36. Unknown

8.5K 781 37
                                    

There's a thousand reasons I should go about my day
And ignore your whispers which I wish would go away

...

Pagi hari udah jadi rutinitas buat Naya, dia bakal keliling komplek perumahannya. Ya lumayan dapet 6-8 puteran. Setelahnya dia akan pergi ke pusat kota untuk mencari jajanan. Sekarang Naya sedang mengantri untuk memesan Bungoeppang. Padahal ini bukan musim dingin, tetapi Naya sangat menginkannya. Mungkin dia pikir ini masih pagi, dan dia sangat lapar.

   "Naya? "

Kini siapa lagi yang kenal dengan Naya. Dimanapun dan kapanpun, pasti saja selalu ada yang mengenali Naya.

   "Siyeon? "-Naya

...

Naya, Siyeon dan seorang anak laki laki yang masih berumur 6 tahunan sedang duduk di taman. Setelah mengantri begitu panjang, mereka memutuskan untuk berbincang bincang sebentar.

   "Apa kabar? "-Naya

Harusnya Naya tau siapa Siyeon sebenarnya. Ini bukanlah saatnya untuk menyapa Siyeon terlebih dahulu.

   "Baik. Pas banget kita ketemu. Banyak yang pengen gue ceritain. "-Siyeon
   "Pastinya, dan gue masih nunggu lo buat angkat bicara soal masalah waktu itu. "-Naya

Siyeon membenarkan duduknya dan sesekali melihat anaknya untuk tidak bermain terlalu jauh.

   "Lo juga tau kan anak ini bukan anak Jeno. Pastinya Jeno cerita, atau engga Jaemin. Gue masih belum tau Sean anak siapa. "-Siyeon
   "Lo gak cari tau apa? "-Naya
   "Terlalu lemah buat nyari siapa ayah dari Sean. Gue cuma bisa berharap dia datengin gue dan mau tanggung jawab. Tapi tenang aja, hidup gue udah ada yang nanggung. Bawahannya papa sih. Ya meski rumah tangga gue dibilang gak sehat, seenggaknya ada seseorang yang mau nampung gue sama Sean buat hidup. "-Siyeon

Siyeon bukan ingin dikasihani. Dia bertemu dengan Naya bukan untuk menyudutkan Naya ataupun meminta belas kasihan kepadanya. Siyeon hanya ingin berbicara dengan Naya agar Naya tau sisi cerita dari sudut Siyeon seperti apa.

   "Waktu tau gue hamil. Gue coba coba inget, gue hamil anak siapa dan sama siapa gue ngelakuin hal kayak gitu. Setau gue, gue gak pernah berlaku lebih dari hal ini. Yang ada dipikiran gue cuma Jeno waktu itu. Berhubung Jeno juga abis mutusin gue, emosi gue kembali tersulut. Gue cuma pengen ada temen buat gue ajak lari. "-Siyeon
   "Tapi kayak gitu malah bukan ngeberesin masalah Yeon. "-Naya
   "Gue tau. Makanya selama gue sama Jeno tinggal, gue diem aja. Mau dia tampar gue atau maki maki gue, gue tetep diem. Karena kalo misal gue berulah, Jeno bakal pergi dan gue bakal sendirian. Dan ternyata bener, dia masih tau kemana seharusnya dia pulang. "-Siyeon

Siyeon banyak menceritakan kejadian kejadiannya selama di Paris. Sampai banyak menyita waktu lumayan banyak.

   "Jaemin. Bahkan dia masih diem aja sampe sekarang setelah tau semuanya. "-Siyeon

...

Inget kan waktu bunda Yoona bilang sama Naya, kalo dia masih banyak hal yang pengen diceritakan. Tapi sekarang bukan saatnya untuk menceritakan semuanya. Ketika Naya bertanya, bunda hanya bilang nanti ketika saatnya bunda akan bilang. Tetapi dari semua itu, Naya tau jika Jaemin memiliki kemampuan lain.

   "Dokter Jaemin ada? "-Naya
   "Ada. Tapi masih ada pasien di dalam. "-Jeongin
   "Nanti kalo udah gak ada jadwal, bilang sama dia buat nemuin saya di kantin rumah sakit. "-Naya
   "Oh kayak udah beres tuh. "-Jeongin
   "Saya masuk ya. "-Naya

[✔] NIKAH-LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang