You are one illusion that I see, such as beautiful fate.
○○○○
"Jungkook-ah," Eunkyung melambai-lambai sebelum meneruskan larinya pada lelaki itu.
Tahu apa yang gila dari Jungkook? Mengajak Eunkyung jalan-jalan ketika ia seminggu lagi melaksanakan ujian. Itu tidak wajar bagi seorang murid yang akan segera melepas masa sekolahnya.
Sedangkan lelaki itu memeriksa sekeliling, "Jika tidak sedang sepi aku akan mati saat ini juga."
Kalimat itu membuat Eunkyung tersenyum nyengir. Hatinya sedang berada di puncak kesenangan.
Hari ini adalah hari pertama mereka berkencan. Setidaknya menurut Eunkyung.
"Mian, aku terlambat." Ujarnya sambil mengikuti Jungkook memasuki mobil.
Tentu bukan mobilnya, tapi mobil milik manajer yang ia pinjam seharian ini. Lebih tepatnya mobil pribadi.
"Tidak apa, kau perlu waktu untuk menampilkan yang terbaik di depanku."
"Apa yang kau bicarakan." Wajah Eunkyung mendatar. Perkataan Jungkook tidaklah romantis di telinganya, itu lebih terdengar seperti... ah, aku tidak tahu.
Hening menyapa mereka, "Mau mendengarkan musik?" Tawarnya pada Jungkook. Sang pengemudi hanya mengangguk mengiyakan.
Jalanan terlihat padat, mungkin karena ini weekend. Untungnya mobil manajer memiliki kaca yang cukup gelap, sehingga tak ada yang tahu bahwa di dalamnya ada seorang idol yang sedang membawa pasangannya pergi berkencan.
Eunkyung tersenyum menyadari fakta itu, sambil menerawang langit yang keunguan.
"Kau suka?" Tanya Jungkook, mendapati Eunkyung yang sedang memerhatikan jalan dari sudut matanya.
"Tidak terlalu, aku lebih suka ketika malam tiba."
Daun-daun di jalanan terlihat kuning kecoklatan dan siap untuk jatuh. Untuk pertama kalinya gadis itu menyukai musim gugur. Tentu karena kehadiran Jungkook.
"Wae?"
"Karenamu, segala hal yang kau lakukan tak jauh dari malam."
Jungkook tertawa, "Itu menggelikan."
"Eoh, geureojyo? Sangat menggelikan." (Iya, benarkan)
○●○●
Setengah jam kemudian, Jungkook memarkirkan mobilnya di tempat yang tidak ramai. Lantas mengajak Eunkyung berjalan.
Jalanan itu menanjak, tapi masih beraspal. Terlihat sepi, tidak ada tanda-tanda bahwa tempat ini adalah tempat berkencan. Eunkyung hanya diam mengikuti Jungkook yang berjalan di depannya, ya, berjalan di depannya.
"Kau memang aneh," ucap Eunkyung sambil berusaha menyusul Jungkook yang lumayan jauh di depan. Napasnya sedikit terengah karena jalan tanjakan ini belum juga berakhir.
"Ya! Berhentilah!" Teriak Eunkyung tidak peduli dengan sekitar, toh, tidak ada seorang pun di tempat ini. Bahkan mungkin, hanya Jungkook satu-satunya manusia yang mengunjungi tempat ini sebagai destinasi wisata.
Lelaki itu tidak berhenti, tapi ia berputar balik menuju Eunkyung yang menyambutnya dengan wajah tak menyenangkan.
Tangan Jungkook terulur ke depan Eunkyung, lantas gadis itu menggapainya. Menerima tawaran yang tidak perlu difrasakan kembali, karena keduanya sama-sama mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Night | JJK
Fanfiction[END] Dalam malam yang sunyi, kau menemukanku. Tidak ada yang lebih menenangkan daripada malam. Di bawah cahaya bulan yang tidak kentara. Kegelapan seolah telah menjadi teman. Eunkyung dan Jungkook memiliki dunia yang berbeda ketika siang. Namun, me...