Unexpected Situation

75 23 0
                                    

people see what they want to see.

○○○○

Akhir Desember

"Saengil chukhahae." Ucap gadis itu sambil tersenyum kepada lelaki tinggi yang memakai topi kerucut di kepalanya. Hanya dibalas terima kasih olehnya.

Setelah itu fokus lelaki tadi beralih kepada orang lain yang juga hendak mengucapkan hal yang sama seperti gadis tadi.

Sibuk meratapi keramaian, gadis itu menoleh ketika ia merasakan sebuah telapak tangan mendarat di puncak kepalanya. Mengelus lembut hingga rambutnya sedikit berantakan.

"Sudah?" Tanyanya dengan tersenyum, lantas Eunkyung hanya mengiyakan singkat sebelum lelaki tadi mengajaknya keluar dari ruangan.

"Kita pergi sekarang? Kau tidak akan merayakan bersama orang lain?"

Eunkyung heran sebab harusnya lelaki yang membawanya ini, Jeon Jungkook. Seharusnya berada bersama member lain sekarang. Kim Taehyung sedang berulang tahun.

"Tidak perlu, kami sudah merayakan secara pribadi semalam. Sekarang hanya formalitas perusahaan saja."

Mendengar jawaban itu hanya bisa membuatnya mengangguk.

Tadi pagi Jungkook tiba-tiba mengajaknya ke gedung Big Hit. Tempat ia bekerja biasanya. Begitu mendadak hingga ia tak membawa apapun ketika menyadari itu ulang tahun teman Jungkook.

Tapi itu menyenangkan, ketika lelaki itu menunjukkan sesuatu dari hidupnya pada Eunkyung.

Setelah memasuki ruangan yang bertuliskan Bangtan room di pintu yang dilalui tadi, Jungkook mengambil syal cokelat tua lalu memakaikannya ke leher gadis itu.

"Ayo." Ucapnya setelah syal itu terpasang dengan baik.

●○●○

Taman itu ramai dengan pasangan maupun keluarga yang menikmati liburan musim dingin di akhir tahun ini. Banyak wahana seperti biang lala yang tinggi, tembak-tembakan berhadiah, dan lain-lain di sini.

Beberapa menit lalu kami baru turun menaiki salah satunya, Jungkook mengajakku menaiki biang lala dan alhasil aku hampir membeku di atas sana, sebab Jungkook bilang ingin membuka jendelanya saja.

"Tidak tahan dingin, ya?"

Aku mendengus kesal karena ia menanyakan sesuatu yang jawabannya bisa ia lihat sendiri. Jadi aku memalingkan tubuhku.

Tanpa terduga, dua tangannya datang di sisi sisi leherku, memelukku dari belakang. Tepat seperti dulu ketika aku hendak membuang sampah malam hari.

"Orang-orang akan melihat kita, Jung." Protesku sambil berusaha melepaskan rengkuhannya, tapi ia menolak untuk bergerak.

"Mereka sibuk dengan dirinya sendiri, toh pasangan di sini juga bukan cuma kita saja."

Tubuh Jungkook terasa hangat. Itu mengalihkan rasa dingin yang kurasakan tadi. Tak lama lalu ia melepasnya dan mengajakku makan hotteok di sudut tempat ini.

Kedai makanan jalanan itu tak ramai jadi Jungkook bisa menunjukkan seluruh wajahnya tanpa khawatir. Aku menyetujuinya.

"Ini menghangatkan mulutku," ucapku setelah menelan satu suapan. Penjual itu tak meperhatikan kami karena sibuk memasak, badannya membelakangi kami.

Through The Night | JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang