PENGAKUAN

15 2 0
                                    

Keira masuk ke dalam rumahnya. Melihat sekeliling rumah tidak ada seorangpun. Melirik ke arah dapur, melihat benda berisikan air putih diatas meja. Keira menuju ke arah meja. Diambilnya gelas berwarna bening itu lalu mencurahkan air dari teko ke dalam gelasnya dan langsung meneguknya sampai habis.
'Gila! gue gak ada makan dan minum sama kak Ilham. By the way kak Ilham marah gak ya gue nolak buat makan?'
Keira memikirkan sejenak tentang Ilham. Merasa bersalah karena sudah menolak tawaran Ilham untuk makan.

Keira langsung menuju kamarnya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan dirumahnya. Ayahnya?. Dia tidak peduli sama sekali tentang Ayahnya.

Sembari sampai di kamar, Keira langsung merebahkan badannya ke atas kasur sambil menghembuskan nafasnya. Melirik ke handphone yang ada ditangannya. Melihat apakah ada yang menghubunginya. Keira kembali menghembuskan nafasnya. Berdiri menuju kamar mandi untuk mencuci muka sebelum tidur. Kembali ke atas kasur Keira masih melirik handphonenya.
' Apa gue keterlaluan ya marahnya sama Reno?'
Keira berfikir sejenak. Merasa bersalah karena sikapnya pada Reno tadi siang.

Sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memikirkan hal tentang Reno. Keira terlelap tidur tanpa menyadari kalau handphonenya masih ditangannya.

---------------***--------

"Non, bangun non, ada yang datang cari non" Bi Asih pengasuh Keira sejak lahir itu membangunkan Keira. Keira sama sekali tidak mendengar Bi Asih.
Seperti biasa, Bi Asih kembali mengeluarkan jurusnya untuk membangunkan Keira.
"Bi, apaan si, tiap hari ke gini terus, gak ada cara lain apa buat bangunin orang". Keira ngomel-ngomel sama Bi Asih, sementara itu Bi Asih masih tetap dengan jurus andalannya sampai Keira beranjak dari tempat tidurnya dan berlalu pergi mandi.

Usai mandi, Keira langsung ke ruang tamu dan melihat siapa tamu yang datang. Keira kaget tanpa mengedipkan matanya.

"Kak Ilham?" Sambil melongo
"Hai Kei" Sambil kikuk melihat sikap Keira yang kaget
"Oh hai kak" Sambil melambaikan tangan "By the way ada apa ya kak?". Keira sedikit bingung dengan kedatangan Ilham.
"ahhh, ini aku mau ngajakin kamu ke suatu tempat". Dengan nada yang cukup meyakinkan Keira untuk bisa di ajaknya pergi
"Suatu tempat? kemana?" Keira masih bingung. "Oh ke perpus lagi ya kak?". Seketika ide itu muncul di benak Keira.
"hah? yaa seperti itulah". Ilham menyeringai sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sebenarnya Ilham tidak mengajak Keira ke perpus. Ada tempat lain yang harus di kunjungi Ilham bersama Keira.

Setelah bersiap-siap untuk pergi dan menuju mobil Ilham. Tiba-tiba Keira dan Ilham terkejut dengan kedatangan Reno.

"Kei" Reno menyapa Keira dan melirik ke arah Ilham.

Keira diam setengah mati karena saking kagetnya dengan kedatangan Reno. Dia pikir Reno tidak akan menghubunginya lagi.

"Kalian mau kemana?" tanya Reno pada Keira dan Ilham
"Kita mau pergi ke suatu tempat" Jawab Ilham. Padahal Reno berharap yang menjawab pertanyaannya adalah Keira. Keira hanya bisa diam tidak tahu mau berkata apa.

"Oh ya udah, lo berdua pergi deh, sorry ya ganggu waktu kalian". Nada Reno agak mengecewakan.

Keira dan Ilham masuk ke mobil dan melaju dengan sangat jauh. Reno menarik nafasnya sambil melihat mobil yang memunggunginya.

------**---
Di perjalanan Keira terdiam dan merasa gak enak sama kedatangan Reno tadi. Dia terus memikirkan tentang Reno. Ilham melirik ke arah Keira dan menatap lekat wajah Keira yang menurutnya menarik dan cantik itu.

"Kei, kamu bengong?" Sahut Ilham
"Hah? nggak kak" Keira membalas sahutan Ilham dengan sedikit tersenyum ke arah Ilham
"Ini udah yang kedua kalinya lho kamu saya liatin bengong disebelah saya" dengan sedikit mengernyitkan keningnya. Ilham menatap Keira dengan tatapan ke ingin tahuannya terhadap apa yang terjadi sama Keira

Keira hanya membalas omongan Ilham dengan senyum yang agak memaksa dan mengatakan kalau tidak terjadi apa-apa pada dirinya.

----***---
Pemandangan yang begitu indah, kicauan burung yang begitu merdu, langit yang sedang membiru diikuti dengan laut. Desiran ombak yang begitu bergejolak.

Ilham mengajak Keira ke pantai yang begitu indah. Keira keluar dari mobil dan langsung berlari menuju tepi pantai sambil berteriak se kencang-kencangnya. Keira begitu gembira dengan indahnya laut.

"Kak, ternyata lo ngajak gue kesini?" dengan nada yang begitu gembira.

Ilham tersenyum dan ikut serta merayakan kegembiraan yang dirasakan Keira. Setelah melepas kegembiraan mereka berhenti sejenak dan duduk santai di tepi pantai sambil memandangi laut yang tidak ada ujungnya itu. Keira mulai bercengkrama dan menanyakan pada Ilham atas dasar apa dia mengajak Keira ke pantai.
"Kak, kok lo ngajak gue kesini si?" tanya Keira penasaran
"Karena hari ini weekend ya udah dari pada gabut di rumah kan? apa salahnya saya ngajakin kamu, karena saya juga tahu kalau kamu suka banget pantai" Jelas Ilham
"Lo kayak gak punya temen nongkrong aja kak hahaha" ejek Keira
Ilham hanya tersenyum dan tidak menjawab pernyataan Keira yang agak konyol menurutnya.

Sambil melihat sekeliling dan memandang langit sesekali. Melihat senyumnya Keira. Mengernyitkan kelopak mata karena sinar matahari yang begitu menyilaukan.
"Kei, saya mau ngomong sesuatu sama kamu" Ilham agak gugup berkata pada Keira
"Mau ngomong apa kak?" Dengan santainya Keira bertanya
"Saya suka sama kamu Kei" Ilham memberanikan dirinya menyatakan perasaan yang selama ini dia rasakan

Jleb, Keira benar-benar melongo, terkejut mendengar kata-kata yang dikeluarkan Keira. Dia hanya bisa diam dan menatap Ilham lekat-lekat.
Masih dalam posisi diam. Ilham melanjutkan omonganngya.
"Kamu mau gak jadi pacar saya?" Ungkap Ilham

Keira benar-benar bingung dan tidak tahu mau mengatakan apa pada Ilham. Dia langsung pergi tanpa berkata sepatahpun pada Ilham. Dia langsung pergi menjauh dan memesan taxi online untuk pulang sendiri tanpa di antar kembali sama Ilham. Perasaannya seketika itu kacau dan galau mendengar pengakuan dari Ilham.

Sementara itu, di lain sisi Ilham masih tetap berdiri mematung di tepi pantai. Hingga akhirnya tersadar dan menghubungi Keira kemana ia pergi.
Akhirnya Keira menjawab telfon dari Keira dan mengatakan kalau dia sudah pulang dan tidak terjadi apa-apa dijalan. Masalah kalimat yang diucapkan Ilham tadi tidak ada sama sekali di bahas oleh mereka berdua.
--------**------

Kamar Reno..

Sambil memetik gitarnya yang ada ditangan. Reno kembali melihat handphonenya tidak ada tanda apa-apa pada handphonenya. Melanjutkan kembali memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu yang manurutnya itu bagus dan merusak suasana tetangga sebelahnya.

"Duuhh, udah dua hari gue gak ngomong sama Keira" Ucap Reno dalam hati "Kira-kira apa kabar tu anak" dengan nada khasnya.

Reno benar-benar memikirkan Keira apakah dia masih marah kepada Reno.
.
.
.
.
.

Reno benar-benar memikirkan Keira apakah dia masih marah kepada Reno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Ilham

KEIRA (Felix stray kids) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang