Rank#4 (tuan muda)tgl 5 agustus 2020
Rank#400(romansa)tgl 5 agustus 2020
"Mulai sekarang kau tunanganku"
"Ha?"
"Dan aku tidak menerima penolakan"
Hidupku berubah total semenjak menikah dengan tuan muda yang awalnya ku anggap sebagai anak kecil..
Dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Dna-bts)
___________________________________ Rencana yang kususun harus berjalan lancar meskipun melibatkan Criss dia sudah tau masalah raya dan dia sudah move on itu tandanya dia sudah tidak mengharapkan rayya lagi karena dia sudah di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan wanita baik-baik.
Malam itu aku tidak ingat sama sekali apa yang aku lakukan sama rayya dan seingatku aku tidak pernah bermain dengan dia.
"Dimana vanila bi?"(tanyaku).
Saat aku pulang aku tidak menemukan istriku di penthouse. Saat aku mengecek hp ku banyak panggilan dari dia.
"Bibi juga nggak tau den,semalem neng vani nungguin aden di ruang tamu sampai larut malam"(ujar bi sari).
"Maafin aku sayang..."(ucapku lirih).
"Edward!!!!!!!!"
Teriakku menggelegar dan edward langsung tergopoh-gopoh menghampiriku.
"Apa kamu tau dimana vani..?"(tanyaku).
"Maaf tuan saya tertidur dan saya tidak melihat nyonya...."
Jawab edward menunduk takut.aku menghembuskan nafas kasar lalu dimana lagi aku harus cari vani?.(drrrtt)
"Ada apa?"
"Ketus amat lo,"
Ku lihat layar hp ternyata eza mau ngapain coba tuh bocah?.
"Kira siapa?"
"Dimana aja lo semalem..?"(tanya eza).
"Di club..."
"Dan dengan santainya elo ninggalin vani yang nangis di ruang tamu sendirian..."(teriak eza).
"Vani ada di elo?"(tanyaku antusias).
"Iya,dia nelfon jam 2 pagi al..."
"Gue kesana...."
Aku langsung mematikantwlfon dan menyuruh edward untuk menuju ke rumah eza.pantas saja vani nelfon eza karena dari sahabatku vani lebih klop pada eza padahal awal ketemu eza hanya sedikit bicara.
Sampai di rumah eza aku di sambut oleh amira yang hendak berangkat sekolah.
"Amira pergi sama bunda dulu ya,kakak mau nemenin kak alfin.."
"Iya oppa...bye-bye"
Amira beranjak bersama bundanya meninggalkan aku dan eza di ruang keluarga.
"Sejak kapan amira panggil lo oppa?"(tanyaku terkekeh).
"Lo tau sendiri,sifatnya nggak beda jauh ama istri lo..pecinta Drakor..gue heran dia masih bocah juga bisa nilai mana yang ganteng dan enggak..."
"Mereka udah klop jadi banyak yang sama...lalu mana vanila?"(tanyaku to the point).
"Lo jangan ganggu dia dulu al,gue udah periksa dia di dokter keluarga gue dia masih syok...emang elu kemana semalem?"(tanya eza selidik).
"Gue nemuin klien di club,awalnya gue juga heran baru pertama kali ada klien yang minta ketemu di club awalnya gue sama sekertaris gue,karena udah malem makanya gue suruh dia pulang dan apesnya hp gue lowbat saat gue minum gelas yang sudah di sediain sam klien gue tanpa gue tahu di situ sepertinya di campuri dengan obat tidur dan setelah itu gue nggak inget apa-apa,trus yang bikin anehnya bangun-bangun ada rayya di samping gue dan tidur seranjang dengan gue,dia tidak memakai pakaian apapun namun pakaianku masih lengkap-lengkap saja,..."
