DILEMA

8 1 0
                                        

Hiruk pikuk suasana kota Jakarta membuat Keira pusing sendiri, masalah demi masalah selalu dihadapinya, sahabatnya Reno  memutuskan untuk tidak bersahabat lagi,  Dita yang juga sahabat yang selalu menemaninya marah besar terhadapnya. Tidak ada satupun yang terselesaikan dalam hidupnya.

Hari ini adalah hari minggu dimana semua sekolah,  kantor dan kegiatan orang lainnya meliburkan diri waktunya menghabiskan aktivitas bersama keluarga.

Keira yang jarang pergi keluar rumah dihari minggu hanya sibuk berleha-leha diatas kasurnya. Teringat kembali omongan Dita yang marah besar terhadapnya. Kembali dia teringat Ilham,  pengorbanan Ilham terhadapnya, perhatian Ilham padanya.  Tiba-tiba dia menelpon Ilham tapi Ilham tidak mengangkatnya.  Berpikir sejenak dan berani menelpon Dita ingin memastikan apa yang terjadi pada Ilham.

"Halo" suara dibalik benda tipis itu agak sedikit menyebalkan

"Dit,  udah marahannya jangan gitu gue minta maaf soal kemaren" ucap Keira manja

"Mau ngapain?  nona Dita sekarang sedang sibuk tidak bisa diganggu,  maaf ditutup dulu telponya"

"Tunggu tunggu,  Dit jangan gitu napa,  gue minta maaf ya,  gue salah tapi ini penting banget"

tit tit tit tit..

"Iih Dita lo beneran ya dasar ini bocah,  beneran marah dia" Keira seketika kesal omongannya tidak dihiraukan Dita dan langsung menutup telponnya.

Keesokan harinya dikelas Keira langsung memeluk Dita kenceng.

"Dit gue minta maaf banget jangan marah,  okay setelah gue pikir-pikir omongan lo ada benarnya, gue harus mikirin kak Ilham juga"

"Terus? " tanya Dita masih jutek

"Plis jangan jutek gitu napa,  seharian kemaren setelah lo tutup telpon gue secara sepihak gue seharian mikirin kak Ilham,  gue telpon gak diangkat" racau Keira

"Lo udah suka sama kak Ilham?" tanya Dita intens

"Hu'uh" jawab Keira dengan anggukan "Tapi lo tau gak gimana  kabarnya sekarang?" tanya Keira balik

"Lo telat Kei,  dia udah pergi? "

"Pergi?  pergi kemana lo jangan ngada-ada deh Dit"

"Jerman,  kuliah" jelas Dita singkat

"Sumpah lo?  kapan kenapa gak bilang sama gue? lo jahat banget"  mata Keira mulai berkaca-kaca menyesal atau harus bagaimana.

"Dia pergi hari ini, dua jam lagi dia akan take off" Dita menjelaskan "kalau lo beneran udah mulai memikirkannya mulai suka padanya ini kesempatan terakhir lo untuk mengatakannya,  masih ada waktu satu jam lagi buat lo sampai di bandara"

Keira langsung pergi ditengah-tengah mata pelajaran,  dia tidak mempedulikan guru yang memanggilnya.  Dia berlari sekencangnya hingga dicegat oleh satpam sekolah untuk tidak boleh kabur saat jam pelajaran.

"Pak ini sangat mendesak pak, bapak harus ngertiin saya dong"

"Tidak bisa neng,  neng boleh keluar pas jam pulang sekolah"

"Pak,  terus kalau keluarga saya mati saya harus keluar pas jam pulang sekolah ha? " Kesal Keira pada satpam

Akhirnya Keira dibiarkan keluar oleh satpam,  sebelum keluar dari gerbang sekolah Keira menendang kaki satpam dan merintih kesakitan

"Rasain pak,  bapak sudah membuat waktu saya terbuang sia-sia" kesal Keira terbalaskan

Keira diantar oleh taksi yang sudah berada didepan gerbang sekolahnya.  Butuh 45 menit menuju bandara.  Dia sangat takut apakah dia akan bertemu dengan Ilham atau tidak. Keira terus menelpon Ilham namun Ilham tetap tidak mengangkatnya.

Sampai dibandara Keira harus mencari Ilham berlarian kesana kemari namun tidak ketemu dia melihat papan pengumuman keberangkatan Jerman di bagian mana,  langsung saja Keira masuk namun dicegat oleh petugas.

Keira kembali menelpon Ilham namun tidak diangkatnya, Keira berusaha menghubungi Ilham.
***...***

[Kak,  gue dibandara lo dimana plis jawab kak]

Ilham membaca pesan tersebut,  langsung saja dia tersentak dan berdiri berlari mencari keberadaan Keira dimana.

"Kak Ilham"

"Lo dimana? "

Mereka berbincang dibalik benda tipis itu.  Beberapa menit akhirnya mereka bertemu Keira langsung memeluk Ilham dan menangis dipelukan Ilham.

"Maafin gue,  gue minta maaf kak,  karena selama ini tidak memikirkan perasaan lo ke gue" dalam pelukan Ilham Keira terus menangis dan meracau meminta maaf.

Ilham hanya terdiam dan memeluk Keira dengan erat.

"Kak,  gue suka sama lo,  gue suka sama lo kak" pengakuan Keira membuat Ilham terkejut.

"Keira jangan begini, jangan dipaksakan perasaan kamu,  saya pergi bukan karena kamu saya harus melanjutkan study saya"

"Iya kak gue tau ini impian lo dari dulu sebelum lo kenal gue,  gue udah tau semuanya dari Dita kak, tapi jujur gue gak memaksakan perasaan gue ke elo kak, gue beneran suka sama lo dan gue gak ngelarang lo untuk tetap tinggal disini" jelas Keira yang masih meneteskan air mata.

Ilham ikut terhanyut dalam suasana,  dia sangat bahagia sekaligus sedih orang yang dicintainya membalas cintanya tapi dia harus pergi dan itu sangat lama.

"Kalau boleh dan kalau kamu bersedia,  tunggu saya pulang,  empat tahun lagi itu waktu yang cukup lama Kei,  kalau kamu tidak sanggup kamu boleh pergi" ucap Ilham

"Gue akan nunggu lo kak"

Keira kembali memeluk Ilham begitupun dengan Ilham,  Ilham mengecup kening Keira sebagai tanda perpisahan tapi tidak untuk selamanya hanya untuk sementara.

"Hati-hati kak" ucapan terakhir Keira pada Ilham sebelum kembali empat tahun lagi

Ilham melambaikan tangan dan masuk berlalu pergi meninggalkan Keira yang masih menangis.
.
.
.
.
.

____________________________________
Jadi udah jadian nih?  Kak Ilham sama Keira,  Kak Ilham bahagia banget dong 😆😆

Support terus ya guys 💙💙

Support terus ya guys 💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEIRA (Felix stray kids) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang