Beberapa bulan kemudian....
"HOREEEEEE!!! KITA LULUS, GUYSSSSSS!!!!!!!!!" teriak Roy saat memasuki kelas yang sudah heboh karena pengumuman kelulusan. Dan semua kelas dua belas dinyatakan lulus.
"HUUUUWWWOOOOO!!!!" Ara tak kalah heboh dengan Roy.
Andre menggebrak-gebrak meja dengan murid lainnya.
"LULUSSSSS!!!!
"SELAMAT TINGGAL SMA!!!!! AKU AKAN MERINDUKANMU!!!!!!"
"SELAMAT TINGGAL ADIK-ADIK KELAS GEMESSSSSSSS!!!!!!
"HAHAHAHAHHAHAHAHA!!!!!!"
Setelah cukup, mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka tidak membuat coretan di seragam, karena seragam mereka bisa disumbangkan kepada orang yang kurang mampu. Begitulah pidato kepala sekolah mereka minggu lalu.
Mereka hanya berswafoto satu kelas dan saling berjabat tangan kepada sesama sebagai ucapan perpisahan.
"Va. Ayo pulang," ajak Julian sambil menggandeng tangan Alsava menuju parkiran.
"Ayo!"
Mereka pun segera masuk ke dalam mobil Julian dan menuju ke rumah Alsava. Setelah mengantar Alsava, Julian pulang ke rumahnya. Nanti malam ia akan mengajak Alsava jalan. Ya!
*****
Malam harinya, Julian sudah sampai di depan gerbang rumah Alsava. Tadi iasudah mengirim pesan bahwa malam ini ia akan mengajak jalan Alsava.
Dan kini, Alsava sudah berdiri tepat dihadapannya. Sangat cantik. Julian membuka pintu mobilnya agar Alsva bisa masuk. Setelah itu Julian duduk di belakang kemudi.
"Mau ke mana?" tanya Julian.
"Terserah lo," balas Alsava.
"Nonton? Makan?"
"Oke."
Mereka pun menghabiskan malam itu dengan menonton, makan, membeli bermacam-macam es krim. Dan banyak lagi.
Saat ini, Julian dan Alsava sedang duduk di salah satu bangku yang ada di mall itu. Mereka sedikit terengah-engah karena kelelahan.
Julian menatap Alsava sambil tersenyum. Ia lalu meraih tangan Alsava dan menautkan jari-jari mereka.
Alsava tersenyum manis, sambil mengeratkan jari-jarinya. Hatinya berdesir saat matanya bersirobok dengan mata Julian.
Julian menyandarkan kepalanya di bahu Alsava. Alsava pun menempelkan pipinya di kepala Julian.
"Sava... makasih udah buat hari-hari gue jadi berwarna. Gue sayang banget sama lo." Julian mencium tangan Alsava yang ia genggam.
"Julian... makasih juga lo udah buat gue berubah. Lo juga udah buat hari-hari gue berwarna."
"Gue juga sayang banget sama lo," lanjut Alsava sambil tersenyum.
[ E N D ]
T
ERIMA KASIH YANG UDAH MAU BACA CERITA AKU INI. MAAF EPILOGNYA PENDEK. HEHEHE!!
Salam,
Kei Arshira.😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsava
Teen FictionAlsava. Seorang skaters handal. Gadis dengan sejuta rahasia di dalam hidupnya. Cuek, dingin, tidak peduli dengan orang sekitar, teman satu-satunya hanya skateboard yang selalu dia bawa ke mana-mana. Tidak ada yang tahu rahasia dalam hidup Alsava yan...