Minggu pagi dirumah, Keira hanya bisa berleha-leha, tidak ada kegiatan yang memaksanya keluar. Biasanya pagi itu Keira dan Reno jalan pagi namun kali ini tidak ada ajakan dari cowok playboy itu.
Deringan telpon mengagetkan Keira yang sedang duduk disudut jendela sambil menatap langit yang cerah itu.
"Halo"
[Kei, lagi ngapain?] tanya seorang perempuan diseberang sana.
"Dirumah aja Dit, kenapa emang?" iya yang menelpon Keira adalah Dita, padahal ia berharap yang menelponnya adalah Reno sahabatnya.
"[Gue kerumah lo ya]"ucap Dita dibalik layar tipis itu.
"Ya udah lo kesini aja, kenapa harus minta izin si Dit, kek baru kenal aja lo dasar"
"[Ya takutnya lo pergi kan sama Reno"] balas Dita lagi
"Udah buruan datang aja lo" jawab Keira malas
Seketika bunyi tit ditelponnya menandakan percakapan antara Keira dengan sahabatnya itu sudah terputus.
Tak lama berselang, 45 menit setelah percakapan lewat telpon itu akhirnya Dita datang kerumah Keira dengan membawa banyak makanan yang di genggamnya ditangannya.
"Nih" sambil menyodorkan semua makanan yang dibawa Dita pada Keira.
"Tau banget lo gue lagi butuh" jujur Keira
"Feeling seorang sahabat emang gitu lah Kei" sombong Dita
Keira nyengir, sambil membuka makanan yang diberi Dita, Keira melirik Dita dengan seksama, seakan ada yang harus disampaikannya.
"Kei, lo kenapa bengong?" tanya Dita tiba-tiba.
Pertanyaan Dita belum digubris olrh Keira, hingga akhirnya Dita harus mengagetkan Keira dari lamunannya.
"Kei!"
Keira terkejut seketika "ah? iya kenapa?"
"Lo dari tadi bengong, tuh makanan udah pengen banget dimakan sama lo" sindir Dita sambil melihat kearah makanan yang ada ditangan Keira
"Sorry" hanya jawaban pendek seperti itu yang dikeluarkan oleh Keira.
"Kei, lo kalau ada masalah cerita sama gue, jangan bengong kayak gini terus, gue bingung ngadepin lo cuy"
"Sebenarnya gue mau cerita sama lo Dit, udah lama tapi gue takut?"
"Masalah tentang?" tanya Dita penasaran, feelingnya mengatakan kejadian kemarin di kantin, dimana Keira melihat Reno dengan Leora dengan raut muka yang berbeda.
"Tentang... Reno" jawab Keira pelan
"Udah gue duga, lo pasti bakal cerita juga sama gue pada akhirnya Kei"
"Iyaa abisnya gue udah gak tahan"
"Gak tahan tentang perasaan lo?" Langsung saja Dita to the point menanyakan perihal perasaanya, dia tidak mau mendengar cerita yang terlalu rumit menurutnya.
"hmm, sebenarnya yang lo bilang kemarin itu benar Dit, gue cemburu" jujur Keira pada akhirnya. Dia berusaha menceritakan tentang hatinya selama ini. Dia benar-benar nggak tahan akan sebuah rasa yang dipendamnya pada sahabatnya itu.
"Gue udah tau Kei selama ini lo suka sama Reno, tapi lo aja yang gak peka sama diri sendiri"
"Bukan masalah gak peka Kei, gue takut persahabatan gue sama Reno hancur gara-gara sebuah perasaan gak jelas kayak gini" ungkap Keira menjelaskan.
Seharian mereka bercerita mengenai perasaan Keira terhadap Reno, pada akhirnya dia harus mengakui kalau selama ini Keira menyukai Reno, dan berani menolak Ilham lantaran perasaan yang tak sama dengan Ilham.
**--**
Pagi itu sangat cerah, seperti biasa Keira sarapan pagi bersama ayahnya semenjak perdamaian menyatukan mereka, suasana rumah yang biasanya kelam kini berganti menjadi nyanyian yang sungguh berwarna, kebahagiaan selalu datang menghampiri.
07.00 Keira berjalan di koridor sekolah sendiri, seperti biasa akan ada seseorang memanggip namanya dari belakang.
"Keira" sapanya sambil menarik napas dan menghembuskannya
"Lo kenapa ngos-ngosan begituan?" tanga Keira bingung
"Abis ngejar lo, gue panggil-panggil gak berenti" jelasnya.
"Salah lo sendiri, lo gak liat apa gue pake headset? mana kedenger sama gue bego"
"Benar gue bego anjir" jawabnya menyerapah.
Keira berlalu pergi tanpa menghiraukan Reno. Dia berusaha untuk menghindar dari Reno, takut kejadian kemarin akan menimpanya lagi.
"Kok lo ninggalin gue sih?"
"Ngapain nungguin lo, gak penting juga"
"eh secara gue sahabat lo Kei, lo kenapa akhir-akhir ini menjauh dari gue" tanya Reno mengejutkan Keira
"Apa? menjauh maksud lo, lo nyadar sendiri apa yang lo bilang kemarin? gue ngajak lo ke kantin, tapi jawaban lo apa? gak bisa karena Leora" Keira tersulut emosi lantaran omongan Reno yang hampir menyalahkannya.
"Bukan gitu maksud gue, kok lo emosi gini sih?" tanya Reno ingin dimengerti
"Lo barusan nyalahin gue Ren, tapi lo gak sadar lo yang ngejauh dari gue, mulai sekarang lo gak usah ngomong sama gue ntar pacar lo marah lagi" Keira melirik kebelakang Reno, menunjukkan ada seseorang yang menyaksikan pertengkaran mereka berdua.
Keira berlalu pergi meninggalkan Reno dengan seseorang yang ada dibelakangnya. Leora, ya yang menyaksikan pertengkarannya dengan Reno adalah Leora pacar Reno sendiri.
Mereka tidak berbicara sepatah katapun, Leora berlalu pergi meninggalkan Reno.
Semua sudah terjadi seakan persahabatan Keira dan Reno hancur setelah kehadiran seseorang yang tidak diinginkan. Padahal selama ini Reno menjadi cowok playboy sejak esempe itu tidak membuat persahabatan mereka renggang. Kehadiran mantannya Sela tidak membuat persahabatannya dengan Keira renggang. Namun setelah kehadiran Leora semua berubah seketika.
Bagaimana part ini udah masuk klimaks apa belum? jangan lupa di vote sama komen ya. vote kalian sungguh berharga bagiku, love you guys😘
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA (Felix stray kids)
FanficBagaimana jadinya persahabatan rusak gara-gara kehadiran seseorang yang tidak diinginkan?