang juga sudah datang.  Reno menutup bukunya dan memasukkan kedalam tas.

"Hari ini pulang aja ya" katanya pada Leora yang berada disampingnya.

"Kenapa? kamu sakit? " tanya Leora khawatir

"Agak lemes aja, lebih baik dirumah"

"Ya udah tapi aku anterin ya,  keliatannya kamu benar-benar tidak baik hari ini"

Reno hanya membalas senyum untuk Leora,  Leora mengambil tas Reno dan menyandangnya kemudian memegang lengannya agar Reno kuat berjalan.

Keira melihat Reno dan Leora berjalan di koridor sekolah,  Keira merasa ada yang janggal terhadap Reno,  kenapa dengan Reno dan kenapa Leora memegang lengan Reno dan berjalan perlahan.  Tepat berada didepan Reno Keira ingin sekali menanyakan tentang Reno tapi dia teringat kembali kata-kata terakhir yang diucapkan Reno terhadapnya.  Keira berlalu dan tidak melirik Reno sama sekali. Betapa sakit hatinya melihat sahabat sekaligus orang yang disukainya berjalan lemes dan dipegang oleh perempuan lain bukan dirinya.

"Kamu benar-benar memutuskan persahabatan kalian? " tanya Leora pada Reno

"hmm" balas Reno dengan anggukan

"Tapi kasihan Keira Ren, kalian sahabatan dari kecil tapi kenapa akhirnya jadi begini? kamu harus jujur sama dia apa yang terjadi"

"Enggak Leo, ini demi kebaikan Keira juga,  biarlah dia seperti itu, kamu jangan bahas tentang Keira lagi ya,  yuk pulang" ajak Reno pada Leora.

***...***

"Kei,  gue pulang sama Reihan ya,  lo pulang sendiri gak apa-apakan? " tanya Dita tiba-tiba sambil menyandang tas yang ada diatas meja.
Tidak ada balasan dari omongan Dita pada Keira, Dita masih melihat Keira yang tidak mendongakkan kepalanya karena dibenamkan dimeja lalu tanggan menopang kepalanya yang menunduk.

"Kei,  lo kenapa? " tanya Dita sambil memegang bahunya Keira.

Akhirnya Keira mendongakkan kepalanya dan menatap Dita penuh dengan kesedihan.

"Lo kenapa nangis?  apa yang terjadi? " tanya Dita khawatir

"Reno"

"Duh Kei,  Reno lagi Reno lagi lo kenapa si?  dia udah gak peduli sama lo,  buktinya dia udah mutusin persahabatan kalian apalagi yang lo pikirin?  lo harus bahagia juga Kei,  dia udah senang itu sama pacarnya Leora" Keira kembali membuag Dita kesal.

"Bukan itu,  tadi gue liat Leora megang lengannya Reno dan"

"Dan apa?  iya apa salahnya dia megang lengannya Reno,  merekakan pacaran Kei,  udahlah" Dita langsung memotong pembicaraan Keira

"Reno keliatan pucat Dit,  bukan masalah dia pacaran atau gimana tapi dia keliatan sakit, gue khawatir sama dia" ucapan Keira mulai meninggi pada Dita

"Ya udah kalau lo khawatir jenguk aja liat apa bener dia sakit atau enggak,  dan liat dia masih peduli dan hiraukan lo, capek gue lama-lama sama lo Kei,  Reno Reno dan Reno terus yang lo pikirin,  lo gak mikirin kak Ilham sama sekali, terserah lo mau ngapain sekarang,  gue capek ngeladenin lo terus,  ini terus yang selalu kita debatkan Kei perkara perasaan lo" Dita pergi meninggalkan Keira sendiri,  dia sangat emosi melihat sikap Keira yang tidak berubah pada Reno padahal Reno sama sekali tidak menggubrisnya.

.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEIRA (Felix stray kids) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang