Part 48 (TAMAT)

12.2K 303 50
                                    

"Semua nya udah berakhir hari Ini. Dan gue mau kita akhiri semua nya saat ini juga."

~Rizki Anata~

Happy reading
.
.
.
.
.
.

[Putar mulmed guys!]

'Nagita Slavina - Menerka nerka🎶'

🍁🍁🍁

Arina berlari cepat menyusuri lorong rumah sakit dimana Rizki di rawat. Baru saja ia mendapatkan telepon dari Dirga bahwa kondisi Rizki semakin parah, tubuh nya sempat kejang kejang.

Perasaan cemas menyelimuti seluruh pikiran Arina. Ia tidak ingin jika Rizki meninggalkan nya. Sudah dua minggu ini kondisi nya sangat baik baik saja, tetapi mengapa sekarang tubuhnya bisa menjadi separah ini.

Tuhan ... jika engkau memang tidak mentakdirkan kami bersama. Lalu mengapa engkau memberikan rasa yang sebesar ini untuk dirinya. Jika aku boleh egois, aku ingin untuk kali ini saja biar kan aku merasakan apa arti kata bahagia.

Arina menghampiri Dirga yang sedang terduduk cemas di depan ruangan Rizki. Dirga yang melihat kedatangan Arina langsung berdiri. Ia tidak tega melihat penampilan Arina yang sungguh jauh dari kata baik baik saja.

"Ka ... keadaan ka rizki gimana? hiks, dia baik baik aja kan?" ucap nya sambil memegang kedua pundak Dirga. Dirga tidak tega melihat Arina seperti ini, ia membawa arina kedalam pelukannya berusaha menenangkan gadis itu.

"Ka jawab dong hisk, ... dia baik baik aja kan?" Ucap nya dalam dekapan Dirga.

"Gue belum tau ar, dokter yang meriksa Rizki belum keluar dari tadi." Dirga mengelus rambut Arina dengan lembut.

"Kenapa bisa gini?" Arina melepas pelukan nya lalu menatap Dirga.

"Gue juga ga tau, waktu gue dateng gue sempet liat tangan Rizki bergerak, gue pikir Rizki bakalan sadar. Tapi setelah itu tubuh nya kejang kejang." Arina terduduk lemas di bangku rumah sakit. Ia tidak kuat mendengar semua nya.
Setelah itu ia berdiri di depan pintu ruangan Rizki melihat bagaimana kondisi nya.

"Aku mohon ka, kamu harus kuat. Aku tau kamu itu orang yang ga gampang nyerah buat ngelewatin semua masalah yang kamu hadapi. Aku mohon kamu cepet bangun ya ..." Dirga merangkul pundak arina dan membawanya untuk duduk kembali, sambil menunggu Dokter yang memeriksa Rizki keluar.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya dokter yang menangani Rizki keluar dan dengan cepat Arina menghampiri nya.

"Gimana dok keadaan ka Rizki." Dokter itu tersenyum, memegang pundak Arina dengan sebelah tangan nya.

"Kamu tenang aja, hal kaya tadi sudah biasa terjadi pada pasien yang sedang koma. Kondisi Rizki baik baik saja, perkembangan nya juga cukup baik, walaupun tadi detak jantung nya sempat melemah." Jelas dokter itu. Arina bernafas lega mendengar nya.

The Cool My Boy Friend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang