'Till Death Do Us a Part (XiCheng, Lan JingYi)

1.6K 120 36
                                    

Ruang pertemuan itu sunyi, hanya sesekali terdengar deru napas lembut dan kicauan burung dari luar. Di dalamnya, tiga puluh lima orang tetua Sekte Lan duduk dengan agung. Mereka semua dikumpulkan secara mendadak pagi ini oleh Lan XiChen untuk hal yang tidak diketahui.

"Apa yang ingin dibicarakan oleh XiChen? Mengapa begitu tiba-tiba?" Lan QiRen menggeleng pada tetua lain. Ia pun tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh keponakannya tersayang itu.

"Aku pun tidak mengerti. Mari kita tunggu dia."

Para tetua menunggu dengan tidak sabar. Panggilan mendesak yang tiba-tiba ini sangatlah tidak sesuai dengan aturan. Seharusnya Lan XiChen mengabarkan jadwal pertemuan semenjak beberapa hari yang lalu. Dahulu pertemuan dadakan hanya dilakukan jika terjadi situasi yang gawat. Terakhir kali terjadi ketika Kampanye Memanah Matahari di mana Lan QiRen memanggil para tetua untuk melindungi para penghuni sekte.

Agak lama mereka menunggu. Akhirnya seorang murid mengumumkan kedatangan Lan XiChen. Para tetua segera duduk dengan tenang dan menyambut pria itu.

"Selamat pagi, tetua sekalian. Maafkan XiChen yang terpaksa memanggil anda semua dengan tiba-tiba." Ia membungkuk dan memberi hormat. Lan QiRen sebagai pimpinan tetua mengangguk menerima hormatnya.

"Katakan apa yang ingin kau sampaikan hingga memanggil kami pagi-pagi ini."

Lan XiChen mengangkat kepalanya, pandangannya teguh dan wajahnya serius. "XiChen ingin mengumumkan bahwa XiChen menetapkan Lan JingYi sebagai penerusku. XiChen harap tetua sekalian menerimanya."

Para tetua saling berpandangan dengan terkejut. Lan XiChen kembali melanjutkan.

"XiChen juga akan menikahi Jiang WanYin. Kami harap tetua merestuinya."

"Apa?" Salah seorang tetua berseru kaget, tidak lagi mempedulikan aturan. "Mengangkat anak haram sudah menjadi satu perkara, apalagi menikahi istri orang! Tindakanmu akan merusak hubungan kita dan Sekte Nie."

Wajah Lan XiChen mengeras, terutama setelah para tetua saling bersahutan mengatai status JingYi sebagai anak haramnya. Lan XiChen memang mengakui bahwa JingYi adalah anaknya tanpa memberitahu siapa ibunya. Saat itu para tetua sangat murka dan hampir membuangnya serta JingYi tetapi untungnya Lan Qiren berhasil menahan mereka. Lan XiChen mendapat cambuk kedisiplinan sebanyak lima puluh kali dan merefleksikan perbuatannya selama lima tahun.

"Aku sudah tahu dari awal bocah itu akan membawa sial."

"Dia akan merusak nama baik sekte kita. Pikirkan baik-baik."

"Jiang WanYin? Jika dia memang menikah ke dalam sekte dia akan memegang kendali paling besar dalam dunia kultivasi."

"XiChen, apakah Jiang WanYin adalah ibu kandung dari Lan JingYi?" Pamannya bertanya, nadanya tenang seperti biasa walaupun Lan XiChen tahu pria tua itu sangat syok.

"Ya, Jiang WanYin adalah ibu kandung JingYi."

Jawabannya kembali mengundang kesiap kaget. Lan QiRen memejamkan mata, terlihat menahan diri agar tidak pingsan sementara tetua-tetua lainnya meneriakkan amukan padanya.

"Penzina! Pendosa!"

"Kau menghianati saudara sesumpahmu dan berzina dengan istrinya! Kau tidak pantas menyandang nama Lan!"

"Keturunan wanita pembunuh itu memang kacau."

Manik Lan XiChen menggelap setelah mendengar hinaan pada mendiang ibunya. Orang boleh menghinanya, tetapi tidak dengan ibunya.

"Anda semua bersikap seakan sangat suci. Apakah anda semua lupa ketika QiShan Wen menyerang, kalian malah berlari ke tempat perlindungan dan membiarkan anggota lainnya mati dibunuh dan sekte kita dibakar? Bukankah pada saat itu anda semua mengabaikan etiket dan peraturan? Menyelamatkan diri sendiri dan membiarkan yang lebih memerlukan mati begitu saja?"

Mo Dao Zu Shi DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang