part 3 ( challenge)

390 15 0
                                    

Airin menelpon rival dengan nada manja,
" kak dimana ? Kok susah sih di hubungin, chat sama siapa sih?"

"Hey si pendek kangen sama kakak nya ya? Baru dua hari nggak ketemu eh udah rindu aja. Kakak lagi ada urusan maklumlah boss ya kan.
Kenapa nih telpon ?"
Tegas rival menjawab.

"Ih kok serius banget jawab nya, aku suntuk dirumah, nggak tau kenapa, mau jalan kemana gitu. Kalau kakak kesini kan jadi ada bahan ejekan.
Ya nggak sehhhh!"
Airin bicara dengan gaya manja nya.

"Oh jadi rindu untuk ngejek kakak ya.
Dasar pendek!"
Rival kesal.
"Besok kakak mau pulang ke kota kakak.
Awas loh baper kalau aku nggak ada".

"Pulang ?"
Airin melompat dari tempat tidur, airin yang seharian bermanja-manja di tempat tidur mendengar perkataan rival airin mulai terlihat muram.

"Tuh kaget kan!"
Rival menyeru tanda ia terlihat happy membuat airin panik.

"Oh pulang ya kak? Yaaaa ,,, hati-hati kak. Salam buat keluarga disana".

"Masa' iya nggak sedih? Bohong nih, padahal dalam hati mewek"
Ekspresi wajah rival terlihat konyol.

"Oh nggak kak, sama sekali. Lagian minggu-minggu ini aku ada private kak jadi fokus kesana".

"Hmm,,, yaaa belajar yang rajin, jangan pacaran."

"iiiyaaa, kak "
suara airin mengecil terlihat lemas. "Besok kalau pulang boleh ketemu bentar? "

"Ngapain rin ?" Tanya rival

"Mau nonjok!"
Tanya airin geram. "Mau lihat kakak lah terakhir kak".

"Mau nangis ya ciee" rival tersenyum.

"Ada sesuatu untuk kakak."

"Sesuatu apa?"
Rival bertanya-tanya.

"Tunggu aja besok". Airin tampak serius dengan ucapan nya.

***

Telur, cabe, sosis, bawang, ayam, tomat, airin terus mengingat bahan masakan itu, airin mulai mencarinya di dapur, dengan rasa takut karena selama ini airin tidak pernah memasak, tapi kali ini harus bisa tekad airin begitu bulat.

Airin mengiris bawang merah dan putih memasuk kan nya ke minyak panas terus ia mengaduk nya, kemudian ia memasuk kan sosis & telur, telur yg terkena minyak panas akan terciprat kemana-mana, itu pun mengenai wajah airin tepat di dahi kanan nya.

"Ouchhh. Sial panas lagi"

airin terus mengaduk sembari mencampurkan nasi dan memasuk kan bumbu yang lain. Airin menghiasinya begitu cantik. Airin memegang dahinya yang terkena minyak panas. Rasa terbakar.
Airin terlihat pilu.

***

Airin berjalan menyusuri jalan mencari angkutan umum, berharap bertemu rival dengan cepat.
Nasib tak berpihak pada airin semua angkutan umum penuh.
Airin terus celingak-celinguk mencari angkutan umum.

Airin panik, berharap secepat nya bertemu rival, terik cahaya matahari terus memancar panas nya tak terasa.
Wajah dan tubuh airin berubah kusam dan kecokelatan.

Kini ia terasa happy, angkutan umum datang dengan tempat duduk yang punya jarak untuk airin duduk.
Angkutan umum jalan ketempat tujuan.

Airin melangkah kaki melihat rival duduk, "hay hongkong ? "
Airin menyapa.

"Pendek Lama bener ? "

Airin mengipas-ngipas kan telapak tangan nya airin tampak begitu kegerahan.

"Mana sureprice nya ? " Tanya rival.

Airin kaget rival langsung nanya kejutan,
"Mana kejutan nya ?"
Airin membuka tas nya, memberikan sekotak nasi goreng.

Rival menyambut nya, membuka kotak nasi itu dan melihat isinya,
Rival diam dan kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Jadi kejutan nya ini ? Nasi goreng?" ia terus tertawa.

Airin tampak sedih, diam seribu bahasa. Tak di sangka rival malah mencemo'oh nya. Airin mengambil kotak nasi itu dan memasuk kan nya ke tas.

"Aku pulang! "Airin berkata.

Terlihat sedih raut wajah airin.
Airin meninggal kan rival tanpa melihat nya sedikit pun.

Rival sadar bahwa airin terlihat marah dan kecewa, rival mengejar airin, menarik pergelangan tangan.

"Maaf ya airin. Bukan maksud untuk menghina apa yang kau buat.
Sungguh ini diluar nalar ku"
Rival meyakinkan airin.

"Setelah menghina mudah untuk minta maaf! Begitu kah seorang pria terhadap wanita." Rival menatap airin.

"Aku cuma kaget, kamu takut masak kan ?kok berani ya sekarang."

Tangan rival menyentuh luka di dahi airin yang tersembunyi di balik poni nya,

"Kenapa ini ? " Rival bertanya,.

"Terkena minyak panas" airin jawab dengan gemetar.

" Jadi buat nasi goreng sampai luka di dahi" Rival tersenyum.
Rival mengambil tas airin, mengambil sekotak nasi dan memakan nya.

"Kok nano-nano ya ?" Ujar rival
Airin melihat ke rival,
"nano-nano ?
Nggak enak? Serius ?"
Airin mencoba mencicip nasi goreng nya.
"Hmmm, enak! Dasar si hongkong mulai kumat."

Airin duduk disamping rival, rival memberikan sedikit bahunya ke arah kepala airin,
" sini senderan ya?"
Airin kaget melihat rival yang berubah romantis. Rival mengusap-usap rambut airin.
" Cuci ya rambut nya bauk"
rival meledek airin.

***

CINTA SEPUPU ✓ ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang