Not Fine

228 90 65
                                    

I ignored so many people for one person and now look at me, I'm alone.

○○○○

Aku berlari sekuat tenaga mengejar waktu, gerbang yang berada beberapa meter di depanku tak lama lagi akan tertutup.

Hingga tepat sebelum gerbang tertutup, aku menahan penjaga agar membiarkanku lewat. Untungnya dia setuju dan aku meneruskan lariku menuju kelas.

Sial aku terlambat, pikirku.

Setibanya di kelas aku duduk dan meletakkan tasku, sembari mengumpulkan napasku yang sedang kritis.

"Eunkyung-ah, tidak biasanya kau terlambat. Apa kau melihat video biasmu hingga larut malam, eoh?"

Chaeyeon dan Hyesuh kompak menertawakanku. Sedangkan aku lebih memilih diam karena aku memang sedang lelah.

Semalam aku terlalu serius mencari harga topi yang Jungkook kepadaku, tetap berjaga-jaga kalau itu topi mahal. Ya, kurasa ini memang sedikit aneh.

Dan aku mendapatkannya dengan harga yang benar-benar tidak murah. Akan sangat tidak lucu jika aku menghilangkannya. Jadi aku tetap meninggalkannya di meja belajar.

Dua menit kemudian guru memasuki ruangan dan kegiatan belajar telah di mulai.

Aku memegang perutku, rasanya sakit sekali. Fokusku hilang dan bahkan aku tidak dapat memegang pensil dengan benar.

Untungnya sekarang ssaem tidak sedang memberi catatan. Tapi itu juga ruginya, ia sedang memberi pertanyaan.

Semoga namaku tidak tersebut karena aku benar-benar tidak fokus.

Kuputuskan pergi ke ruang kesehatan agar dapat berbaring di sana. Aku hendak memanggil Hyesuh di sampingku, untuk membantuku karena sepertinya aku tidak bisa berjalan sendiri.

"Hye-"

Ucapku sambil berusaha berdiri, namun pandanganku menggelap kemudian.

○●○●

Aku membuka mataku perlahan, cahaya kuning oranye terlihat memenuhi ruangan.

"Ireona?" (Kau bangun?)

Wajah Jiwoo muncul dalam pandanganku. Aku berusaha untuk duduk dan dia membantuku.

"Kau menungguku? Sejak kapan?"

"Baru saja, dua temanmu yang menunggu di sini sejak kau pingsan."

Tangannya menyodorkan segelas air hangat, aku menerimanya dan meminumnya sedikit.

Hyesuh dan Chaeyeon, pasti mereka. Mereka membolos pelajaran demi menemaniku rupanya.

"Ayo pulang, ini sudah sore."
Ajakku sambil menurunkan kaki ke lantai.

"Kau sudah bisa berjalan?" Ia mengambil tasku di kursi dekat ranjang lalu mendekatiku.

"Bukankah itu tujuanmu ada disini, eoh?"

Tanganku meraih lengannya dan mulai melangkah keluar ruangan itu. Sedangkan tangan kiriku masih memegang perut yang memang masih sedikit sakit bila dibawa berjalan.

Through The Night | JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang