Part 16

8K 264 0
                                    

Ketika kamu mencintai seseorang lebih Dalam tanpa sadar beberapa bagian dari Pemikiran mu akan cenderung tidak masuk akal

~Rizki Anata Ramadhan~

Happy reading
.
.
.
.
.
.

🍁🍁🍁

Arina pun memutuskan untuk masuk terlebih dahulu, tanpa memikirkan abang nya yang sedang sibuk mencari tahu siapa pemilik mobil itu.

"Siap sihh yang punya ini mobil bikin penasaran amat ahh elah." gerutuk Nazar.

"Ck! Bang kalau abang mau tau siapa pemilik mobil nya, ya masuk lah ke dalem bukan malah diem di situ mulu!" jawab Arina sambil menuju masuk ke rumah nya.

"Ahhh ga sia-sia gue punya adek kaya lo, haha." Ucap Nazar sambil mengejar Arina.

"Assalamualaikum Arina pul---" ucap Arina terpotong. Saat Arina memasuki rumah nya Arina terkejut saat melihat siapa orang yang sedang berbincang Dengan ayah nya.

"Ck! Lo mah de main ninggalin mulu deh kebiasaan, lo kenap---" ucap Nazar terhenti ketika Nazar mengikuti arah pandangan Arina.

"Ba--bang Junaa?! ya ampun bang lo kemana ajaa sihh, tau ga gue kesepian ga ada lo. Dasar punya abang nyebelin banget sihh!" ucap Nazar sambil memeluk abang Nya.

Juna adalah kaka pertama dari Nazar dan Arina, 3 tahun lalu Juna memutuskan untuk pindah ke Amerika untuk melanjut kan kuliah nya.

"Ck! Lebay lo!" ucap Juna melepaskan pelukannya dari Nazar.

"Arina kenapa kamu diem ajaa di situ ? Sini sayang kamu ga kangen nih samaa abang kamu?" Tanya ayah Arina, Arina terkejut ia tidak tau apa yang harus di lakukan nya.

Sebelum Juna pergi ke Amerika hubungan Arina dan Juna sedang tidak baik, Juna sangat benci kepada Arina atas kematian bunda nya, menurut Juna, Arina lah penyebab nya.

"Em---emmm ya-- yah Arina ke ka--kamar aja deh." ucap Arina melangkah kan kaki nya menuju kamar nya yang berada di lantai 2 saat Arina ingin menaiki anak tangga langkah nya terhenti ketika seseorang mulai berbicara.

"Bagus sihh, dengan begitu gue ga usah liat muka lo." ucap Juna sinis.

"Bang, abang apa-apan sihh!"

"Gue ga suka liat dia, kalau gue liat dia gue malah makin benci sama dia!"

"Bang kamu ga boleh dong kaya gitu, Arina juga adik kamu."

"Semenjak Bunda ga ada Juna ga pernah merasa punya adik kaya dia yah."

"Arina ga-gapapa ko yah, Bang Nazar juga ga boleh berantem sama Bang Juna, yaudah Arina ke kamar dulu ya permisi." Akhirnya Arina pun melangkah kan kaki nya menuju kamar nya. Jujur saja Arina sangat rindu abang nya itu, tapi kata-kata yang keluar dari mulut Juna hanya membuat hati Arina sesak.

Sejak dulu Arina sudah terbiasa mendengar perkataan abang nya yang membuat Arina sakit hati, untung saja masih ada Nazar dan ayah nya yang sayang pada Arina, waktu pun sudah menunjukan untuk sholat magrib akhirnya Arina memutuskan untuk bersih bersih dan melaksanakan sholat magrib.

The Cool My Boy Friend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang