Doubt (XuanLi)

746 74 10
                                    

"Niang, apakah aku benar-benar anakmu?"

Jiang YanLi yang sedang meminum tehnya tersedak. Diletakkannya cangkir itu ke atas meja lalu ditatapnya Jin Ling.

Anak itu berdiri di depan pintu, kedua matanya berkaca-kaca dan wajahnya memerah. Jiang YanLi berdiri lalu mendatangi putranya, dengan lembut menggendongnya dan membawanya duduk.

"Dari mana A-Ling mendapat pikiran seperti itu?" Ia bertanya sambil mengelap air mata yang bercucuran di pipi buntal Jin Ling.

"J-Jin Chan dan Wei ShiShu bilang aku sama sekali tidak mirip denganmu. Dia mengatakan JiuJiu adalah ibuku yang sebenarnya."

Hampir Jiang YanLi tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Beta itu bisa mengerti kenapa orang lebih mengira Jin Ling adalah putra suaminya dan adik omeganya. Jin Ling memiliki sikap ao jiao dan tempramen kedua pria itu. Walaupun begitu dalam hati Jiang YanLi berjanji akan menegur adiknya itu nanti jika bertemu.

Dikecupnya kedua pipi Jin Ling. "Dengar, aku A-Niangmu. Aku yang melahirkanmu dari perutku. Sikapmu memang sedikit berbeda, tetapi seiring berjalannya waktu, kau akan melihat persamaanmu denganku. Kau masih kecil, sayang."

Jin Ling mengangguk, masih dengan mata yang berkaca-kaca. Jiang YanLi menepuk kepala putranya lembut dan tersenyum geli.

"Ini sudah sore. Ayo kita mandi, nanti A-Die akan mengomel jika kau belum siap saat makan malam."

Menggendong Jin Ling, Jiang YanLi membawanya ke paviliun mereka. Semenjak mereka menikah, A-Xuan membawanya tinggal di paviliun yang agak jauh dari kediaman keluarga utama tetapi lebih nyaman. Jiang YanLi juga bebas menghias taman-tamannya sesuka hati.

Kamar Jin Ling terletak tak jauh dari kamar kedua orang tuanya. Jiang YanLi meminta pelayan untuk membawakan air hangat dan menyiapkan baju. Setelah siap, ia memandikan Jin Ling.

Anak itu sudah melupakan kesedihannya dan bermain bebek kayu dengan senang. Beberapa kali ia bahkan menyiramkan air ke arah Jiang YanLi. Sesudahnya, Jin Ling dibawa oleh pelayan untuk dipakaikan baju dan Jiang YanLi membersihkan diri untuk menyambut suaminya.

Ketika Jin ZiXuan sampai di paviliun, ia mendengar dari salah seorang pelayan bahwa Jin Ling berkelahi lagi dengan anak-anak dan menangis. Jiang YanLi lalu menenangkannya dan menghiburnya. Mendengar itu, Jin ZiXuan tak bisa menahan diri untuk tersenyum. Ia merindukan istri dan putra kecilnya.

"Selamat datang, A-Xuan. Bagaimana kabarmu?" Jiang YanLi menyambutkan di kamar, memangku Jin Ling yang sedang memainkan bel hadiah dari Wei WuXian. Jin ZiXuan mendekati mereka dan mengecup pipi istrinya.

"Kabarku baik. A-Ling tidak membuat banyak ulah kan?" Jin ZiXuan menunduk dan menyecup dahi Jin Ling. Jiang YanLi hanya tertawa lembut.

"Tidak, A-Ling bertingkah sangat baik."

"Benarkah?"

"A-Ling baik! A-Ling tidak menangis!" Jin Ling segera mendukung pernyataan ibunya. "A-Ling anak yang baik."

Jin ZiXuan ikut tersenyum dan menepuk kepala Jin Ling. "Baiklah, A-Die percaya. Kalian tunggu A-Die, setelah itu kita makan bersama."

Makan malam mereka bertiga diisi dengan suasana kekeluargaan. Jin ZiXuan tidak pernah merasakan ini sebelumnya, yang membuatnya enggan mengikuti makan bersama dengan keluarganya. Ia bersyukur dapat menikahi Jiang YanLi. Wanita itu adalah yang selama ini dicarinya. Seseorang yang dapat membuatnya merasakan kembali cinta keluarga.

Sehabis makan, mereka berkumpul di kamar Jin Ling dan menidurkan anak itu. Tahun ini Jin Ling berumur lima tahun, tetapi ia sudah meminta tidur di kamar sendiri sejak tahun lalu. Walaupun begitu, terkadang Jin ZiXuan akan menemukan anak itu tertidur di tengah-tengah dirinya dan sang istri saat malam. Karena itu ia tidak pernah mengunci pintu kamarnya.

Mo Dao Zu Shi DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang