6. Kamu

76 23 10
                                    

"Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba, jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang".

Ra.Kartini

Aku bukan strong boy dong bong soon yang tidak merasakan lelah meski melakukan aktivitas berat berhari-hari , aku Gilbran anak manusia yang mempunyai rasa lelah , 3 hari berturut-turut aku bermain dengan taktik dan sedikit emosi .

Seakan panas satu tahun basah dengan guyuran 1 hari hujan , ibarat kalimat yang pas untuk saat ini aku rasakan bersama dengan kekuatan ku , yaitu keluarga ku .

Seusai pertandingan , aku bersama ibu dan kak alea menyempatkan makan siang di dalam kantin SMAN 2 yang padat , hingga telpon dari Bang Luki yang memerintahkan agar segera datang di pertandingan futsal , membuat ku mengakhiri makan siang yang baru ku nikmati separo dan meninggalkan ibu dan kak alea yang menikmati makanya .

Ku titipkan segala reward yang sempat di berikan ketika menjadi winner up pada kak alea untuk membawa nya pulang , aku tak mau di sangka mensombongkan diri dengan membawa medali serta perangkat lainnya .


Aku bergegas menuju Lapangan futsal bisa kulihat berwarna biru di padu padankan dengan waran orange sedang menjadi titik perjuangan mempertahankan gelar yang sudah menjadi turun temurun , dengan kedudukan point gol yang sama 3-3 menjadikan kedua tim dalam lapangan beradu sengit , dan sama sama mencoba memperkuat perlawanan dan pertahanan Waktu berjalan terus menerus hingga tersisa beberapa menit , kedua pihak memilik kekuatan yang seimbang .

Aku mengamati jalannya permainan hingga menuju dimana tim ku berada , aku duduk sejajar dengan Bang Luki yang masih tegang dengan permainan anak didiknya.

"Ada apa bang ?"tanya ku seketika .

"Masuk permainan Bran , sanggup kan ?" Pertanyaan dari Bang Luki yang seolah olah perintah aku iya kan , toh aku memang pemain cadangan .

"Hakim" seru Bang Luki sembari memberi isyarat pergantian pemain pada Hakim .

Hakim yang mengerti atas kode arahan ia segera keluar dari lapangan dan menuju Bang Luki .

" siapa bang yang menggantikan posisi ku ?" Tanya Hakim yang masih mengatur nafas .

"Gilbran , hakim tukeran jersey dia mau masuk lapangan " ujar Dari bang luki yang mengerti aku datang dengan tangan kosong hanya sepatu dan jersey laga badminton .

Segera aku menukar jersey dengan Hakim , bau menyengat hadir menusuk hidung jelas ini keringat dari Hakim yang ku ketahui dia memiliki keringat over load.

Seusai itu aku bergegas bergabung dengan tim ku di sana ada Arya , Bastian ,Rangga dan lainya dengan tugas masing masing . Di sini aku sebagai penyerang menggantikan Hakim yang dilihat dari permainannya dengan emosi dan tak sabaran sehingga banyak tak tik yang gagal .

Gojekan demi gojekan bola bundar dari ku melewati beberapa pemain lawan , kulihat telah berdiri Arya didekat gawang ku arahkan tendangan ku pada Arya dan mencetak gol serta menambah poin untuk tim ku

Gol .... seru penonton dengan bangga melelehkan ketegangan dengan poin yang tadinya sama kini menjadi unggul di pihak tim ku .

Kerja sama dan tidak egois sangat lah di butuhkan dalam permainan Berkelompok seperti ini hingga akhirnya pluit panjang tak lama dari cetakan gol dari arya berseru mengakhiri pertandingan sengit ini dan berhasil mempertahankan kedudukan yang mendarah daging sebagai unggulan futsal SMAN 6 Yogyakarta.

Banyak ungkapan sukur dengan cara berbeda sesuai keyakinan di utarakan pada tuhan yang menghendaki tim kami menjadi juara lagi , tergores kegembiraan terurai dilapangan dan beberapa selebrasi di tunjukan .

GILBRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang