The Ugly Truth

814 83 25
                                    

Part 2

***

Butuh waktu lama bagi Jiang Cheng untuk bisa keluar dari Lotus Pier setelah kejadian di Burial Mound. Jin GuangYao berbaik hati memberikan hak untuk mengasuh Jin Ling padanya karena tak ada lagi orang yang dapat mengurus anak itu. Jin GuangShan hanya bermabuk-mabukan dan tidur dengan pelacur sementara temperamen Nyonya Jin tumbuh menjadi lebih buruk dari hari ke hari. Setiap hari memukuli para pelayan dan gundik-gundik suaminya. Siapa yang tahu jika suatu hari dia lepas kendali dan mencelakai Jin Ling? Oleh karena itu Jin GuangYao mengantarkan Jin Ling ke Lotus Pier untuk di asuh olehnya.

Bayi itu baru berusia sekitar tiga bulan, masih begitu kecil dan rapuh tetapi sudah kehilangan kedua orang tuanya. Karena usianya tak berbeda jauh dari A-Yi, Jiang Cheng menyusuinya secara diam-diam dan membiarkannya tidur di kamarnya.

Selama ini Jiang Cheng telah menumbuhkan sifat pemarahnya dan menghilangkan sikap lembutnya di depan semua orang. Ia bukan lagi Tuan Muda Jiang yang akan mencari aman dengan tidak berkomentar. Sekarang dia adalah Sandu ShengShou, orang yang tidak bisa kau salahi sedikit saja. Seiring berjalannya waktu semua orang semakin takut kepadanya reputasi buruknya pun semakin terkenal.

Pemarah dan kasar. Selalu memaka baju berwarna ungu dan membawa cambuk ke mana-mana, siapa yang tidak mengenali Jiang WanYin sang Sandu ShengShou? Bahkan murid-muridnya pun sendiri takut padanya.

Tidak hanya itu, tubuhnya pun mulai berubah. Setiap heat yang dijalani Jiang Cheng akan menjadi lebih menyakitkan dari waktu ke waktu. Bekas gigitan di tengkuknya pun akan berkedut secara mengerikan. Tidak hanya saat heat, ketika dia bertemu dengan Lan XiChen pun gigitan itu akan berulah.

Jiang Cheng tahu dia adalah pasangan mate yang ditakdirkan untuk Lan XiChen. Tetapi nasib begitu membencinya, Lan XiChen tampaknya tidak mengetahui hal itu dan sama sekali mengabaikannya. Pria itu sudah berbahagia dengan Jin GuangYao.

Sedangkan adiknya di sisi lain selalu berduka semenjak kematian Wei WuXian. Wajahnya semakin lebih dingin dan sikapnya kepada Jiang Cheng pun sama. Terkadang Jiang Cheng tidak mengerti kenapa Lan Wangji begitu membencinya padahal seharusnya Jiang Cheng yang melakukan itu. Tidakkah Lan WangJi lupa dengan perbuatannya sendiri?

Tahun ini adalah tahun ke tiga belas setelah kematian Wei WuXian. Jiang Cheng memasuki aula leluhurnya dan berlutut di depan papan kedua orang tuanya lalu membakar tiga buah dupa. Ia menusukkannya ke tanah di dalam guci dan mulai bercerita.

"A-Die, A-Niang, bagaimana kabar kalian hari ini? Kuharap kalian baik-baik saja dan menikmati surga. Hari ini A-Ling berkunjung dari LanLing dan membawakanku sebuah tusuk rambut. Benda itu sangat indah. Dia benar-benar memiliki selera JieJie." Jiang Cheng mengeluarkan sebuah tusuk rambut dari emas dengan ukiran bunga teratai. "Jika dia terus-terusan seperti ini keluarga suaminya tidak akan menghormatinya."

Jin Ling telah melakukan test, hasilnya sama seperti Jiang Cheng. Hari itu ketika mengetahui hasilnya Jiang Cheng menangis selama dua jam tanpa henti, menumpahkan kesedihannya atas masa depan yang akan dilalui anak itu. Pengalamannya sebagai seorang omega adalah yang terburuk dan Jiang Cheng tidak mau Jin Ling merasakannya pula.

"Selain itu, kabar kami disini baik. Semua orang menjalani tugasnya dan tidak ada yang bermalas-malasan. Banyak kultivator yang masuk ke sekte kita tahun ini. Kurasa mungkin bulan depan aku akan membangun asrama lagi untuk murid-murid."

Ia terdiam selama beberapa saat, memikirkan hal apa lagi untuk diceritakan. "Kurasa itu saja untuk saat ini. Dan jika ada Wei WuXian di sana....katakan padanya untuk tidak kembali ke sini. Tidak ada yang merindukannya."

Jiang Cheng berdiri dan meninggalkan aula leluhur. Ia teringat siang ini harus menemani Jin Ling berangkat ke Gunung DaFan untuk perburuan malam bersama murid-murid Sekte Lan.

Mo Dao Zu Shi DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang