After Night Hunt

1.5K 121 9
                                    

Pada suatu hari, setelah perburuan malam di Gunung Dafan, para junior Sekte Lan dan Sekte Jin beserta senior mereka memutuskan untuk bermalam di sebuah kota sebelum kembali ke Sekte masing-masing keesokan harinya. Lan WangJi alias HanGuang-Jun, senior yang mengawasi mereka, membawa semua orang ke penginapan terbesar di kota. Dan sementara dia memesan kamar, Wei WuXian, dibantu Jiang Cheng, membawa anak-anak ke restaurant untuk memesan makan malam.

Suasana sangat ribut kali ini. Anak-anak berbicara dengan penuh semangat mengenai perburuan malam yang terbilang sukses kali itu, mereka membicarakan bagaimana senior mereka, Wei WuXian, mengusir mayat ganas dengan serulingnya. Walaupun sering melihat pertunjukan itu, para murid tetap saja tidak bisa tidak terpesona dengan penampilan Wei WuXian.

"Senior, bagaimana kau bisa tetap tenang sambil mengalahkan mayat ganas itu?" Lan Jingyi, junior Lan yang sangat tidak Lan itu bertanya. "Dan aku ingat, pertama kali kami mendengarmu bermain seruling di Gunung Dafan, suaranya sangat mengerikan."

Wei WuXian tersenyum lalu meminum seteguk besar arak. "Latihan. Jika kau ingin menjadi hebat, kau harus latihan."

"Jadi alasan kenapa Tuan Lan begitu marah hingga sadar dari pingsannya adalah karena Senior Wei tidak berlatih dengan seruling sebelumnya?"

Mendengar pertanyaan salah satu murid, alis Wei WuXian sedikit terangkat. Dia tidak tahu bahwa kabar Lan Qiren yang bangkit kembali dari pingsannya terdengar hingga ke murid-murid.

"Yah, itu karena Kakek Tua itu begitu terpesona dengan permainanku." Jawab Wei WuXian seenaknya sambil kembali meminum araknya. Jiang Cheng yang telah mendengar omong kosong Wei WuXian berdecak sebal dan memutuskan untuk menghentikannya sebelum meracuni pikiran polos murid-murid.

"Jangan dengarkan dia, dia berbohong. Selama dia tinggal di Yunmeng, dia tidak pernah berlatih. Jangan ikuti jejak sesatnya," kata Jiang Cheng dengan nada mencela. "Dan, cepat cuci tangan kalian. Jangan menyentuh makanan dengan tangan kotor."

Jin Ling segera berdiri diikuti Lan SiZhui dan teman-teman mereka yang lain, mereka berjalan mencari tempat cuci tangan. Beberapa kali para murid bercanda mengenai tangan mereka yang menyentuh mayat-mayat kotor di hutan hingga acara cuci tangan itu berubah menjadi kegiatan yang heboh dan penuh gelak tawa.

Wei WuXian memainkan kendi araknya, tersenyum miring kepada Jiang Cheng yang mengelus-elus ZiDiannya.

"Apa kau memiliki sesuatu yang dipikirkan, Shidi?" Dan delikan tajam adalah jawaban dari Jiang Cheng. Pria bernama kesopanan Jiang Wanyin itu berdecak kesal dan menuangkan arak ke cangkirnya sebelum meminumnya dengan cepat.

"Bulan depan Festival Yunmeng akan dibuka."

"Lalu mengapa kau cemberut? Apakah kau ditolak oleh nona-nona itu?"

"Tsk!" Jiang Cheng melotot. "Bukan itu! Akhir-akhir ini banyak mayat yang datang ke perbatasan Yunmeng, aku khawatir mereka akan menyerang ketika pembukaan Festival."

Akhirnya Jiang Cheng menceritakan kekhawatirannya. Wei WuXiang mengangguk mengerti, jika begitu, dia dan Lan WangJi akan membantu sebisanya, lagipula sudah lama sejak Wei WuXian merasakan masakan khas Yunmeng yang pedas dan penuh rasa itu.

"Jangan khawatir, aku dan Lan Zhan akan membantu mengamankan Festival Yunmeng. Aku juga ingin memakan makanan Yunmeng yang pedas, sudah lama sejak aku terakhir menikmati babi bakar saus merah."

Jiang Cheng mengangguk, menerima usulan Wei WuXian. Sebenarnya, dia memang memerlukan bantuan keamanan ekstra mengingat pertemuan kultivator akan diadakan di Yunmeng Jiang bulan itu pula. Jadi suasanan akan sangat ramai dan kemungkinan besar terjadi masalah akan semakin besar. Tentu saja LanLing Jin akan mengirimkan murid mereka untuk bantuan ke Yunmeng mengingat Jiang Cheng juga memegang kuasaan klan tersebut.

Mo Dao Zu Shi DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang