Will You Believe Me? (XiCheng)

2K 134 4
                                    

Aku mencintaimu melebihi segalanya. Kau dan aku tahu itu dengan baik. Kau juga tahu bahwa aku tidak mungkin menghianatimu.

"Itu tidak benar, XiChen! Kami tidak melakukan apa-apa!" Kau menatapku dengan dingin. Du sampingmu, saudara sesumpah yang kau banggakan itu memberi tatapan jijik.

"Er Ge, Nyonya Lan tidak mungkin melakukan hal terlarang dengan WangJi secara sadar. WangJi sedang mabuk, dan Nyonya juga tidak sadar. Maafkanlah mereka."

Saat itu aku benar-benar ingin merobek mulut pria itu. Dia tersenyum penuh rasa kasihan padaku. "Pemimpin Sekte Jiang, maafkan WangJi yang mabuk, ya?"

"Sudah kubilang aku tidak melakukan apapun dengan Lan WangJi!" Aku berteriak, menendang Lan WangJi yang berbaring tak sadarkan diri di dekat kakiku. Aku memegang selimut yang menutupi tubuhku dengan erat. Kau tidak mengatakan apapun dan berjalan pergi bersamanya.

Setelah hari itu, hubungan kita semakin renggang. Aku mencoba untuk menemuimu beberapa kali tetapi kau selalu menolak, berkata bahwa kau sedang sibuk walau nyatanya kau hanya menghabiskan waktu dengan saudara sesumpahmu.

Kemudian hari itu tiba. Aku pingsan di Konfrensi Diskusi dan ternyata aku hamil. Kita berkelahi malam itu, aku sudah berkali-kali mengatakan bahwa aku sama sekali tidak tidur dengan adikmu tetapi kau tetap tidak percaya. Kau berkata tidak akan menceraikanku demi masa depan anak ini, tetapi kau tahu? Sikapmu lah yang akan menghancurkan masa depan kita.

Aku patah hati. Malam itu juga aku langsung kembali ke Lotus Pier, menangisi semuanya. Demi Tuhan, Lan Huan, anak yang kukandung ini anakmu. Darah dagingmu. Bukan anak orang lain.

Kita tidak pernah bertemu lagi setelah hari itu. Jin Ling menemaniku di Lotus Pier, bertanya-tanya mengapa kau tidak pernah mengunjungiku. Aku begitu tertekan hingga terpaksa melahirkan lebih awal.

Semua orang yang membantuku tahu aku tidak akan bertahan. Itu adalah momen terberat dalam hidupku, aku berusaha melahirkan anak kita selama seharian penuh.

Jin Ling tidak tahan melihatku dan pergi menemuimu. Aku tidak tahu apa yang dia katakan hingga kau mau datang ke mari, tetapi kau dan aku tahu bahwa waktuku tidak banyak lagi.

"A-Cheng, maafkan aku. Aku salah. Aku salah." Kau menangis, menggenggam tanganku.

"Ini semua salah paham. A-Huan, kau tahu betapa aku mencintaimu. Jaga anak kita." Napasku semakin lemah, darah masih tidak berhenti mengucur.

"Ada bayi lain!" Seorang bidan berteriak. Aku mendorong dengan sekuat tenaga menggunakan kekuatan terakhirku. Tangisannya adalah hal terakhir yang kudengar sebelum semuanya menggelap.

***

"A-Cheng!!!"

Lan XiChen berteriak memanggil istrinya. Pria itu tidak bergerak, kedua matanya terbuka lebar dengan tatapan kosong. Air mata mengucur dari mata Lan XiChen, dengan tangan gemetar ditutupnya kedua mata Jiang Cheng.

Kedua bayi kembar yang baru dilahirkan itu menangis keras. Merasakan ibu mereka telah meninggalkan mereka di dunia ini. Lan XiChen mengambil keduanya, memeluk mereka.

Bayangan Jin Ling yang berteriak kepadanya kembali berputar.

"JiuJiu tidak pernah berselingkuh! Apakah paman tidak ingat, waktu itu kau mabuk dan tidur dengan JiuJiu!" Lan XiChen membeku. Kuas di tangannya terjatuh.

"Apa kau bilang?"

"Pagi itu, JiuJiu baru akan kembali ke kamar saat HanGuang-Jun yang mabuk mendekatinya. JiuJiu sudah kelelahan dan tidak bisa melawan, HanGuang-Jun mencoba menciumnya karena mengira JiuJiu adalah Wei WuXian. Aku dan JingYi yang mencarikan obat mabuk untuk HanGuang-Jun, kami tahu JiuJiu tidak membiarkan tubuhnya disentuh oleh orang selain suaminya." Anak itu menangis, menggenggam pedang mediang ayahnya dengan erat. "Kau tidak tahu betapa JiuJiu menderita karena salah paham ini."

"Tetapi, A-Yao bilang..." Lan XiChen merasa kelu. Tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Teringat Jin GuangYao. Pria itu mengatakan bahwa Lan WangJi telah meniduri Jiang Cheng padahal sebenarnya itu dia.

"Terserah paman mau percaya atau tidak. Saat ini JiuJiu sedang melahirkan, anak kalian datang lebih cepat dari yang diduga." Jin Ling tersenyum miris, merasakan kepahitan dalam kata-katanya.

Tanpa menunda lagi, Lan XiChen segera berangkat ke Lotus Pier. Jin GuangYao yang mengunjungi Cloud Recesses pun diabaikannya. Hanya ada Jiang Cheng dalam pikirannya berikut penyesalan karena tidak mempercayai pria itu, dia malah mempercayai orang lain.

Sayangnya semua itu hanya bisa disesali. Semuanya sudah terjadi. Jiang Cheng tiada karena dia. Lan XiChen menunduk, menatap kedua anaknya dengan air mata.

Mo Dao Zu Shi DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang