Follow dulu kaliii 🤪
Jangan jadi silent readers yaa... tinggalkan jejak seperti jejak petualang... eh:vTinggal klik
Happy Reading ♥️
Kediaman Azrin, Bandung. Pukul 19.00 Malam.Tok! Tok! Tok!
"Arin! Ayo turun nak kita makan malam."
Tok! Tok! Tok!
"Azran! Turun dulu yuk kita makan. Abi udah nunggu tuh di bawah."
Maryam mengetuk pintu kamar Azrin dan bergantian mengetuk pintu kamar Azran, karena kamar mereka bersebelahan di lantai dua. Maryam mengajak mereka untuk makan malam bersama-sama.
Karena putra dan putri nya tak kunjung keluar dari kamarnya, Maryam memutuskan untuk turun terlebih dahulu.
"Mana mereka, mi?"
"Nanti juga mereka turun bi, tunggu aja."
Basyri menghela napas pelan. Dalam hitungan menit suara derap langkah dari arah tangga pun tedengar, terdapat Azrin dan Azran tengah menuruni tangga berbarengan.
Azran memakai baju kaos pendek berwarna putih dan celana boxer pendek, sedangkan Azrin memakai baju tidur panjang dan rambut yang dikuncir kuda.
Azrin tidak memakai hijab, jika sedang berada dirumah ia tidak mengenakan khimarnya karena hanya ada keluarga dan bi Minah-asisten rumah tangga.
Sekalipun ada laki-laki yang bukan mahramnya yaitu hanya pak Joko-satpam rumahnya, itu pun ia berada di pos dan tidak masuk ke dalam rumahnya.
"Lama banget kalian," ucap Basyri pada Azrin dan Azran. Mereka pun hanya tersenyum kuda saat abi nya sudah kesal akibat mereka.
"Yaudah ayo kita makan dulu," titah Maryam pada semua.
Mereka semua makan sambil sesekali Basyri menanyakan hal pekerjaan pada Azran. Karena perusahaannya telah dialihkan pada putranya itu, jadi Basyri ingin semuanya berjalan lancar tanpa hambatan. Walaupun Azran masih sering menanyakan hal-hal yang belum ia mengerti.
"Ran, gimana sama kerjaan di kantor?" tanya Basyri.
"Alhamdulillah baik. Oh ya bi, tadi siang aku ketemu sahabat lama yang kebetulan perusahaannya sama perusahaan kita lagi kerja sama bi."
"Wah kalau begitu bagus dong, jadi kita gak perlu takut atau khawatir dengan kerja sama itu. Hm... kalau boleh tahu nama sahabat kamu siapa, Ran?"
"Hanafi, bi."
Uhukk! Uhukk!
Azrin yang tengah makan terbatuk sambil menepuk-nepuk dadanya saat mendengar nama Hanafi disebutkan oleh Azran. Apa ia tidak salah dengar bahwa Hanafi itu sahabat abangnya? Buru-buru ia mengambil segelas air dan langsung meneguknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kau dan Seuntai Doa [TERBIT]
RomanceTersedia di shopee Jaksa Media. TIDAK TERSEDIA DI GRAMEDIA. Blurb Hanya karena pembalut wanita, mereka bisa bertemu! Pertemuan memalukan itu menjadi sebuah pertemuan yang berkesan bagi Azrin dan Hanafi. Hingga akhirnya mereka akrab dan saling mengen...