Obsession

77 24 2
                                    

even in the darkest way, would you hold me tight? - rinvsoul

○○○○

Dua kaki Eunkyung bergerak tak tentu, terhentak-hentak kecil di tanah, sekedar untuk mengurangi cemasnya.

Ya, dia kesiangan hari ini padahal ia harus sampai di sekolah dua puluh menit lagi. Apalagi halte bus sudah sepi, tidak nampak murid-murid yang biasanya bergerombol di sini. Tidak mungkin untuk berjalan kaki kesana, sedang bus berikutnya datang sepuluh menit lagi. Ia berharap waktunya cukup.

Mulutnya kembali meracau merutuki kecerobohannya. Ia sudah lama tinggal sendiri tapi tak jarang ia terlambat bangun meskipun sudah memasang alarm.

Biasanya Jiwoo selalu menjemputnya untuk berangkat sekolah.

"Tidak, tidak ada waktu memikirkan itu," katanya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala, Eunkyung menggigit jarinya cemas.

Lalu mobil hitam yang tak asing baginya berhenti di depannya. Kaca mobil di pintu belakang itu bergerak turun menampakkan wajah yang cukup memuakkan di pagi hari.

"Sunbae, naiklah, kau akan terlambat jika menunggu bus. Kau akan ujian simulasi bukan?"

Soyoung lagi. Rasanya akhir-akhir ini ia sering sekali bertatap muka dengan gadis itu, takdir? Tidak, Eunkyung tidak ingin menganggapnya begitu. Eunkyung menatap tempat duduk bagian depan, hanya ada pengemudi yang tidak ia kenali, sepertinya sopir.

Pikirnya menerawang jika ia menumpang di mobil Soyoung ia tidak akan terlambat. Tapi rasa gengsi itu kian meninggi sebab jika ia menerima tawaran itu, sama saja ia menerima kehadiran Soyoung dalam hidupnya.

"Sunbae?"

Oke, sekali ini saja karena keadaan yang sungguh memaksa, pikir Eunkyung.

Ia lantas mengangguk dan masuk ke mobil itu, sedang Soyoung bergeser canggung. Entah apa yang dipikirkan Soyoung tentang membantu calon kakak tirinya.

Mereka hanya berdiam diri di mobil tanpa sepatah kata, karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Eunkyung berkali-kali melihat jam tangannya, meskipun ia seharusnya sudah tenang karena mendapat kendaraan lebih awal untuk pergi ke sekolah.

Tidak ada yang tahu bahwa apa yang mereka pikirkan itu berhubungan, tentang pernikahan orang tua mereka. Dan mereka akan lebih terikat dari yang sebelumnya. Dari semua orang yang hidup, kenapa harus Soyoung?

Mobil itu berhenti tak jauh setelah memasuki gerbang sekolah. Eunkyung mengucapkan terima kasih sambil membungkuk sedikit kepada sopir itu sebelum keluar dari mobil.

Setelah berjalan beberapa meter, Eunkyung berhenti melangkah dan menoleh ke belakang. Soyoung yang ada di belakang sedikit tersentak.

"Gomawo," ujar Eunkyung tanpa senyum sedikitpun. Lalu ia memutuskan melanjutkan langkahnya.

"Eunkyung-eonni!" Panggil Soyoung keras. Gadis itu meremas ujung roknya sebagai bentuk cemas bercampur keraguan.

"Bisa kita bicara?"

"Untuk apa?"

"Geunyang..."

Through The Night | JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang