bercerita

6.9K 288 3
                                    

Saat diriku berkutat dengan cermin untuk menyisisr rambutku dan alfin sibuk dengan acara apelnya dengan laptop mahalnya.

"Arrggh...capek sekali,apa tawaranmu tadi sore masih berlaku?"

dia merenggangkan badannya kuletakkan sisir dan berjalan ke arahnya yang sudah tengkurap di tempatnya.ku singkirkan laptopnya dan mulai memijitnya dari tangannya.

"Pekerjaan apa yang kamu lakukan?"

"Menjual wanita perawan"

Tanganku berhenti bergerak mendengar jawabannya.perawan? Berarti akupun akan di jualnya di rumah bordil yang isinya om-om belang semua.dia terkekeh pelan.

"Aku hanya bercanda sayang,aku seorang pengusaha..kenapa tiba-tiba kau menanyakannya?".

"A-aku hanya penasaran..."

"Waaahhh,istriku belum tahu banyak hal tentang aku rupanya?"

Bagaimana aku bisa tau soal dia kalau aku kenal dia baru satu hari dan langsung menikah apa itu bisa langsung kenal dengan cepat suamiku.dia membalikkan badan dan langsung menarik ku ke dalam pelukan kepalaku berada di dada bidangnya.aku berusaha bergerak melepaskan diri.

"Jangan bergerak!kau akan membangunkan milikku sayang!"

Ku mengerutkan kening tanda tak mengerti.saat kulihat wajah alfin dia melihat kebawah dan aku mengikuti apa yang dia lihat.ku meneguk ludah saat pandanganku menuju ke celana alfin.aku sadar apa yang dia bicarakan akupun terdiam.

"Nah,sekarang mau tanya apa lagi?"

"Tapi pikirannya..?"

"Begini aku sudah puas"

Ucapnya membuatku mengangguk aku mendengarkan cetakan jantungnya yang tenang dan berirama membuatku tenang.
Jadi hilang mau tanya apa?

"Ceritakan semuanya.."

"Oh,oke sayang..."

Ku kecup kepalanya penuh sayang.aku sadar bahwa aku benar-benar mencintai istriku aku tau jika pernikahan ini berlandaskan cinta sepihak namun aku akan berusaha untuk membuatnya mencintaiku.

"1 september aku dilahirkan di keluarga ini dengan dua abang yang selalu membuatku pusing akan tingkah mereka namun aku menyayangi dan menghormati mereka.saat usiaku beranjak 5 tahun.mommy mulai sakit-sakitan entah aku tak tau apa yang sebenarnya mommy rasakan dan penyakit apa yang mommy derita kedua kakakku selalu bilang mommy pasti sembuh dan aku dengan polosnya mengangguk,dan memperkenalkan tante yang sekarang menjadi nyonya di rumah ini aku masih kecil dan aku tidak tau apa-apa sedangkan kedua kakakku menolak menerima tante luna.oh iya,asal kamu tahu aku masih berumur 25 dan kau sendiri 20 tahun kan?(dia mengangguk)pada pagi hari saat aku selesai di mandikan oleh baby sisterku kulihat kakakku menangis di depan kamar mommy.aku langsung berlari menuju ke dalam kamar mommy.aku melihat mommy sudah tak bernafas dengan ayah yang menangis di samping mommyku."

Air mataku mebtes dan vanila menghapusnya ku kecup bibirnya sekilas.dan bla-bla-bla ceritaku berlanjut sampai tak kurasakan pergerakan vanila di pelukanku.ku lihat ternyata dia sudah terlelap dengan tenangnya.ku kecup bibir manis itu.

"SEMOGA ENGKAU BETAH BERSAMAKU SAYANG,AKU AKAN MENJAGAMU DENGAN SEPENUH JIWAKU.."

takdir memang tidak ada yang tau kepastiannya.bagaimana alur ceritanya kita sebagai manusia hnya bisa menjalankan skenario yang tuhan berikan kepada kita yang hanya sebagai tokoh dalam drama.

                          ***

Paginya aku terbangun karna sianr matahari yang lewat melalui celah korden.angan alfin senantiasa masih memelukku.

Pelayan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang