Dua hari berlalu setelah Keira mengetahui keadaan Reno, dua hari itu juga Keira tidak melakukan apa-apa, yang dilakukannya hanya berada disisi Reno.
Dalam keadaan tak baik, mata bengkak, rambut kusut itulah keadaan Keira saat ini. Tiap melihat Reno air mata Keira langsung jatuh begitu saja. Dia sangat tidak menyangka sahabatnya yang super jail dan selalu menyebalkan itu terbaring tanpa sadar.
Pintu kamar Reno berdecit menandakan ada yang membuka pintu. Leora yang saat itu ingin menghampiri Reno dan Keira melangkah perlahan.
"Kei, ada yang mau gue omongin sama lo" Ucap Leora hati-hati takut kena muncratan lagi sama Keira. Keira menoleh ke arah suara yang memanggil namanya. Keira keluar tanpa suara. Matanya masih bengkak, tubuh rasanya tak berdaya lagi untuk melangkahkan kakinya.
Langit saat itu mendung seakan mengerti akan suasana diri Keira saat ini. Keira dan Leora duduk di bangku taman rumah sakit tempat Reno di rawat. Beberapa menit mereka diam, saling menghela nafas. Rasanya bagi Keira dia tidak sanggup lagi untuk bernafas lega. Mengetahui Reno sahabatnya mengalami penyakit parah rasanya lebih sakit ketimbang Reno mengatakan untuk menjauh darinya.
Keadaan Reno yang tidak bisa di prediksi membuat hati Keira tercabik-cabik. Dunianya runtuh begitu saja, yang ada dalam pikirannya Reno harus bangun dan cepat membaik. Tapi rasanya itu sangat mustahil mengingat kata dokter penyakit Reno persentasenya sangat kecil untuk sembuh.
Helaan nafas panjang dari Keira membuat suasana mereka berdua pecah. Keira mulai memberanikan diri untuk bicara walaupun sebenarnya dia tak sanggup tapi dia harus mendengar penjelasan dari Leora.
"Jadi lo mau ngomong apa? " suaranya sangat serak, air matanya luruh lagi.
" Lo jangan marah sama Reno, dia gak ngomong hal ini, itu semua karena lo Kei" Leora mencoba menjelaskan perlahan agar Keira tidak menyambar Leora dengan omongan pedasnya lagi.
Keira hanya diam, dia mencoba untuk tidak menyela ucapan Leora, dia berusaha untuk mendengarkan kata-kata Leora dengan baik.
"Reno tahu hidupnya gak lama lagi, jadi dia gak mau menyulitkan orang terutama lo, dia gak mau lo sedih kayak sekarang. Dia ingin kepergiannya tidak banyak membuat orang menangis dan itu terutama elo Kei" Mata Leora berkaca-kaca menjelaskan semua tentang Reno pada Keira. Dia juga tidak sanggup melihat Reno kesakitan.
Selama ini Reno dan Leora hanya berpura-pura pacaran untuk menghindar dari Keira. Mencoba meyakinkan Keira kalau dia adalah cowo brengsek agar Keira membenci Reno.
"Soal Reno sama gue, kita gak pacaran sama sekali Kei, kita pura-pura pacaran supaya lo jauh dari Reno"
Air mata Keira menetes begitu indahnya. Dia sangat tidak menyangka Reno akan seperti ini, demi dirinya Reno membuat Keira membencinya.
"Reno cinta sama lo Kei. Lo tau Kei, Reno mencintai lo sejak kalian membuat janji di rumah pohon milik kalian, dia bilang itu ke gue" Tambah Leora
Tangis Keira pecah begitu saja dia tidak peduli akan pandangan orang-orang di sekitar taman. Dia sangat merindukan Reno dia ingin mendengar suara Reno.
"Dia ucap janji itu pas kita masih kelas empat esde" Suara serak dan tangis Keira bercampur. Dia mengingat momen dimana Reno bilang kalau ia ingin menjaga Keira selamanya, gak ada yang boleh menyakitinya. Reno menjanjikan itu pada Keira.
"Reno juga bilang sama gue kemarin ini pas kalian ucap kata perpisahan dia mencium lo di rumah pohon, itu adalah bukti cintanya ke lo Kei. Saat itu dia sangat ingin memeluk elo dan menangis di pundak lo"
Suasana semakin menyedihkan saat itu. Leora juga tidak sanggup lagi untuk menjelaskan tapi demi kebaikan Reno dan Keira dia berusaha agar tidak ada lagi kesalahpahaman dan kebencian diantara mereka berdua.
"Dia ingin mengatakan kalau dia gak tahan sama penyakitnya, katanya dia ingin selalu ada disamping lo saat-saat terakhirnya. Dia ingin menghabiskan waktunya bareng lo Kei"
Semua itu hanyalah keinginan Reno dari lubuk hati yang paling dalam. Namun di lain sisi dia tak ingin melihat Keira hancur akan kepergiannya. Dia tahu Keira sangat mencintainya dan membutuhkannya.
"Tapi semua itu... " Ucapan Leora terhenti karena Keira berlari pergi meninggalkannya. Keira kembali ke kamar Reno.
Perlahan Keira melangkah ke Reno. Air mata tak henti-hentinya menetes. Menatap Reno dengan intens. Berharap Reno akan membuka matanya demi dirinya.
"Ren, gue mohon lo bangun" hatinya begitu sakit, rasanya dia ingin menggantikan posisi Reno saat itu. Tapi ujung-ujungnya hal itu tak akan pernah terjadi. Reno pun tak bangun-bangun dari tidur nyenyaknya.
Dita kembali ke rumah sakit, melihat keadaan Keira sahabatnya apakah baik-baik saja atau tidak.
"Kei, hari ini lo belum makan juga kan? ini gue bawain makanan seenggaknya lo makan dikit aja, kalau Reno bangun nanti dia bakal sedih lihat lo udah kayak mayat hidup begitu" Dita mulai prihatin dengan kondisi Keira yang sedang tidak baik-baik saja.
Keira mencoba mendengarkan ucapan Dita. Dia benar kalau Keira terus-terusan begini, Reno akan khawatir akan dirinya. Akhirnya Keira mengambil makanan yang di suguhkan Dita. Perlahan dia mengunyah makanan itu namun Keira merasa makanan yang di makannya tidak ada rasa sama sekali. Lagi dan lagi air matanya menetes.
"Lo udah cukup nangisnya Kei, lo harus kuat demi Reno, nanti kalau Reno bangun dia bakal merasa bersalah karena udah bikin lo nangis kayak gini" Dita berusaha menenangkan Keira. Dia sangat tahu Keira saat ini, perlahan dia mencoba menghibur Keira agar tidak larut dalam kesedihan. Dita pun mencoba tegar walaupun hatinya hancur melihat dua temannya saat ini sangat menyedihkan.
Kadang kita harus mencoba menghibur diri kita sendiri agar sakit yang di rasa tidak terlalu pedih. Kita pun harus kuat demi orang yang kita sayang. Serapuh apapun kita, kita tidak boleh terlihat lemah di depan orang yang dicintai. Begitupun Keira sekarang, dia berusaha membangkitkan dirinya sendiri agar tidak membuat orang yang dicintainya sedih.
_____________________________________ Aduh kenapa jadi mewek2 begini sih, Reno kamu harus kuat ya ❤❤
Enjoy ya guys 😁😁 Jangan lupa vote dan supportnya lofyu all 😘😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.